Chapter 50

461 52 9
                                    

"Pasti dia keinget kejadian waktu itu."

Chika yang samar mendengar gumam aran pun menoleh.

"Hah? Apaa? " ucap chika

"E-eh, engga sayang gapapa" jawab aran

"Kamu jangan bohong ya, aku denger sedikit loh tadi. Apa ga?! " ucap chika agak sedikit ngegas

Aran membisikkan sesuatu ditelinga chika dan chika pun mengerti arti gumaman pacar nya itu.

Shani menyuruh zee untuk mengajak aldo tidur dikamarnya, karena waktu istirahat mereka tadi hanya sebentar.

"Aldo, pindah kamar yuk sayang? " ajak zee

Aldo menjawab tawaran zee dengan menggelengkan kepalanya.

"Yaudah, tapi jangan nangis. Pak tentara masa mau nangis ih? Cengeng dong" kata zee

Seketika badan yang bergetar tadi pun berhenti.

"Nah gitu dong, jangan nangis yaa, jelek tau kalau kamu nangis tuh" ucap zee menyeka air mata yang tersisa di pelupuk mata aldo

"Kamu kenapa nangis?" Tanya Christy

"Aldo keinget waktu itu, sakit kak.. " jawab aldo lirih

"Udahlah jangan dipikirin, tuh flora sama Farel mau minta maaf ke kamu" ucap shani

"Sakit dibalas maaf? Aldo gak sudi maafin mereka." Tekan aldo dan menatap tajam kepada suami istri itu.

"Yasudah kalau begitu. Jangan nangis tapi" ucap cio yang menenangkan anaknya.

"Ternyata bener ya, aku lebih nyaman di bandung dari pada disini. Disana ada om Aksa yang nyembuhin luka aldo, ada om langit yang selalu hibur aldo sampai aldo lupa semua masalah disini, ada om Rayyan dan om Haidar yang selalu ajak aldo keluar Jalan-jalan, ada om Dave sama om cakra yang bisa bikin aldo ketawa lagi. Giliran aldo pulang malah kalian semua balikin luka itu lagi. Udah bener aja aku di bandung ngapain pulang" kata aldo

Semua orang terdiam, mereka merasa bersalah disini.

"Terutama dua orang itu. Udah tau gua gasuka mereka kesini ngapain sih ikutan? Sok asik tau ga! " bentak aldo kepada Farel

"Sekali lagi lu mijakin kaki lu kesini rel, gua pastiin tu kaki ilang satu. " tekan aldo yang segera beranjak ke kamar dan beristirahat.

"Zee, susul aldo nya nak. Tolong tenangin dia ya" suruh shani

"Iya tante"

Kini tinggal flora, Farel, cio, shani, Christy, aran, chika,  indira, marsha, zean, Keenan dan cindy saja.

"Kamu udah denger Farel? Walaupun kamu sekarang berstatus sebagai mantu dari keenandra ivan Wijaya, bukan berarti kamu saya anggap anak sendiri. Saya hanya merasa kasihan kepada cucu saya jika saat dia lahir dia tidak memiliki ayah."

"Saya juga sangat tidak suka dengan cara kamu untuk mendapatkan anak saya. Cara mu itu sudah busuk farel."

"Enak kan dihajar aldo? Kamu tau ga dia siapa? "

Farel terdiam. Menundukkan kepalanya tak berani menatap semua orang di depannya.

"Saya sangat teramat benci dengan kamu. Sampai kapanpun saya tidak akan pernah menganggap kamu sebagai mantu saya, camkan itu. " ucap Keenan yang diujung amarahnya.

"Mau tambahan pukulan lagi ga dari gua? Mumpung gua baik hati nih" ucap aran yang sudah mengepalkan tangannya.

"Sudah, cukup nak aran." Ucap cio

"Saya mau kamu cerai dengan flora ketika anak ini lahir. Saya tidak mau ada orang brengsek yang dekat dengan keluarga saya. Ngerti kan maksud saya? " ucap cio

"Ini adalah karma atas apa yang kamu perbuat dengan anak saya, Farel Hendrawan. " ucap shani yang sedari tadi menatap Farel dengan tatapan tajamnya.

"Ingat, gua gak akan segan-segan habisin lu kapanpun. Gua selalu siap ketika adek gua ketemu sama orang modelan sampah kaya lu." Ucap Zean yang akhirnya membuka suara.

Omongan-omongan mereka sangat menusuk hati Farel. Tapi ia sadar karena itu adalah balasan untuknya di masalalu.

....

Dikamar, aldo sangat manja kepada zee. Ia mendusel kepada tubuh zee yang berbaring disampingnya.

"Kenapa sih manja banget? Biasanya juga ga gini" ucap zee yang mengelus rambut aldo layaknya seorang bayi.

"Emang ga boleh ya? Kamu mau aku marah kaya tadi hm? " tanya aldo

"Jangan dong, yaudah gini aja gapapa" jawab zee

"Kamu dinas kapan sih sayang?" Tanya zee balik dengan mata yang menatap dalam mata aldo.

".. "

"Heh! Kamu tuh ditanya malah bengong, gimana sih" ucap zee

"Kamu jangan tatap mata aku gitu dong, aku kan tambah gesrek zee astaga" ucap aldo yang mulai tersenyum salting

"Ih ihh?? Salting nya lucu bangett, ini pertama kali aku liat kamu saltinggg" jawab zee yang gemas dengan aldo

"Kamu kenapa exicited banget sih, padahal aku cuma senyum doanggggg" ucap aldo yang memeluk zee sambil menatap mata perempuannya.

"Heh, peluk-peluk bae lu om" ucap zee

"Ya emang kenapa sih? Orang sama calon istri sendiri" jawab aldo

"Kapan mau nikahin aku? " tanya zee

"Nanti, bentar aku tanya papa mama dulu" jawab aldo

"Ih beneran? " tanya zee tak percaya

"Iyaaa zee sayangkuuu, benerannnn!" Jawab aldo

"Kamu sweet banget akhir-akhir ini, kesambet apaan coba? " tanya zee

"Ya gapapa lah, daripada aku toxic ke kamu" jawab aldo

"Aku mau turun dulu ya" kata zee

"Mau ngapain sih zizi turun temenin aku aja disini" ucap aldo

"Aku mau ngambilin kamu makan, ini udah jam makan siang aldo" kata zee

"Kamu juga makan ya" jawab aldo

"Jangan di kamar, diruang makan ayok" ajak zee

"Males ah" kata aldo

"Yaudah aku marah." Ucap zee yang membuat nyali aldo ciut.

"Iya-iya Ayo turun" jawab aldo yang membuntuti zee

...

Mereka berdua turun tangga. Semua mata yang ada di bawah pun melihat ke arahnya.

Aldo dan zee duduk di meja makan. Disana ada lauk yang sangat aldo suka. Karena zee belum lapar, ia memutuskan untuk menyuapi aldo saja.

Mereka berdua sangat bucin yang membuat semua orang disana tersenyum kecuali Farel dan flora.

"Nih aaa" ucap zee

"Aaa"

*sementara Keenan

"Kamu lihat? Contoh mereka berdua! Aldo udah mapan, zee sabar, udah couple goals pokoknya, gak kaya kalian yang ngelakuin zina!" Ucap Keenan.

"Tuh liat, aldo udah sukses, udah pakai seragam, udah jadi bagian dari keamanan negara. Sedangkan kamu? Kamu hanya kerja jadi karyawan swasta, tapi kamu berani-beraninya menghamili anak orang" ucap Keenan yang kembali memaki Farel.

"Pergi kamu dari rumah saya. Rumah saya jadi kotor gara-gara kamu" usir cio

"Keenan? Gapapa kan aku usir mereka? " tanya cio dengan hati-hati

"Iya, malah aku yang mau nyuruh lu tadinya. Mending liatin aldo sama zee, adem. Gaya pacarannya juga normal, ga kelewat batas" jawab Keenan

"Kak Christy, kak chika, Indira, kak marsha, bang Zean bang aran, sinii Ayo makan bareng" ajak aldo, dan zee tersenyum menanggapinya.

Mereka yang dipanggil buru-buru lari dan duduk di meja makan. Anak-anak muda itu menikmati makanannya dan sesekali bercanda.

Iya ini udah lanjut. Vote nya mana?

you are my choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang