Chap 9.

1.4K 67 2
                                    

Archen telah tiba di pekarangan rumah Nata pada pukul 6 sore. Terlihat mobil orang tua Nata juga sudah terparkir di halaman depan, yang menandakan orang tua Nata sudah pulang.

Setelah Archen mematikan mesin mobilnya, ia sesaat terdiam karena Nata sedikit menggeliat dalam pangkuannya membuat Archen menepuk pelan punggungnya agar Nata kembali tenang.

Dirasa sudah tenang, Archen membuka pintu mobil dan keluar mobil dengan Nata yang masih berada di gendongannya.

Archen berjalan menuju pintu depan rumah Nata, ia pun lalu menekan bel pintu tersebut.

Tak beberapa lama kenop pintu terbuka, seorang perempuan berparas cantik keluar dari balik pintu.

"Astaga Archen, adek tidur ya?" Tanya perempuan tersebut.

"Iya kak, jangan keras-keras, nanti anaknya bangun." Jawab Archen kepada perempuan dihadapannya yang merupakan kakak dari Nata.

"Sini sini masuk." Ajak Neta.

Archen menganggukkan kepalanya, ia pun memasuki rumah milik Nata mengekori kakak Nata yang berjalan lebih dahulu.

Di ruang tamu Archen bertemu dengan ibu dari Nata yang baru saja turun dari lantai atas. Terlihat ibu Nata segera menghampirinya.

"Sore, ma." Sapa Archen, keduanya memang sudah dekat, mengingat Nata dan Archen yang memang sudah dekat sejak kecil, jadilah ibu Nata ingin Archen memanggilnya dengan sebutan Mama.

"Adek tidur ya? Berat ga? Mau mama bantu?" Tanya sang ibu bertubi-tubi.

"Ma jangan berisik, adek bangun ntar Archennya yang repot." Kini Neta menyela pembicaraan sang ibu.

Sang ibu menghela nafasnya, kemudian menyuruh Archen untuk membawa Nata ke kamarnya.

---

Neta membantu untuk membukakan pintu kamar Nata agar Archen bisa masuk.

"Chen, gue turun ya." Bisik Neta yang diangguki oleh Archen. Neta pun turun kebawah, meninggalkan Archen dan Nata.

Archen segera merebahkan tubuh Nata dengan perlahan agar sang empu tak terbangun. Ia lalu membuka sepatu milik Nata dan menaruhnya dibawah, Archen juga membukakan sabuk dan kancing baju Nata agar Nata tak merasa sesak saat tertidur.

Archen kemudian menyelimuti tubuh Nata, dan sedikit mengecup kening sahabat kecilnya sebelum ia meninggalkannya kebawah.

---

Archen turun dari lantai atas selesai membawa Nata ke kamarnya, saat sampai dibawah didapati orang tua Nata sedang berada di meja makan bersiap untuk makan malam.

"Archen, sini ikut makan!" Ajak sang ibu, Archen pun menganggukkan kepalanya dan menuju ke meja dapur.

Archen duduk di kursi sebelah ayah Nata.

"Kenapa baru pulang jam segini, Chen?" Tanya ayah Nata.

"Sebenernya tadi Nata nungguin Archen, Archen tadi ada latihan basket sampai jam lima sore, awalnya udah Archen suruh pulang duluan, tapi Natanya malah ga mau." Jelas Archen panjang lebar.

"Udahlah emang ga suka di rumah anaknya." Sela sang ibu yang kini datang dengan membawa sepiring makanan dan menaruhnya di meja.

"Kalo Nata nyusahin, bilang aja ya Chen, anaknya emang keras kepala." Ucap sang ayah sembari tersenyum ramah kearah Archen.

"Ga nyusahin sama sekali, pa."

"Adek kan emang dari dulu nempel mulu sama Archen." Sela Neta diiringi kekehan diakhir kalimatnya.

"Udah-udah gosipnya, nanti adek tidur alisnya naik-naik kalo kita omongin." Perkataan sang ibu mengundang gelak tawa dari semua orang.

"Ini Chen, dimakan ya." Ibu Nata memberikan Archen sepiring nasi yang sudah ia ambilkan lengkap berisi lauk-pauknya.

"Makasih mama." Archen menerimanya dengan senang hati.

Mereka semua pun mulai menyantap hidangan makanan yang telah dibuat oleh ibu.

FWB || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang