Setelah acara perdebatan kecil tadi, Phuwin pun akhirnya turun tangan dan menjewer kedua sepupu itu.
Disinilah mereka sekarang, Phuwin yang sedang menyiapkan hidangan makanan yang ia bawa, tetapi sambil mengomeli Nara dan Nata.
Archen hanya menonton keduanya diomeli Phuwin, kalau ia ikut campur bisa-bisa ikutan kena omel si kucing garong.
"Kapan sih ya kalian tuh akur, tiap hari ketemu, tiap hari juga berantem, pusing gue dengernya, apa mau gue caplok satu-satu biar berhenti berantem?!" Cerocos Phuwin.
Nara dan Nata hanya diam jika sudah diomeli Phuwin seperti ini.
"Berasa emak gue tuh disini."
"Kan memang..." Cicit Nara.
"Apa lo bilang Nar?!"
Teriakan Phuwin mengagetkan kedua sepupu itu.
"Bukan, bukan gitu..."
"Lo bilang gue mirip emak-emak?! Gue tua maksud lo?!"
"Bukan gitu, lo cantik sumpah! Gua heran cowok kaya lo kok bisa secantik ini, ya kan Nat." Nara menyenggol siku Nata dengan lengannya.
"Hah? Oh iya-iya Phuwin cantik banget."
"Halah kentut kalian."
Archen hanya terkekeh mendengar perdebatan ketiganya.
"Ga usah ketawa lo Achendol!" Ketus Phuwin sembari memberi lirikan tajam kearah Archen.
"Kan, kena juga gua."
---
Akhirnya setelah perdebatan kesekian kalinya itu, keempat sahabat tersebut kini tengah menikmati hidangan makanan yang dibawakan oleh Phuwin.
"Kalian kenapa bisa pulang awal hari ini?" Tanya Archen membuka topik.
"Guru-guru ada rapat, ngebahas tentang acara tour camping sebelum ujian." Balas Phuwin.
"Osis-osis ga rapat, Phu?" Timpal Nata.
"Pengurus inti aja, kalo butuh bantuan sekbid gue, baru gue dateng."
Nata pun menganggukkan kepalanya.
"Nat, bagi dimsumnya dong." Ucap Nara.
"Ga ada, ga ada! Punya gue ini."
"Aelah satu aja, itu lo masih ada tiga."
"Ga mau! Lo udah makan lebih dari lima dimsum ya Naravit!" Tolak Nata sembari menjauhkan dimsumnya dari Nara.
"Nat please satu aja, ga boleh pelit sama sepupu."
"Ga mau!" Nata kemudian berlari menuju Archen dan duduk diatas pangkuannya.
Archen yang kaget dengan tindakan tiba-tiba Nata, segera memegangi pinggang ramping Nata, agar sang empu tidak terjatuh.
"Elah lo mah nyari perlindungan di Archen mulu."
"Wlee." Ejek Nata sambil menjulurkan lidahnya kearah Nara.
Phuwin memijit pelipisnya dan hanya membiarkan kedua oknum itu bertengkar kembali. Phuwin sudah lelah.
"Nih makan dimsum gua aja Nar." Ucap Archen menyodorkan dua dimsumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FWB || JOONGDUNK
De TodoKisah kedua pertemanan antara Nata dan Archen yang begitu dekat sedari kecil, hingga orang-orang sudah terbiasa melihat dimana ada Nata, di sana ada Archen. Namun, tak diketahui salah satu dari mereka memiliki perasaan yang lebih dari sekedar seoran...