Chapter 49

505 48 6
                                    

Zee datang lagi dengan membawa air putih ditangannya. Ia memberikannya pada aldo.

"Tenangin diri kamu dulu ya, aku mau nyamperin tante shani dulu" ucap zee yang diangguki aldo.

"Emang kalo dia bangun mau lu apain do? " tanya aran

"Ya sakit dibales sakit lah. Enak aja" jawab aldo.

"Mobil kamu aman kan nak?" tanya cio tiba-tiba

"Papa nih sekali nanya mobilnya yang ditanyain, heran" jawab aldo

"Hahaha, iya buat nanti malam kita jalan mumpung kamu belum dapet jadwal dinas" kata cio

"Ohh, iya aman kok pa" jawab aldo

"Nanti kamu ajak zee ya, kan abangmu bawa istrinya" kata cio

"Oke pa"

"Aran, kamu ikut juga ya bawa chika, biar rame" ucap cio

"Owhh, iya siap om! " ujar aran

"Keliatannya bahagia banget nih gua balik. Sekangen apa sama gua coba? " kata aldo

"Ya namanya juga ga ketemu lama banget, terakhir kamu ninggalin kita semua kan pas abang nikah waktu itu" ucap Zean sambil menjitak kepala aldo pelan

"Yeuu, sakit bodo" ucap aldo

"Jadi gimana do? Om Aksa mau kesini ga? " tanya cio

"Nanti aja coba aldo telfon, soalnya akhir-akhir ini dia sibuk lembur pa" jawab aldo

"Oh, yasudah kalau begitu" ucap cio.

Aldo mengangguk dan berjalan keluar. Mereka bertiga panik saat aldo mulai menghampiri Farel yang sudah terduduk diteras rumahnya.

"Hm? Mau lagi?" tanya aldo dengan senyumnya.

"Sayang, udah sayang jangan. Kasian nak" ucap shani

"Mama apaan sih? Dia yang bikin aldo ga ketemu kalian semua malah dibelain? Wah kacau sih ini" jawab aldo

"Bukan begitu mak-" ucap shani terpotong

"Kalo gaada dia, aldo mungkin ga sampe kaya gini ma! Aldo kaya gini juga dia penyebabnya! " ucap aldo ketus

"Minggir deh, gue belum puas" kata aldo sambil menghampiri Farel dengan raut wajah yang menakutkan.

Mereka semua tak bisa berkata apapun, mereka tahu bahwa jika keinginan aldo tidak dituruti, maka akan berimbas pada mereka semua.

"Hey, liat mata gue rel. " kata aldo sambil menatap wajah bengkak itu

"Lu liat mata gua kan? Ini mata yang udah lu sakitin rel, ini mata yang udah berhasil lu bikin down mental nya. Liat tangan gua, ini tangan yang waktu itu hampir lu patahin, sekarang udah makin sehat.

Sekarang gua tanya, atas dasar apa lu hamilin dia? " tanya aldo sambil menunjuk flora

"JAWAB ANJING" bentak aldo.

"G-gua k-khilaf do, m- maafin g-gua" ucap Farel gemetar.

"Khilaf? Masih banyak cewe lain rel, kenapa harus dia? Disini gua ga bela dia karena gua udah ada pasangan sendiri. Gua cuma turut simpati sama anaknya om ken, orang terdekat gua sendiri" jawab aldo dengan nafas yang memburu menahan amarahnya.

"Kenapa lu pilih dia buat salurin hawa nafsu bejat lu itu hah?" tanya aldo

"G-gua udah ngincer d-dia dari lama" jawab Farel.

Mereka semua terkejut mendengar penuturan Farel. Terutama cindy dan Keenan.

"Udah denger kan lu flo?" kata aldo. Flora yang ditunjuk aldo hanya berdiam diri tak berkutik.

"Oh, hebat juga ya rencana bangsat lu itu. Sekarang liat deh wajah om ken, di dalam hatinya udah marah besar banget sama lu, tapi dia tahan.

Sekarang lu mau apa? Mau gua gebukin lagi? " ucap aldo.

"Ohiya kak chika, tolong didalem rumah dulu ya, ajak zee sama Indira dan kak kitty juga, maaf" kata aldo

"Iya do, ayo zee, Indira, kitty"

"Mama sama tante bisa ikut masuk dulu? Ini urusan cowo hehe" ucap aldo

Mereka masuk kedalam rumah, menyisakan aldo, Farel, Zean dan aran saja.

Aldo mencengkram kuat kerah kaos yang dipakai Farel dan melempar pria itu ke tanah.

"Sebelum lo mati, gua ga berhenti. " kata aldo

"A-ampun do, sakit" rintih Farel.

"Salah sendiri, kalo gamau sakit ya jangan belagu lo, mentang-mentang bapak lo ceo" kata aldo

Farel menggeliat di tanah. Aldo yang sedikit iba pun meninggalkan Farel disana dan memasuki rumah

Aldo melihat zee yang duduk diruang tamu bersama chika, Christy dan Indira, lantas menghampirinya.

Aldo kembali berbaring dengan berbantal paha zee. Ia memeluk perut wanitanya itu dan terdiam.

"Dia kenapa? " tanya chika kepada aran

"Gatau sayang, coba ditanya" jawab aran

"Zee, tolong tanyain dia kenapa" ucap chika

"Ah, iya kak"

"Kamu kenapa?" tanya zee

Aldo tak menjawab. Tubuhnya malah bergetar dan kaos oversize milik aldo yang dikenakan zee basah.

"Kak, dia nangis" bisik zee

"Aldo, kamu kenapa sayang? " tanya shani.

Tidak ada jawaban dari aldo. Melainkan hanya suara isakan yang terdengar.

"Pasti dia keinget kejadian waktu itu." gumam aran




Dikit dulu ae lah, nanti kalo ga lupa gua up lagi

Tombol bintang dipojok kiri bawah tolong dipencet ya

Enaknya happy ending atau sad ending guys?

you are my choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang