Chap 1.

4.2K 131 1
                                    

Cahaya matahari perlahan masuk ke celah-celah gorden, membuat seseorang yang tengah menikmati alam mimpi terusik karena sinar matahari mengenai tepat diwajahnya.

Seorang remaja yang kini telah menduduki kelas 12 atau kelas 3 SMA mulai membuka matanya menatap dinding kamarnya yang didominasi oleh warna cream.

Ia mendudukkan dirinya di tepi ranjang, sekedar mengumpulkan nyawa sebelum ia menuju ke kamar mandi.

Setelah dirasa nyawanya sudah terkumpul, ia bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum berangkat ke sekolah.

---

Natachai yang kerap dipanggil dengan Nata atau Chai kini terlihat sedang terburu-buru menuruni anak tangga sembari mengetik sesuatu diponselnya.

"Adek sarapan dulu." Perintah sang ibu yang berada di ruang makan melihat anak bungsunya sudah turun.

"Ga bisa ma, adek udah dijemput Chen di depan."

Sang ibu menghampiri anak bungsunya sembari membawa satu kotak bekal makanan.

"Nih udah mama buatin bekal roti, kasih Archen juga ya."

Nata mengangguk, kemudian mengambil bekal yang diberikan oleh ibunya. Nata berpamitan, lalu segera keluar rumah.

Saat keluar rumah, Nata mendapati sahabatnya tengah menunggunya sembari bersandar di motornya.

"Chen!"

Yang dipanggil sontak menoleh kearah sumber suara.

"Lama lo."

"Ish, telat dikit doang!" Protes Nata kepada Archen.

Archen melirik kotak bekal yang Nata pegang ditangannya. "Apa tuh, kayanya enak."

Nata sudah tau bahwa Archen tak pernah sarapan jika berangkat ke sekolah.

Nata lalu membuka kotak bekal yang ibunya berikan untuknya, kemudian mengambil satu roti lapis dan menyodorkannya kepada Archen.

"Nih, aaaa."

Archen membuka mulutnya menerima suapan yang Nata berikan untuknya.

"Enak?"

Pertanyaan Nata diangguki oleh Archen. Nata juga memakan roti bekas yang Archen makan barusan.

"Lagi dong." Pinta Archen kepada Nata.

"Nih ambil." Nata menyodorkan kotak bekal yang berisikan beberapa roti lapis lainnya.

"Lama." Bukannya mengambil yang berada di kotak bekal, Archen justru memakan roti yang Nata pegang.

"Itu kan milik gue, Chen!"

Archen terkekeh melihat roti yang ia makan langsung habis dan tak bersisa di tangan Nata.

"Ayo jalan, telat ntar."

Nata menghela nafas kasar, ia menutup kotak bekalnya dan naik ke motor Archen.

"Nih helm lo." Nata mengambil helm yang diberikan oleh Archen, lalu memakainya.

Setelah memakai helm, Archen segera melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Nata.

FWB || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang