Chapter 10

643 49 1
                                    

Disaat Aldo dan Cornel membahas materi bersama teman-temannya, tiba-tiba Pak Bobby beserta Lucas datang. Pak Bobby dan Lucas duduk dipinggir lapangan sambil memperjelas formasi yang akan dipakai. Gracio yang duduk disebelah rollan pun menatap Bobby.

"Gua kaya kenal sama ni orang, tapi dimana ya?" Tanya Gracio didalam hati.

"Tunggu, wajahnya kaya ga asing" gumamnya.

"Apaan si anjir, bodoamat" katanya lagi.

Gracio terus menyaksikan team yang sedang berdiskusi itu dengan seksama.

Bobby dan Aldo pun membuat yel-yel yang membuat Gracio melotot.

"Saya, Bobby Chaesaro"

"Saya, Revaldo Harris Andrian Natio"

"Berjanji agar membuat team awiyata menang!" Kata mereka berdua.

Team awiyata pun memulai latihan basket dengan serius. Ditambah permainan Aldo dan Nabil yang sportif.

Gracio berfikir sejenak...

"Bobby Chaesaro? Mirip nama temen gua sma dulu" gumamnya.

Bobby duduk disamping Gracio.

"Selamat malam pak, saya meminta izin untuk membina anak-anak disini ya, terimakasih" kata Bobby.

"Eh iya pak boleh kok, silahkan" jawab Gracio.

"Kalau boleh tau, nama bapak siapa ya?" Tanya Bobby.

"Gracio Andreas Natio." Jawab Gracio

"hah? Gracio? Apa jangan-jangan..." Gumam Bobby didalam hatinya.

Tanpa sengaja, Bobby menangkap tahi lalat di area dagunya. Dan...

Itu adalah Gracio, sahabat dekatnya dulu.

"LOH? CIO?!" kata Bobby terkejoet.

"Emm, anda kenal saya?" Tanya Gracio.

"WOY GUA BOBBY, YANG SERING LU PANGGIL OBBY" jawab Bobby meyakinkan.

"LOH?? HEH!! OBBY KOK LU DISINI SIH ANJING!" Kata Gracio sambil memeluk sahabatnya itu.

"Lu kapan pindah kesini? Kenapa ga bilang?" Tanya Gracio.

"Yeee kita udah lepas komunikasi dari lama oon" jawab Bobby agak ngegas dikit.

"Lu udah nikah?" Tanya Gracio.

"Udahlah, yakali" jawab Bobby

"Siapa nama bini loe?" Tanya gracio

"Frieska" jawab Bobby.

Mereka berdua terus mengobrol sampai dimana team awiyata selesai latihan.

"Ekhem, pak udah selesai" kata cornel.

"Ah iya, silahkan kemasi barang-barang kalian. Khusus rollan, cornel, Nabil, Lucas sama Mirza tinggal sini dulu" jawab Bobby.

"Oke pak" jawab mereka.

...

"Hah? Jadi papa temenan sama pak Bobby? Tau gitu suruh ngajarin Aldo basket privat aja" kata Aldo.

"Yakan papa lupa kalo om Bobby itu temen papa" jawab Gracio.

"Yeuu, sama temen sendiri lupa. Inget dulu lo pas disekolah ga bawa uang saku lu dibeliin makanan sama siapa? GUA!!" kata Bobby.

"Dulu emang ekonomi keluarga gue kan agak sulit by, jadi gua agak kurang uang" jawab Gracio.

"Tapi sekarang gua ga kekurangan uang lagi, justru rezeki gue ngucur mulu lewat anak-anak gue" katanya lagi.

"Alhamdulillah, kalo gitu sabi kali pinjam dulu" jawab Bobby.

" Lu mau minta berapa pun gua kasih, gausah utang. Inget dulu pas keluarga gue masih susah-susah nya bokap lo nawarin kerjaan yang gajinya gede banget ke bokap gue." kata Gracio.

"Sip, besok kamis datang nonton Aldo ga lo?" Tanya Bobby.

"Nonton lah, ntar sama mamanya juga" jawab Gracio

"Oke, ntar traktir kopi pokoknya" kata Bobby.

"Oke" jawab Gracio.

..

Teman-teman Aldo beserta Bobby sudah pulang..

Tinggal lah keluarga Gracio saja.

"Mama, hari kamis nonton adek yuk, Abang juga libur 2 hari soalnya kampusnya direnovasi semua" kata Zean.

"Boleh tuh bang, tapi siap-siap aja dipalak Aldo" jawab Shani.

"Hehe, gampang ma" kata Zean.

"Loh? Adekmu mana?" Tanya Gracio.

"Dikamar ma sama Dede Christy " jawab Zean.

"Ngapain?" Tanya Shani.

"Biasa, paling main game. Biarin aja udah" jawab Zean.

"Oke-oke" kata Shani dan Gracio.

"Oh iya ma, abang lupa kasih tau sesuatu..." Kata Zean

"Apa bang? Mama kepo nih" jawab Shani

"Jadi..."

















































Hahaha kasian digantung, Vote dulu makanya.

you are my choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang