Kedua sejoli tak terpisahkan itu kini sudah menginjakkan kakinya di area parkiran sekolah.
"Achen, ayo makan dulu, gue laperr!"
Tanpa menunggu jawaban dari yang lebih tua, Nata segera menarik tangan Archen untuk ia bawa pergi menuju ke kantin sekolah.
Kantin saat itu tak terlalu ramai, dikarenakan banyak siswa di sekolah mereka sedang disibukkan oleh kegiatan organisasi yang memang saat itu cukup padat.
Keduanya memilih tempat duduk yang dekat dengan taman sekolah.
"Lo mau pesen apa?"
"Mie ayam deh, lagi pengen."
"Jangan makan mie pagi-pagi, nasi goreng aja kaya biasa, mau?" Tawar Archen.
"Kalo gitu ngapain nanya!" Archen terkekeh pelan, tanpa merespon ucapan Nata ia segera berdiri untuk pergi memesan makanan.
Nata yang anaknya memang tipikal suka bosan meraih ponsel Archen yang tergeletak di atas meja makan. Ia lalu membuka ponsel tersebut dan memainkan beberapa game yang ada di ponsel milik Archen.
"Nata!" Panggilan dari seseorang mengalihkan atensi Nata yang sedari tadi fokus memainkan game di ponsel milik Archen.
"Tumben sendiri lo, Archen mana?" Nara segera mendudukkan dirinya di kursi depan milik Nata.
"Lagi pesen makan noh, lo ngapain kesini sih? Rusak mood gue pagi-pagi."
"Galak mulu lo sama gua, kualat ntar lo tau rasa." Nata tak menghiraukan ucapan Nara, ia kembali fokus memainkan game yang berada di ponsel Archen.
Tak selang beberapa lama, Archen datang membawakan pesanan miliknya dan milik Nata.
"Loh Nara, lo mau mesen juga?" Tanya Archen yang kini sudah mendudukkan dirinya disamping Nata.
"Ngga, gua mau duduk aja disini."
"Lebih tepatnya mau ganggu gue sih." Sela Nata, yang didapati cengiran dari oknum Nara.
"Phuwin mana?"
"Biasalah anak organisasi, sibuk dia."
"Lo bener ga mau makan?" Tanya Archen memastikan.
"Ngga, lo berdua makan aja lah." Nara kemudian merogoh saku celananya, dan mengeluarkan ponsel miliknya.
"Achen ini gimana sih? Gue kalah mulu!" Nata mengadu kepada Archen sembari menunjukkan layar ponsel yang memperlihatkan bahwa game yang dimainkan Nata telah kalah.
"Kenapa bocil kaya lo main game dewasa gini? Ga heran kalah."
"Achen, lo jangan nyebelin deh." Nata kini terlihat cemberut sembari mengerucutkan bibirnya merasa kesal.
Archen tersenyum tipis menatap Nata sebelum akhirnya ia menjawab, "nanti gua ajarin, sekarang lo fokus makan dulu." Jawab Archen dengan nada yang kembali melembut, kini tangan kanannya meraih surai hitam milik Nata dan mulai mengelusnya.
"Gue boleh nonton di handphone lo ya?"
"Iya." Jawaban Archen sukses membuatnya tersenyum kembali, yang lebih muda segera membuka aplikasi YouTube di ponsel milik Archen, dan mencari saluran yang akan ia tonton.
"Chen, lo tau ga di kelas kita ada siswa pindahan?" Celetuk Nara, yang dibalas gelengan dari Archen.
"Ini loh lihat, cantik banget kan?" Nara menunjukkan layar ponselnya kepada Archen guna memperlihatkan foto siswa yang katanya merupakan siswa pindahan di kelasnya.
"Oh ini, namanya Careen."
"Lah itu lo tau!"
"Tadi lupa dikit, sekarang udah inget." Balas Archen seadanya, lalu mulai menyuapi dirinya sendiri.
"Gebetan lo ya?" Nara kini memicingkan matanya seolah mengintrogasi Archen.
"Bukan, temen SMP gua itu."
"Yang bener?"
"Lo sekali lagi curigain gua, ini bisa gua cocol saos mata lo." Ancam Archen yang kini sudah mengangkat botol saos tomat yang kebetulan berada disampingnya.
"Iya bercanda anjir! Sensi banget lo, pasti ketularan Nata."
Nata yang merasa namanya disebut memberikan tatapan sinis kearah sepupunya itu.
---
Kini bel masuk telah berbunyi satu-persatu para siswa mulai memasuki kelasnya masing-masing, begitu juga Nata, Archen, dan Nara.
Mereka bertiga segera duduk di tempat mereka masing-masing, didapati juga Phuwin sudah duduk di bangkunya sebelum mereka datang.
Tak lama kemudian guru masuk ke ruang kelas bersama dengan seorang anak perempuan di sebelahnya.
"Selamat pagi anak-anak."
"Pagi Bu Wiley."
"Hari ini kalian kedatangan murid pindahan dari Singapura. Silahkan nak perkenalkan diri." Ucap sang guru mempersilahkan.
Anak perempuan itu mengangguk, lalu berjalan sedikit lebih maju.
"Nama saya Careen Filophine, kalian bisa panggil saya Careen or Filo, senyaman kalian saja. Semoga kita bisa berteman baik."
Para siswa yang berada di kelas bertepuk ria menyambut kehadiran murid pindahan yang bernama Careen tersebut.
"Nak Careen bisa duduk di belakang anak laki-laki yang itu." Guru menunjukkan tempat duduk untuk Careen yang tepatnya berada di belakang tempat duduk milik Archen.
"Terima kasih." Careen menunduk hormat, lalu berjalan menuju tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FWB || JOONGDUNK
RandomKisah kedua pertemanan antara Nata dan Archen yang begitu dekat sedari kecil, hingga orang-orang sudah terbiasa melihat dimana ada Nata, di sana ada Archen. Namun, tak diketahui salah satu dari mereka memiliki perasaan yang lebih dari sekedar seoran...