Chap 22.

1.1K 54 0
                                    

Tak terasa bel pulang telah berbunyi, menandakan waktunya para siswa untuk balik ke rumah mereka masing-masing.

Para siswa terlihat mulai berbondong-bondong meninggalkan kelas mereka.

"Nat duluan ya, gue ada rapat organisasi siang ini." Ucapan Phuwin segera diangguki oleh Nata, ia juga melambaikan tangannya kearah Phuwin sebelum pria remaja itu berlalu meninggalkan kelas.

"Chen."

"Archen."

Terdengar Nata dan Careen memanggil nama Archen secara bersamaan, membuat keduanya kini saling menatap satu sama lain.

"Duluan aja." Ucap Nata.

Careen tersenyum kearah Nata, lalu beralih menatap Archen, "sibuk ga, Chen? Gue maunya minta lo nemenin gue buat ngiterin sekolah ini kalo lo ga keberatan."

Nata yang tahu konteks topik mereka akan mengarah kemana segera menarik tangan Nara yang hendak pergi meninggalkan kelas, hal itu juga tak luput dari pandangan Archen.

"Ke yang lain bisa ga, Ren? Gua sibuk habis ini."

Terlihat kekecewaan terpampang jelas di wajah milik Careen begitu mendengar jawaban Archen.

"Ah gitu... Oke deh, see you Chen." Setelah berkata demikian, Careen segera meninggalkan ruang kelasnya.

---

"Anjing lo, pelan-pelan kenapa sih?" Nara menggerutu kepada Nata yang menyeretnya hingga tiba di taman dekat parkiran sekolah.

"Ya maaf."

Nara menyadari Nata tak protes seperti biasanya, ia merasa sepertinya mood Nata kurang bagus saat ini.

"Tuh muka ditekuk amat, kenapa lo?" Tanya Nara yang kini melipat kedua tangannya di depan dada sembari menatap Nata seolah menunggu-nunggu jawaban.

Nata tampak berpikir sejenak, raut gelisah sangat terpampang jelas di wajahnya sekarang.

"Menurut lo kalo temen tinggal serumah itu normal ga?"

"Normal aja sih menurut gua."

"Terus kalo sesama temen pelukan, normal?"

Nara mengangguk merespon ucapan Nata.

"Kalo... Sesama temen ciuman?"

"Lo kenapa nanya gini sih, suka orang lo ya?" Nara kini mulai mencurigai gerak-gerik Nata.

"Ngga monyet! Jawab aja apa susahnya sih."

"Cium pipi harusnya it's okay."

"Kalo bibir?"

"Anjing, itu namanya sama-sama demen bloon!"

Nata kini menundukkan kepalanya, ia menggigit bibir bawahnya seolah menahan sesuatu.

"Jangan-jangan lo suka Careen ya?!" Pekik Nara, membuat Nata sontak menutup mulut sepupunya itu.

"Ngga lah kampret, belum kenalan juga!"

"Tangan lo bau bangsat!" Nara sedikit memukul pergelangan tangan Nata, membuat sang pelaku hanya memberikan cengiran kepadanya.

"Jadi itu ga normal ya?"

"Apanya?"

"Ciuman bibir sama temen."

"Masih dilanjut si goblok." Umpat Nara dalam hati.

"Mungkin bagi sebagian orang normal, tapi menurut gua engga, karena itu pastinya udah sama-sama demen."

"Kejebak friendzone or fwb mungkin." Lanjut Nara.

Nata pun hanya menganggukkan kepalanya.

"Satu lagi, kalo cem-"

"Nata!" Satu panggilan tersebut sontak mengalihkan atensi keduanya.

Mereka mendapati Archen berlari tergesa-gesa menuju kearah mereka berdua.

"Buset dah dikejar apa lo?" Nara kini mengelus pundak Archen untuk menenangkannya yang terlihat masih ngos-ngosan.

"Gua cariin lo, kenapa main pergi aja?" Kini atensi Archen fokus kearah sahabat kecilnya yang sedari tadi menunduk, seperti enggan menatapnya.

"Ya lo kan sama Careen." Cicit Nata, suaranya begitu terdengar pelan dan kecil.

Nara kini sedikit mencondongkan tubuhnya kearah telinga kanan Archen.

"Nata suka Careen." Nara membisikkan kalimat tersebut tepat di telinga Archen. Membuat Archen sendiri membelalakkan matanya tak percaya apa yang dikatakan oleh temannya itu.

"Gua duluan ya, mau ada latihan paskibra." Tanpa menunggu jawaban kedua temannya yang masih diam, Nara segera melesat meninggalkan Archen dan Nata dalam keadaan canggung.

Archen menghela nafasnya sejenak, lalu ia raih lengan Nata, "pulang sekarang?"

Nata menggeleng kecil, sang empu kemudian mendongakkan kepalanya guna menatap yang lebih tua, "beli makan buat Momow dulu."

Archen menganggukkan kepalanya, ia segera menarik lengan yang lebih muda, menuntunnya menuju parkiran sekolah.

FWB || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang