=
=
=Flash back on🌿
"Anak-anak, ayo makan!"
Panggil saja bu Eunso. Dia adalah pemilik sekaligus yang merawat anak-anak yang ditinggal di pinggir jalan. Ya, ini adalah panti asuhan.
Semua anak-anak sudah siap di kursinya masing-masing, tapi tunggu. Di mana dua 'Cha' itu? Ya, Chania dan Chandani.
Mereka adalah anak kembar yang terlantar di depan club. Aneh memang, siapa yang tega menyimpan bayi di depan club. Bibi Eunso merawat dua 'Cha' itu hingga sekarang, mereka sudah menginjak umur enam tahun.
"Chania! Chandani! Kalian di mana? Ayo kita makan."
"Kakak, sepertinya ibu memanggil kita."
"Ya, ayo kita pulang?"
Mereka berdua pun saling berpegangan tangan, dilihat kanan dan kiri jalanan. Dirasa sepi, mereka berdua pun menyebrang.
Sesampainya di depan pintu. "Akhirnya... kalian kemana saja?"
"Maafkan kami ibu, kami bermain di taman." ucap Chandani, kakak dari Chania.
"Lain kali kalau mau main, bilanglah dulu kepada ibu, ya?"
Keduanya pun mengangguk. Kedua kembar ini tidak pernah rewel seperti anak-anak pada umumnya, mereka tidak pernah merengek meminta ini atau itu. Eunso sungguh sangat beruntung telah merawat dua kembar Cha ini.
Eunso memberikan nasi kepada Chandani dan Chania. "Makanlah yang banyak, ibu doakan semoga kalian dewasa nanti bisa hidup bahagia dengan keluarga." Kedua kembar itu pun menyantap dengan lahap.
Eunso yakin, pasti kedua kembar ini suatu saat nanti akan bahagia dengan hangatnya keluarga. Eunso memang menemukan kedua kembar ini di depan club, tapi jangan salah. Mereka sebenarnya dari orang yang berada. Karena Eunso didapatkan sebuah tas hitam berisikan uang, susu, pakaian dan kalung nama yang terbuat dari emas.
Jangan lupa dengan secarik kertas yang Eunso terima. Apakah kalian ingin tahu apa isi dari surat itu? Tidak, tidak. Biar Eunso dan tuhanlah yang tahu apa isi dari surat tersebut.
Chania dan Chandani tumbuh bersama, mereka sedih bersama, mereka selalu bersama kemanapun. Tapi, sayangnya ada sepasang suami istri yang menginginkan Chania.
Eunso meminta untuk bersabar kepada sepasang suami istri tersebut. Eunso masih membujuk Chandani untuk melepas adik kembarnya. Sepasang suami istri itu mengizinkan selama seminggu, jika tidak berhasil maka mau tidak mau mereka benar-benar akan dipisahkan secara terpaksa.
"Chandani, Chania akan baik-baik saja di sana, kelak kalian akan bersama dengan keluarga baru kalian."
"tapi bu, kenapa Chandani tidak di bawa juga bersama Chania?"
"itu keinginan mereka sayang, kita tidak bisa memaksa mereka. Ibu tau, kau pasti sangat sulit melepas adikmu. Tapi ingat, kau juga pasti akan di adopsi oleh seseorang. Percayalah."
"apakah Chania akan benar-benar bahagia ibu?"
"tentu."
"jika Chania akan bahagia, maka Chandani akan melepasnya. Tidak apa jika Chandani terpisah dengannya, asalkan Chania bahagia. Pokonya nanti Chandani akan mencari Chania."
"hmm, kau benar sayang."
Dua hari sebelum dijemputnya Chania oleh ibu barunya. Kini kakak beradik itu tengah bermain ayunan di taman sebrang.
"bahagia di sana ya?"
Chania yang sedang mengayun pun melirik dan berhenti. "kakak akan melepaskan aku?"

KAMU SEDANG MEMBACA
PaMaN DuDa ||
Fantasyduda anak satu✖️ duda anak dua✖️ duda anak tiga✔️ setelah sang istri meninggal dunia, Mark kini menjadi seorang duda beranak tiga. anak pertama berusia delapan belas tahun, anak kedua berusia tujuh belas tahun dan yang ketiga enam belas tahun. bagai...