13

1.2K 97 9
                                    

=
=
=


Chania sudah selesai membuat makanan. Ya, seiringnya waktu berjalan, Chania jadi pandai memasak sekarang. Walaupun kadang selalu nyontek ponsel.

"Enak?"

Ketiga putri Mark terdiam, entah apa yang mereka rasakan sekarang, tapi itu cukup membuat Chania takut.

"Nggak enak ya? Maaf ya, Chania cuman bisa buat itu."

Gelengan pun terlihat dari ketiganya. Mereka tidak bisa mengungkapkannya, padahal itu hanya roti. Yang mungkin sudah tidak asing dengan rasanya, tapi ini beda.

Sedangkan nasi goreng, entah mengapa semuanya pas dan enak. Jasmin rasanya tidak ingin berhenti untuk menyantapnya padahal Jasmin sudah sarapan, begitupun Chelsse dan Renata.

"Syukurlah kalau kalian suka."

•••


Malam pun tiba, Chania melihat Mark yang kini tengah meminum alkohol. Mark itu tipe cowok yang tidak akan mabuk jika hanya minum satu botol saja. Chania mendekati Mark.

"Paman, nggak baik tau... minum alkohol."


Mark terdiam, dia pun meneguk segelas minuman itu dan menunduk. "Huft... apakah kau lelah Chania?" Chania pun kini terduduk di sebrang Mark, mereka berada di ruang makan.

"Kenapa lelah? Emangnya Chania habis ngapain?"


Mark mendongak menatap Chania. "Jika kau ingin mencerai--"

"Paman, besok Chania mau ke pasar."

"Terserah."

Chania tersenyum girang, akhirnya dia bisa menghirup aroma pasar besok. Chania pun berpamitan untuk kekamar duluan, karena dia tidak sabar untuk menunggu hari esok. Sesampainya di depan pintu, kedua telinganya mendengar perkataan ketiga putri Mark di dalam kamar Jasmin.


"Kakak beneran udah hapus rekaman cctv itu, kan?" suara Chelsse terdengar hingga pintu. Chania pun terdiam mendengar perkataan ketiga putrinya Mark.

"Iya bener."

Chania makin bingung, apa yang sebenarnya mereka bicarakan di malam-malam seperti ini.

Chania pun tidak ingin ambil pusing, toh anaknya Mark pasti tidak ingin diganggu. Chania pun masuk kedalam kamar. Sedangkan disisilain. Mark melirik ponselnya yang berdering.


"Selamat malam pak."

"Ya?"

"Kami sudah menemukan cuplikan gudang beberapa bulan yang lalu."

Mark terdiam, dia pun sesegera mungkin pergi ke kamarnya untuk mengambil kunci mobil. Saat sudah sampai di kamarnya, tiba-tiba saja ponselnya kembali berdering.


"Pak, mohon maaf sebelumnya, hasil dari rekaman cctv yang kita lihat, ternyata anak bapak sendirilah yang melakukan itu."

PaMaN DuDa || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang