Chapter 53

835 58 3
                                    

Gracio akhirnya kembali menuju keluarganya. Kemudian ia duduk disebelah aran, namun aran tak menyadari hal itu.

"WOY ANJENG, ITU SEKARAT OON"

Plakk

"Heh mulut nya minta ditampol ya! Om disini loh aran astagfirullah" ucap cio menepuk paha aran yang hanya bercelana pendek itu

"Aduhhh, sakit om" rintih aran

"Hahaha, ya lagian elu tantrum mulu dari tadi. Kena baby blues ya? " kata zean meledek

"Heh! Aing bukan ibu-ibu ye" jawab aran

"Main apa sih itu, kok sampe tantrum aran nya" tanya cio penasaran

"Main mobile legends pah, kalo masalah tantrum itu ya emang daritadi nih anak" jawab zean

"Adeknya gak diajak bang? " tanya cio

"Dia pundung om, pangkat nya turun" ucap aran

"HAH?! PANGKAT ALDO TURUN? KOK BISA?! " ucap cio kaget

"E-eh om, tenang dulu om. Maksudnya pangkat di game om, kalo pangkat dia di tni masih sama kok, duhh" jawab aran

"Huh, kamu ini bikin saya kaget aja" ucap cio

"Ya lagian kagetan" sahut zean

...

"Aldo, kamu gamau gabung sama mereka? Itu ada papa tuh" ucap shani

"Males ah mah, mereka sama aja. Bikin aldo ga mood" jawab aldo

"Yaelah, itu kasian si zoya, daritadi lu tibanin badan lo yang udah kaya titan itu. Nyadar kek" tegur chika

"Hah? Emang iya sayang? " tanya aldo

"Enggak kok, lagian cuma kepala kamu doang yang tiduran" jawab zee

"Huhh, katanya engga tuhh. Sirik aja jambul" kata aldo

"Jambul apaan? " tanya Christy

"Jamet bule kak. Cocok lah bang aran sama kak chika tuh, cowoknya suka tantrum, cewenya jamet ga ketolong" ucap aldo dan tertawa puas

"Heh, enak aja, masih jametan lo sih menurut gue" kata chika

"Yaudah si, sama-sama jamet. Kita semua jamet" jawab aldo

"Berarti mama sama papa juga dong? Jamet itu apasih? " tanya shani

"Jablay metal tante" sahut chika

"Tuhkan ma, yang jamet langsung gercep jawabnya hahahah" kata aldo

"Yeuu, kan tante shani nanya ya harus dijawab lah, aneh lu titan" ucap chika kesal

"Kalian berdua ini berantem mulu deh, pusing saya" kata Marsha

"Pake airpods aku aja kak biar ga dengerin nih jamet cerewet mulu" jawab aldo

"Woy?! Gue udah diem?! Kenapa bawa gue lagi sih?! Kesel gue lama-lama sama lo. Sama aja kayak aran" ucap chika

"Tau ah, gua mau bucin dulu sama yayang zizi" ucap aldo dan memeluk pinggang rampung milik zee.

"Woy!! Tau tempat lah, bucin sih bucin, hargai kami disini cil" tegur Christy

"Apaan sih, kaum virtual diem deh" jawab aldo yang sudah duduk di samping zee

Zee, marsha dan shani hanya terkekeh melihat perdebatan mereka yang daritadi tidak usai-usai.

"Pulang yuk ma, aku mau ke basecamp soalnya" ucap aldo tiba-tiba

"Udah jadi anggota, masih aja main di basecamp. Hadeh" tegur shani

"Mamaa.... Aku udah 4 tahun gak kumpul sama mereka mama.. Plis, boleh ya?.. " rengek aldo yang bergelendotan di lengan shani

"Dasar bayi"

"Sewot aja lu kak. Boleh ya ma? " tanya aldo sekali lagi

"Yaudah, tapi kalau pulang malem-malem kaya dulu mama gamau bukain pintu. Tidur di luar. " tekan shani

"Iya iya ma, lagian aldo disana cuma mau main aja kok, udah lama juga gak ketemu sama anak-anak" ucap aldo

"Mau pulang sekarang? " tanya cio yang tiba-tiba datang.

"Iya pa, nih anak kamu minta balik" ucap shani

"Yaudah yuk, bill nya udah dibayar kan? " tanya cio

"Udah, dibayar aldo tadi" jawab shani

"Habis berapa dek? Nanti papa ganti" ucap cio

"Cuma 350 pa, gausah diganti" jawab aldo

"Nanti papa ganti. Jangan bantah." ucap cio

"Terserah deh pa"

Keluarga itu pun meninggalkan cafe dan berjalan menuju kediamannya. Tanpa disadari, ada sepasang mata yang mengamati mereka semua. Tujuan orang itu adalah memata-matai aldo.

Orang itu mengikuti keluarga natio hingga sampai dirumahnya. Aldo menyadari hal itu, ia menangkap basah pria yang berpakaian serba hitam yang sedang merekam dirinya beserta keluarganya.

Pria yang ditangkap basah oleh aldo pun berlari, aldo mengejarnya.

"WOY BERHENTI LO" teriak aldo

Mereka semua pun menoleh ke arah aldo, mereka bingung dengan aldo yang tiba-tiba berlari keluar. Zean dan aran mengejar aldo, dan shani menyuruh ketiga perempuan itu untuk masuk kedalam rumah.

*pov aldo.

"BERHENTI ANJING"

aldo pun berhasil menangkap pria itu. Ia menghajar pria itu sebelum membuka masker dan topinya.

Aran dan zean datang. Lalu membantu menenangkan aldo.

Aldo kembali melanjutkan aksinya. Ia membuka paksa masker dan topi yang menghalau wajah pria misterius itu.

Betapa kagetnya aldo ketika yang ia hajar itu adalah teman baik Aksa yang selama ini menemani dirinya selama dibandung. Ya, itu adalah Rayyan.

"O-om Rayyan... " kata aldo

"Maaf om" ucap aldo dan langsung memeluk tubuh Rayyan.

"Maaf om, aldo gatau kalo ini om Rayyan, maaf om" ucap aldo memohon.

"Gapapa do, om tau kamu curiga sama om. Om tau kalau kamu gatau ini om" jawab Rayyan

"Om ngapain kesini sih? Bukannya lagi ada proyek besar ya sama om axel? " tanya aldo

"Om disuruh sama om Aksa buat terus ikutin kamu do. Om Aksa sesayang itu sama kamu, semenjak kamu pulang dari bandung kemarin, om ngikutin mobil kamu atas perintah om aksa" jawab Rayyan.

"Berarti.. Dari kemarin om ikutin aldo? " tanya aldo bingung

"Iya, om Aksa suruh om Rayyan buat ngawasin kamu. Dan hari ini om disuruh om Aksa buat mantau kamu selama dijakarta" jawab Rayyan.

"Om apaan sih, ayo ikut kerumah. Ajak papa ngobrol tentang om Aksa, papa rindu om Aksa kayaknya" kata aldo sambil menyeka darah yang mengalir di pelipis mata dan sudut bibir Rayyan.

"Ayo om, nanti aldo obati dirumah. Maaf ya om" ucap aldo dan langsung memapah Rayyan untuk menuju rumahnya.

"Jauh banget lagi, bang zean bisa ambil motor aku ga bang? " tanya aldo

"Yang mana? Yang biasanya? " tanya zean

"Yang matic bang, aerox itu juga bisa. Kuncinya diatas rak helm garasi" jawab aldo

"Yaudah, ayo ran" ucap zean mengajak aran dan langsung berlari menuju rumahnya untuk mengambil motor.





Aksa ini posesif sekali ya man teman haha. Vote nya monggo dipencet

End bro, maaf digantung. Tapi ini bakal ada s2 nya kok hehe, males aja mikir alur yang makin kesini makin makin wkwk

you are my choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang