=
=
=
Setelah selesai di rumah sakit, Chania meminta untuk pulang ke apart. Ya, setelah kejadian kebakaran tadi, Chania dilarikan kerumah sakit oleh Mark.
Akhirnya Chania dan Mark sudah berada di apart. "Ingin makan apa?"
"Roti."
Mark pun mulai memasak. Chania hanya bisa terduduk dan mengingat kembali kejadian tragis tadi.
Sepertinya kebakaran itu dilakukan secara sengaja oleh seseorang. Chania jadi merasa kasihan kepada teman Mark, karena resto yang baru dinyatakan buka itu malah hangus terbakar.
"Apa yang kau fikirkan?"
Mark menyimpan nampan berisi makanan di atas nakas. "Paman, kayanya kebakaran itu di sengaja deh."
"Apa maksudmu?"
"Iya paman, kayanya ada yang nggam suka ngeliat teman paman sukses."
Mark menghela nafas. "Sudahlah, jangan terlalu berlebihan. Semua itu tengah di tangani oleh pihak kepolisian. Kau makanlah dulu."
"Paman, tangan Chania masih sakit. Suapin~" rengek Chania dengan Mark menggelengkan kepalanya. "Yaudah, kalau gitu Chania nggak mau makan. Lagian kalau tangan Chania nggak sakit, pasti Chania makan sendiri. Kalau paman adalah ayah, pasti ayah bakalan menurut." ucap Chania panjang lebar dengan penuh kejujuran.
"Huft... baiklah."
"Yey!"
Mark pun mulai menyuapi roti bakar itu kepada Chania. Chania yang kegirangan pun menerima rotinya. Setelah selesai, Chania pun mulai tertidur.
Drt...
Drt...
Ponsel Mark berdering memperlihatkan nama Yuda.
"Gimana kabar Chania?"
"Dia sudah membaik."
"Syukurlah, sorry ya karena kejadian ini kalian malah jadi korban."
"Tidak ada yang tau kapan musibah datang, jadi tidak usah merasa bersalah seperti itu. Bagaimana? Apakah polisi sudah menemukan titik terang dari tragedi kebakaran."
"Ya, polisi sudah mendapatkan bukti bahwa kebakaran ini dilakukan secara sengaja oleh pihak koki di dapur. Gue bodoh banget karena milih koki sembarangan."
Mark melirik kearah Chania, Mark jadi ingat perkataan Chania sebelumnya.
"Sabar, kadang menuju kesuksesan itu selalu ada ujian."
"Iya lo bener banget, sekali lagi sorry ya karena kejadian ini kalian jadi terluka. Besok gue kasih sesuatu deh buat nemenin kalian selama tinggal di apart."
"Terserahlah."
•••
Pagi pun tiba, alangkah terkejutnya Chania melihat sebuah kotak paket yang berisikan anak kucing berwarna abu-abu berada di depan pintu apart."Paman, paman beli kucing ya?" tanya Chania sembari membawa kucing itu masuk.
"Itu hadiah dari Yuda."
"Wah... temannya paman baik banget. Tau aja kalau Chania suka kucing."
Chania mulai menggendong, mencium, bahkan memeluknya dengan erat bak anak sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PaMaN DuDa ||
Fantasyduda anak satu✖️ duda anak dua✖️ duda anak tiga✔️ setelah sang istri meninggal dunia, Mark kini menjadi seorang duda beranak tiga. anak pertama berusia delapan belas tahun, anak kedua berusia tujuh belas tahun dan yang ketiga enam belas tahun. bagai...