=
=
="nenek, kita pulang!" Salam Jasmin yang baru saja membuka pintu. Ketiganya berjalan masuk dan tiba-tiba saja mereka terjatuh.
"licin banget, siapa yang buat lantainya licin?!" teriak Renata.
"sialan!" teriak Chelsse kesal.
Jasmin berdiri, dia melirik sekeliling rumah dan munculah Chania. "kalian udah pulang? ngapain duduk di bawah? Kursinya udah Chania sapuin kok."
Jasmin membuang nafasnya dengan kesal. Dia mendekati Chania dengan penuh amarah. "Jangan pernah lo kira bahwa kita itu lemah ya. Tunggu aja, kita akan balas semuanya Chania!"
Chania terdiam, apa yang salah? Dia hanya ingin ruang tamu bersih dan wangi bukan disengaja untuk melukai anak-anak tirinya.
Renata berdiri dan menyenggol Chania. Chania pun melihat Chelsse yang masih kesakitan di lantai. "sakit ya? Sini Chania bantuin?" tawar Chania dengan memberikan tangannya.
"nggak, gue bisa sendiri." tolak Chelsse dan menepis tangan Chania. Chelsse berusaha berjalan dengan rasa sakit dipunggungnya untuk menaiki anak tangga, dan Chania hanya bisa menatapnya dari belakang.
Tidak lama kemudian, Chania pun melupakan kegiatannya yang lain, dia kembali membuka ponselnya dan belajar memasak. Hanya masakan orang pada umumnya. Nasi goreng kimchi.
Tiga puluh menit Chania mempelajari isi dari vidio memasak itu, dan sekarang waktunya mencoba.
"Masukin ini." Chania memasukan kimchi kedalam teplon.
"potong bawang daun." Chania pun memasukan potongan bawang daun kedalam teplon.
"Masukin ini." Chania menambahkan minyak, dan dia pun meninggalkan masakannya untuk mengambil nasi.
Saat hendak memasukan nasinya kedalam teplon, tiba-tiba saja.
Wush!
"ya ampun api! Nenek ada api!"
Chania berteriak di dalam dapur dengan membawa nasi. Dia sedikit menghindar sedangkan api itu semakin membesar.
Jasmin, Renata, Chelsse dan juga nenek datang bersamaan. Jasmin segera mengambil handuk basah dan menutupnya, dan api pun hilang.
"akhirnya... Untung aja kamu datang, haha kalau nggak, mungkin kita semua kebakar."
"Kau tidak apa-apa?" tanya Tiya kepada Chania dengan Khawatir.
"iya nenek, aku nggak apa-apa."
"lo becus masak nggak sih?!" Bentak Renata dengan penuh amarah yang terpendam sedari tadi.
"nggak, dia bisanya ngerecokin rumah." jawab Chelsse yang juga ikut emosi dengan tingkah konyol Chania.
Jasmin pergi meninggalkan Chania. Dia tidak bisa berkata-kata lagi, sudah cukup lelah dengan tragedi lantai licin, sekarang kebakaran. Chelsse dan Renata ikut pergi dan kini tersisa sang ibu mertua.
"apa yang kamu masak, hm?"
"Chania cuman mau masak nasi goreng kimchi, tapi kompornya malah menyala."
"mau nenek ajarkan memasak?"
"mau."
•••
"masakan siapa ini?" tanya Mark di tengah makan malam yang sunyi ini.
"Chania." jawab sang ibu bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
PaMaN DuDa ||
Fantasyduda anak satu✖️ duda anak dua✖️ duda anak tiga✔️ setelah sang istri meninggal dunia, Mark kini menjadi seorang duda beranak tiga. anak pertama berusia delapan belas tahun, anak kedua berusia tujuh belas tahun dan yang ketiga enam belas tahun. bagai...