Chapter 22

451 44 2
                                    

Semua teman dan keluarga Aldo berada di kamar tempat Aldo dibaringkan sekarang.

Melihat kondisi anaknya yang jauh dari kata 'baik-baik saja' membuat Gracio terpukul. Bagaimana tidak? Aldo yang ceria dan periang kini sedang menjalankan fase istirahat yang benar-benar lama.

Christy, Zee, ashel, Chika mendorong kursi untuk duduk di samping kasur Aldo. Dengan air mata yang mengalir, flora memegang tangan Aldo dan mengusapnya lembut.

"Kok jadi gini sih do" ucap Christy dengan air mata yang sulit untuk berhenti

"Udah nak, jangan nangis terus, kasihan Aldo nya" ucap Cindy dan Shani menenangkan Christy

"Iya ma, tante cindy" ucap Christy

*POV di alam bawah sadar Aldo

Aldo bermimpi dia sedang ditempat yang indah, dikelilingi bunga tulip yang cantik.

Saat Aldo berdiri meratapi pemandangan indah itu, Callvin berdiri dibelakangnya, menepuk pundak pria itu.

Aldo menoleh, kemudian ia melihat Callvin yang sedang menunduk dengan tangan berada didepan perut.

"Anjing! Liat aja lo Callvin. Setelah gua sembuh nanti gua bakal habisin lo!!"

"Gua minta maaf do, gua cuma disuruh"

"Disuruh siapa hah? Berani banget lo pukulin gua"

"Sorry do, gua cuma disuruh Rasya sama ellyan"

"Mana ada nyuruh bully gua sampe bikin gua hampir mati gini"

"Maaf do, gua bener-bener minta maaf sama Lo"

"Sakitnya gak seberapa! Tapi adab kalian gak dipake! Bisanya nyakitin orang lain disaat kalian kalah? Itu perbuatan yang paling gua gasuka ya njing!"

"Gua minta maaf do pokoknya.. gua salah udah pukul lo pake ember besi, maafin gua"

"Janji dulu Lo ga bakal ulangi lagi kesalahan yang bikin gua muak"

"Iya do, gua janji."

Aldo memaafkan Callvin. Ia memeluk tubuh kecil itu dengan erat. Walaupun dia kakak kelas Aldo, Aldo merasa bahwa Callvin sedikit lebih kecil darinya.

..

Ketika Aldo dan callvin duduk di hamparan Padang rumput, kakek neneknya kembali menjemputnya.

"Nak, Aldo" panggil pria tua berwajah tampan itu

"O-opa? Kenapa opa?" Tanya Aldo

"Gapapa nak, opa cuma ditugaskan jemput kamu, soalnya tugas kamu didunia sudah selesai." Ucap pria tua yang biasa disebut Ardhana itu

"Enggak opa! Aldo masih mau bareng-bareng sama mama dan papa, kak Christy dan bang Zean juga. Aldo belum siap opa" ucap Aldo

"Tapi kamu sudah cukup berjuang di dunia Aldo, ayo ikut Oma" ucap wanita paruh baya disebelah Ardhana. Wanita itu menggandeng Aldo untuk ikut bersamanya

"Lepasin nek, kek, kasian Aldo" ucap Callvin seraya melepas tautan tangan mereka bertiga

"Kamu siapa?" Tanya Ardhana

"Saya Callvin, teman Aldo" jawab Callvin

"Oh, cuma teman kan?" Ucap Ardhana

"Udah-udah opa Oma, jangan ribut sama dia. Intinya gini, kalo Aldo udah benar-benar siap ninggalin dunia, Oma sama opa boleh jemput Aldo lagi. Tapi untuk sekarang jangan dulu ya? Please opa, Oma" ucap Aldo memohon

you are my choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang