Hari sudah menjelang sore, kegiatan lomba juga sudah selesai, tetapi oknum Nata masih belum pulang dari sekolahnya.
"Achen mana sih..." Batin Nata.
Nata benar-benar khawatir dengan keberadaan Archen sekarang, ia tak dapat menemukan Archen, telfon dan pesannya juga tak dibalas sedari tadi.
Bahkan, Nara dan Phuwin ikut membantu Nata untuk mencari Archen, tetapi mereka juga tak menemukan keberadaan Archen.
"Archen udah pulang mungkin, Nat." Ucap Phuwin berusaha menenangkan temannya.
"Tapi Phu, kalo dia udah pulang, dia pasti ngabarin gue."
"Ketiduran mungkin, Nat." Timpal Nara.
Nata semakin dibuat sedih oleh perkataan tersebut, pikirnya mana mungkin Archen ketiduran dan meninggalkannya di sekolah.
Phuwin tampak menghela nafasnya sebelum membalas perkataan Nata. "Yaudah gini deh, gue sama Nara bantu cari Archen sekali lagi, tapi kalo emang udah ga ketemu, lo harus pulang."
Ucapan Phuwin pun diangguki oleh Nata, segera ketiganya kembali berpencar untuk mencari keberadaan Archen.
---
Nata mencari Archen hingga ke belakang sekolah, ia memanggil-manggil nama Archen, tetapi hasilnya tetap nihil.
Hingga, Nata tiba di gang sempit yang berada di belakang sekolah, disana memang banyak dijadikan sebagai tempat nongkrong para anak berandalan dan preman.
Nata sejujurnya takut untuk pergi ke gang tersebut, tapi hanya tempat itu lah yang belum ia cek. Dengan berbekal seluruh keberaniannya, Nata berjalan perlahan menuju gang sempit itu.
Nata berjalan sangat pelan mencoba tak menimbulkan suara, takut-takut kalau ada preman atau anak berandalan yang sedang nongkrong disana.
Saat Nata tiba, Nata mematung melihat pemandangan yang benar-benar ia tak sangka-sangka.
Nata melihat Archen tengah tertidur dengan posisi bersandar di tembok dengan seorang perempuan di pelukannya.
Nata memberanikan diri untuk mendekat, dan ia melihat perempuan yang bersama Archen rupanya adalah Careen.
Archen dan Careen terlihat dalam kondisi baju yang sudah tak rapi alias acak-acakan. Serta posisi mereka begitu intim, yang membuat orang-orang bisa saja berpikir negatif kepada keduanya.
Nata menggigit bibirnya, menahan supaya tak mengeluarkan suara. Ia pun memutuskan untuk pergi dari gang sempit itu, ia berasumsi Archen baru saja selesai melakukan kegiatan panas bersama Careen, dan Nata tak mau mengganggunya.
---
"Nata!" Panggil Phuwin begitu melihat Nata kembali.
"Gimana? Lo ketemu Archen?" Tanya Phuwin sekali lagi.
"Kalian pulang aja, gue mau pulang." Ucap Nata seadanya. Phuwin maupun Nara menyadari bahwa nada bicara Nata kini menjadi lesu.
"Lo kenapa, Nat? Archen belum ketemu?" Kini Nara bertanya kepada Nata.
"Gue mau pulang." Ketika Nata hendak meninggalkan kedua temannya, lengannya justru ditahan oleh Nara.
"Gua anter, cuaca lagi mendung."
"Ga usah." Nata menepis tangan Nara, kemudian pergi meninggalkan Nara dan Phuwin yang terlihat kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FWB || JOONGDUNK
RandomKisah kedua pertemanan antara Nata dan Archen yang begitu dekat sedari kecil, hingga orang-orang sudah terbiasa melihat dimana ada Nata, di sana ada Archen. Namun, tak diketahui salah satu dari mereka memiliki perasaan yang lebih dari sekedar seoran...