Chapter 37

411 42 6
                                    

Disaat Keenan sudah tenang, ia mencoba bertanya kepada anak nya.

"Kan? Ayah bilang juga apa. Dia gabaik buat kamu flora. Harusnya kamu tuh patuh sama pendirian ayah soal hubungan kamu sama Aldo. Kalau udah kaya gini gimana? Keperawanan kamu diambil sama manusia bejat berhati busuk itu, seperti yang ayah bilang kemarin, ayah gamau tau hal apa yang menimpa kamu kedepannya." Tekan Keenan

"Maafin flora yah.. flora khilaf.." ucap flora lirih

"Mana ada khilaf sampe kaya gitu. Malu-maluin keluarga tau ga si" ucap Chika yang baru datang dari rumah ashel.

"Lu kira keren kak? Lu kira keren lu bisa ngelakuin hal yang bikin malu? Tau ga si lu kalau ayah sebenarnya malu sama kelakuan lu, bahkan bunda yang selalu kasih kehangatan sama kita bertiga aja wajahnya kecewa. Lu ga kasian sama ayah bunda hah? Mereka pengen anak-anak nya tuh jadi anak yang berguna, bukan jadi cewe murahan kaya gini!" Bentak Indira yang sudah sangat-sangat geram kepada flora

"Iya, gue tau ini semua salah gue. Tapi farel juga nuntut ini dari lama, dia ngancem kalo gue gamau lakuin apa yang dia mau, dia bakal celakain ayah. Gue gamau" ucap flora

"Alasan lu benar-benar ye, ayah tuh gapernah kalah kalo soal beginian. Lo liat sekarang? Ayah udah kecewa berat sama lu. Gua tebak besok dan seterusnya ayah gamau ngobrol lagi sama lu." Tekan Chika

"M-maafin gue, kalian boleh lakuin apa aja ke gue. Sekarang"

"Lo berdua mau lempar gua sama vas bunga disana? Ambil, pecahin di kepala gue"

"Mau ngambil pisau daging? Ambil, sini tusuk ke gue kak. Gue udah cape diancem mulu sama farel. Yang mau dibikin kecelakaan lah, yang apalah"

"Dan gue ngelakuin ini semua karena dipaksa, bukan kemauan gue sendiri" kata flora panjang lebar

"Ayo bun, kita masak buat makan malam. Indira yang iris dagingnya deh" kata Indira

"Ayo bun, kakak ikut juga, kakak yang goreng daging kesukaan ayah hehe" sahut Chika

"Ayo, bunda tunggu di dapur" kata Cindy

Cindy sudah sangat kecewa atas perilaku anaknya. Bahkan Cindy sekarang tak mampu berkata-kata lagi dengan apa yang ia lihat barusan. Anak perempuan yang ia jaga bersama suaminya, dirusak oleh pria brengsek. Sungguh, Cindy sangat butuh pelukan Aldo untuk sekarang. Karena pelukan Aldo membawa kehangatan yang begitu tenang.

...

*POV Aldo

"Assalamualaikum om aksaaaa, Aldo pulang nihhh" ucap Aldo yang membawa kantong makanan berisi burger, kentang goreng dan tentunya juga ayam goreng.

"Waalaikumussalam, iya-iya om turun nih" jawab Aksa yang menuruni anak tangga rumahnya.

"Nih om, ayo makan. Aldo tau om belum makan" kata Aldo sambil membuka kantong belanjaan itu

"Tau aja kamu, barusan aja om mau telfon kamu suruh beliin makanan diluar, nyatanya kamu pulang duluan" jawab Aksa

Aldo dan Aksa pun memakan makanan itu. Aksa selesai terlebih dahulu, menyisakan Aldo yang sedang melahap burger nya.

Entah apa yang ada dipikiran Aksa, ia bertanya pertanyaan sensitif yang menyinggung keponakannya.

"Eee, kamu ga kangen sama mama papa kamu?" Tanya Aksa

Deg.

"Engga. Mereka cuma ngasih aku fasilitas, tapi mereka ga ngasih aku waktu buat family time atau sekedar kumpul om. Ditambah lagi sekarang zean udah punya istri." Tekan Aldo

"Hah?! Zean nikah? Kapan?" Tanya Aksa

"Nanti aja om aku ceritanya, sekarang aku mau makan terus mau tidur" jawab Aldo

you are my choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang