chapter 41

438 42 1
                                    

Pukul 6.20 wib..

Aldo tengah bersiap menyiapkan buku-buku serta alat tulis yang lengkap untuk melaksanakan ulangan kenaikan kelas. Dari awal sahur tadi dia memang repot menyiapkan apa saja yang harus dibawa ke sekolahnya hari ini.

Tas nya penuh dengan buku-buku materi, alat tulis, dan lembaran-lembaran kertas dokumen yang harus dikumpulkan.

Aksa yang sedari tadi menonton bola pun turut serta membantu Aldo untuk menyiapkan barang-barangnya.

"Aldoo, kamu tuh daritadi seliweran mulu kenapa sih? Kaya lalat aja" ujar Aksa

"Masih nyari dokumen tugas om, satu lagi" jawab Aldo

"Memang kamu taruh dimana? " tanya Aksa

"Ya aku taruh di meja belajar aku, bentar deh, kayanya aku taruh di map kamar om" jawab Aldo

"Kok bisa map kamar om? Emang dokumennya punya kaki gitu? Bisa lari" kata Aksa

"Ya ga gitu om, kemarin aku belajar di kamar om, jadi aku taruh sana" jawab Aldo sambil berlariencari map tersebut.

"Anjir harus ketemu nih, kalo engga bisa diundur lagi nih ulangan kenaikan kelas gua" batin Aldo sbil mencari dokumen itu

"Nahhh, akhirnya ketemu. Bener disini ternyata"

Aldo pun menuruni tangga dan memakai sepatu serta dasi nya, kemudian ia duduk kembali di sofa dan bermain ponselnya.

Pukul 6.40 wib..

"Om, Aldo berangkat dulu ya" kata Aldo sambil menyalimi tangan Aksa

"Iya, hati-hati, nanti om kerja jadi kamu kalo mau main gapapa" jawab aksa

"Om lembur?" Tanya Aldo

"Iya, mungkin malem banget pulangnya. Kalo kamu mau main dirumah zizi juga gapapa" jawab aksa

"Emang boleh? " tanya Aldo

"Boleh, om udah bilang om Daren" jawab aksa

"Oke om, Aldo berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum" kata Aldo dan berjalan menuju garasi

"Wa'alaikumussalam" jawab aksa

"Cio, cio. Anak sepandai itu kamu biarkan tertekan. Untung dia mau kesini dan inget aku, coba aja kalo dia kemarin beneran balik ke palembang, papa dhana juga udah gaada, mama juga"

"Beruntung aku masih bisa rawat keponakan kesayangan gue, cio. Lu yang dikasih anak yang sabar, nurut kaya gitu malah dibiarin sendiri"

Gumam cio ketika Aldo membelokkan mobilnya menuju jalan raya.

...

*pov zee

Zee melihat Harsa menuruni tangga dengan tergesa-gesa pun bertanya mengapa dia se buru-buru itu.

"Bang, ngapain sih? Baru jam setengah tujuh kok buru-buru banget. Biasanya juga berangkat jam 8" kata zee

"Abang hari ini ujian praktek dek" jawab Harsa

"Berarti Aldo juga? Kok gak sama ya di sman 48? " tanya zee

"Iya, Aldo ulangan kenaikan kelas" jawab Harsa yang memakai sepatunya

"Ohh gitu.. Salamin buat Aldo nanti ya" kata zee

"Fix, definisi mencintai secara ugal-ugalan nih anak" jawab Harsa yang tengah duduk agak sedikit membungkuk.

"Hehe, aku suka dia tau bang" ucap zee

"Iya abang tau, tapi ya bucinnya dikurang-kurangin deh" jawab Harsa

you are my choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang