Chap 28.

1.3K 69 12
                                    

Nata sedari tadi tak fokus mengerjakan soal ulangannya. Matanya sesekali terus melirik kearah meja Archen.

Ia menyadari bahwa Careen selalu terus-menerus mencoba mengajak Archen berbicara, tetapi sepertinya Archen lebih fokus kepada soal ulangannya.

Tak tahu mengapa, Nata merasa gelisah melihat Archen duduk dengan Careen. Padahal mereka jelas-jelas teman.

"Hus Nat, ngapain lo coret jawaban ulangan lo?" Tanya Phuwin begitu menyadari Nata mencorat-coret lembar jawaban ulangannya.

Nata sontak mengalihkan pandangannya kearah kertas ulangannya.

"Aduh, Nata bodoh.." Umpat Nata kepada dirinya sendiri.

"Lo udah sakit gini maksa ikut ulangan, jadi ga fokus kan." Ucap Phuwin.

Nata menghela nafas kasar, mau tak mau Nata harus mengulangi menjawab soal ulangannya.

"Udah Nat gapapa, jangan buru-buru. Masih banyak waktunya kok." Ujar Phuwin, mencoba menenangkan Nata.

Padahal dalam hati Nata rasanya ingin menangis karena ia lupa jawaban soal ulangannya yang telah ia coret tadi. Maklum kapasitas otak Nata gak nyampe 1gb.

---

Akhirnya bel istirahat berbunyi, murid-murid mulai mengumpulkan jawaban ulangan mereka, dan menuju keluar kelas.

"Phuwinn gue nangis aja apa ya.." Nata mengacak-acak rambutnya seolah tampak frustasi.

"Ya salah lo ngapain kertas jawaban lo yang pertama dicoret-coret."

Kedua teman sebangku itu baru saja keluar dari kelas, dan Phuwin sudah dihadapi dengan Nata yang merengek karena ia tak yakin dengan jawaban ulangannya.

"Ihh gimana dong, Phu..." Mata Nata kini kembali berkaca-kaca, Phuwin bingung menghadapi Nata dengan kondisi seperti sekarang.

Archen baru saja keluar dari kelas diikuti oleh Careen di belakangnya. Ia memutuskan untuk menemui sahabat kecilnya.

Tak jauh, Archen melihat Nata dan Phuwin yang tampak sedang berbincang. Tanpa pikir panjang, Archen langsung saja menemuinya.

"Nata- loh?" Archen sedikit terkejut melihat Nata yang kini menahan tangisannya dengan menutupi mulutnya menggunakan kedua tangannya.

"Nah syukur lo dateng, Chen! Gue bener-bener ga tau cara nenangin ni bocah."

Nata yang melihat kedatangan Archen segera menerjang tubuhnya, membuat Archen sendiri hampir terhuyung ke belakang, tapi syukur masih bisa ditahan.

"Hei, kenapa?" Archen membawa Nata ke dalam pelukannya.

Bersamaan dengan itu, Nata sesegukan di dalam dekapan Archen. Yang lebih muda terlihat menggelengkan kepalanya, tangannya memeluk punggung Archen dengan begitu erat.

Archen kembali menoleh kearah Phuwin, raut wajahnya mencoba meminta kejelasan.

"Tanya sendiri, ntar kalo gue yang bilang, yang ada Nata ngambek sama gue."

Archen mengangguk mendengarnya.

"Eh, Nata kenapa?" Celetuk Careen yang tiba-tiba datang.

"Udah, Ren. Biarin dulu mereka, jangan ikut campur."

"Tapi, gue-"

FWB || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang