=
=
=
Malam ini Chania benar-benar mengacuhkan Mark, tapi jika Mark menginginkan sesuatu maka Chania akan buatkan itu."Maaf atas kejadian malam itu." Chania yang tengah menyisirpun berhenti. "Aku rasa kau benar, aku berlaku tidak adil."
Chania pun berbalik, tapi kini Mark sudah berada di belakangnya dengan kepala yang menunduk dan kedua tangan Mark diletakan dibelakang badan tingginya seolah-olah mengadu kepada sang ibu, Mark membuat Chania sedikit gemas.
"Haha ... paman, paman kenapa kaya gitu?" Mark pun mendongak, sebelah alisnya di naikan pertanda heran. "Chania udah maafin paman kok, lain kali jangan gitu lagi ya paman? Chania merinding sendiri."
Mark terdiam, merinding artinya takut'kan? Apakah Chania takut kepadanya sekarang?
"Kau takut?"
"Bukan paman, aku merinding."
"Merinding, artinya takut'kan?"
"Nggak, nggak. Contohnya apa ya. Oh iya, kadang Chania merinding liat ulat bulu, tapi Chania nggak takut buat pegang ulat bulu." Mark mengangguk pasarah,
"Paman tidur aja ya? Muka paman keliatan capek loh itu." Chania sedikit mendorong Mark hingga terduduk di tepi ranjang, lalu Chania pun melanjutkan kegiatan menyisirnya.
Mark sedikit menoleh kearah foto mendiang istrinya, dan membandingkannya dengan Chania yang terlihat di pantulan cermin.
Entah mengapa Mark rasanya tidak pernah asing dengan wajah Chania, tapi saat Mark membandingkannya dengan wajah Chandani, mereka berdua terlihat berbeda.
•••
Tidak terasa, tahun pembelajaran baru pun sudah dimulai. Ketiga putri Mark mulai merasakan kembali apa itu keluarga, dan apa itu peran ibu.Mereka tidak pernah bergadang karena hal yang merugikan, bahkan mereka lebih sering bergelendotan di pelukan Chania.
Contohnya seperti sekarang. Chelsse terus saja memeluk Chania bak panda yang menempel pada pohon.
"Chelsse, Chania jadi nggak bisa masak kalau Chelsse kaya gini terus."
Ya, Chania tengah belajar di vidio onlinenya lalu Chelsse memeluknya dari arah belakang, sebenarnya hari ini pertama kali masuk di pembelajaran yang baru, tapi Chelsse malah demam.
"Aku nggak mau, pelukannya ingetin aku sama bunda."
Jangan salah, Chelsse pernah dirawat terlebih dahulu oleh Chandani sebelum akhirnya pergi untuk selama-lamanya.
"Beneran?"
"Hng."
"Yaudah, peluk aja sepuasnya."
"Asik."
Chania tengah belajar untuk membuat tumis udang kecap manis. "Makanannya hampir selesai." Makanan ini adalah makanan kesukaan Chelsse.
Sore ini Jasmin pulang cepat, begitupun dengan Renata. Mereka bilang tidak ada hal yang penting di sekolah.
"Wangi banget."
"Iya, aku jadi nggak sabar buat makan."
Itulah antusias Jasmin dan Renata, sedangkan Chelsse hanya bisa terdiam dengan mulutnya yang masih penuh sedari tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/359680040-288-k332678.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PaMaN DuDa ||
خيال (فانتازيا)duda anak satu✖️ duda anak dua✖️ duda anak tiga✔️ setelah sang istri meninggal dunia, Mark kini menjadi seorang duda beranak tiga. anak pertama berusia delapan belas tahun, anak kedua berusia tujuh belas tahun dan yang ketiga enam belas tahun. bagai...