Chapter 4

881 57 4
                                    

Disaat orang tua Aldo memberi penjelasan mengenai mobil Gracio yang lecet, Gracio juga memberi tahu bahwa Aldo akan dibelikan mobil sendiri. Shani dan Christy kaget, tetapi berbeda dengan Zean yang sudah tau.

"Papa mau belikan kamu mobil sendiri, dijaga baik-baik ya nak" kata Gracio sambil menatap lekat mata anak bungsunya.

"Hah? Mobil? Emang boleh papa?" Tanya Aldo.

"Boleh, kamu, kak Christy sama kak Zean besok Minggu ikut papa ke dealer mobil"

" besok kalian sekolah. Tidur sana udah malam" kata Shani kepada ketiga anaknya.

Ketiga saudara-saudari itu pun mengangguk dan menuju ke kamar mereka.

*Sementara Shani dan gracio

"Kamu beneran mau beliin mobil buat Aldo mas?" Tanya Shani kepada Gracio.

"Iya sayang, aku mau beliin mereka mobil sendiri-sendiri, soalnya biar mobil aku ga banyak yang rusak setelah dipakai mereka" jawab Gracio enteng.

"Enteng banget ya kamu mas kalo ngomong, emang ga takut abis itu uangnya?" Tanya Shani.

"Uang bisa dicari sayang, tapi keharmonisan keluarga itu jarang" jawab Gracio.

"Aw, makin cinta deh sama kamu mas" kata Shani sambil tersenyum dan memeluk Gracio.

"Halah, modus kamu tuh" jawab Gracio berbisik ditelinga Shani lalu mencium Shani tepat di pipinya.

"Heh, kalo ketahuan anak-anak gimana? Ngawur aja kamu tuh" kata Shani sambil salah tingkah.

"Hahaha, aku mau bikin adek buat Aldo. Biar dia gak manja-manja lagi sama aku" kata Gracio dengan bangga.

"Ih, kamu gamau nerima di lagi ya?" Tanya Shani sambil berkaca-kaca.

"Ehh, engga gitu sayang, aku mau Aldo jadi anak yang mandiri kayak Zean dan Christy. Biar gak kaget nanti kalo dia udah nikah" jawab Gracio sambil mengusap wajah Shani.

"Ooh, gitu. Yaudah ayo" kata Shani semangat.

"Ih, semangat banget mau bikin Dede buat Aldo" jawab gracio sambil menggendong Shani menuju ke kamarnya.

Mereka pun benar-benar melakukan kegiatan tersebut dikamar mereka.











Keesokan harinya..

"MAAA, DASI AKU DIMANAA!!!" teriak Aldo dari kamarnya.

"Ya ampun dek, dasi kamu ada di kak Christy itu loh" jawab Shani.

"Ok ma" jawab Aldo singkat.

"Haduhh dek, lain kali kalo mama lagi sibuk buat sarapan, tanya kakak. Jangan repotin mama" kata Christy.

"Hehe, maaf kak" jawab Aldo sambil tersenyum.

Mereka semua sudah siap dengan seragam masing-masing. Zean memakai almamater kampusnya, Christy dan Aldo memakai seragam sekolah mereka.

Oh iya, Aldo sama Christy satu sekolah ya. Bedanya Aldo masih kelas 11 semester awal, sedangkan Christy kelas 12 semester akhir.

Keluarga mereka pun sarapan pagi dengan khidmat tanpa bersuara.

...

"Ma, Zean berangkat dulu ya, assalamualaikum" kata Zean sambil berpamitan kepada ibunya.

"Maa, Aldo sama kak Christy berangkat juga yaa. Nanti kak Christy pulang jam 12, aku pulang jam 3 sore" kata Aldo.

"Loh? Kok kamu sorean pulang nya?" Tanya Shani.

"Ada latihan basket ma" jawab Aldo.

"Oh yaudah, hati-hati ya kalian" kata Shani.

Mereka bertiga pun berangkat dengan diantar sopir mereka, pak Hasan.

Terakhir, kini Gracio lah yang berpamitan dengan istrinya.

"Sayang aku berangkat dulu ya, kalo masih sakit bawah kamu aku udah beliin salep, aku taruh diatas nakas kamar kita" kata Gracio

"Iya, yaudah sana berangkat, hati-hati ya mas" jawab Shani, dan memeluk suaminya.

Mobil Gracio pergi meninggalkan pekarangan rumah.










Wokee, udah up nehhh jangan lupa vote

you are my choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang