Chapter 9

626 49 2
                                    

Aldo masih menonton film bersama Christy di iPad miliknya, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 6.40 sore. Aldo segera menyiapkan bola basket dan catatan materi tahun lalu untuk dihafalkan kembali. Zean turut membantu adiknya untuk membersihkan lapangan basket yang berdebu itu, karena keluarga mereka sudah lama tidak bermain basket.

Seperti yang dibicarakan Shani, Christy membantu Shani untuk menyiapkan banyak makanan untuk teman-teman Aldo.

"Huftt, capek juga ya bangg hadehhh" kata Aldo sambil mengelap keringat menggunakan bajunya.

"Dek, itu disana ada sapu tangan, ngapain pake baju? Kotor ih kena keringet kamu" jawab Zean.

"Biarin lah, udah terlanjur juga kan" kata Aldo dengan entengnya.

"Yaudah, ini udah selesai. Abang mau ngambil sesuatu" jawab Zean sambil masuk ke dalam rumah.

"Abang ini apa ya, aneh bgt, disuruh bantuin malah masuk" gumam Aldo kesal.

*POV Zean

"Duh, mana lagi sepatu yang kemaren sih anying" gumam Zean dikamarnya.

Zean terus mencari sepatu yang ia beli untuk adik kesayangannya kemarin. Ternyata ia taruh didalam box kontainer khusus sepatu.

"Nah, akhirnya ketemu juga" gumam nya lagi.

"Dah, sekarang gua tinggal nyamperin Aldo" katanya lagi.

...

"Dekk, sini duduk dulu" kata Zean sambil menepuk sofa empuk sebelahnya.

"Apa bang?" Tanya Aldo heran.

"Nih buat lu, makasih udah nemenin gue skripsi kemarin. Dann gua tau kalo lu pengen beli ini sepatu tapi selalu sold out. Jadi ini hadiah dari gue buat lu. Pertandingan besok kamis dipakai ya? Soalnya abang mau kesana juga nonton kamu" jawab Zean.

"Wahhh makasih banyak ya bangg, Aldo seneng banget" kata Aldo girang.

Aldo membuka box sepatu itu dan...

Matanya berbinar-binar...

"BANGG MAKASIH BANGET YAA, LU DAPET INI SEPATU DARIMANAAA. MAKASIHHHH" kata Aldo sambil memeluk Zean.

"Suka ga?" Tanya Zean.

"Pasti suka lahhh, ini kan sepatu impian aku buat semangat main basketnyaaa" jawab Aldo.

"Pasti suka lahhh, ini kan sepatu impian aku buat semangat main basketnyaaa" jawab Aldo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


keren ya ges ya selera Aldo wwkwk
Foto hanya ilustrasi

"Bang, ini kan harganya mahal" kata Aldo.

"Ga mahal kok, nanti dipakai ya" jawab Zean.

"Iya bang, makasih lagi yaaa" kata Aldo.

Tanpa disadari, Aldo meneteskan air mata.

"Loh? Kenapa dek? Kok nangis?" Tanya Zean panik.

"Engga bang, aku cuma bayangin kalo Abang udah nikah sama kak Marsha, terus siapa yang peduli ke aku lagi? Siapa yang bakalan bikin surprise ke aku kaya gini lagi? Orang yang udah menikah kan hidupnya udah mulai jauh dari keluarga bang, Aldo cuma takut kalo bang Zean nanti nikah sama kak Marsha terus aku ditinggalin Abang yang sayang sama aku" kata Aldo sambil sesegukan.

"Astaga,, itu kan masih lama dek, abang nanti setelah nikah juga ambil rumah yang deket aja biar Aldo bisa main. Abang juga rencananya mau nikah pas semester 6 akhir.. jadi kamu gausah khawatir abang gabisa nemenin kamu lagi" jawab Zean.

"Tapi kan-" kata Aldo terpotong.

"Huss, sinii jangan nangis. Peluk Abang aja ya? Nanti temen-temen kamu kesini loh" kata Zean sambil memeluk adik kesayangannya.

Tanpa disadari, sedari tadi Christy merekam kejadian yang amat membuat hatinya tersentuh. Kakak laki-laki dan adik laki-laki yang sangat ia sayangi sedang saling bertukar cerita didepannya.

Christy tersenyum, lalu ia memberikan video yang telah ia rekam kepada ayah dan ibunya. Sungguh, Christy bahagia mempunyai keluarga yang hangat dan harmonis.

Gracio dan Shani yang menonton video itu pun beralih untuk menghampiri Zean dan Aldo.

"Anak papa kenapa nangis hm?" Tanya Gracio.

"Nggak pa, Aldo cuma terharu aja Abang udah wujudin keinginan terbesar Aldo selama masih bergabung di team basket" jawab Aldo yang masih sesegukan.

Gracio duduk disamping Aldo. Menatap Aldo dengan tatapan yang sangat dalam, ia tidak menyangka jika anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang saling menyayangi satu sama lain.

"Ingat ya, kalian bertiga itu saudara. Kalau ada apa-apa ya diselesaikan baik-baik. Seperti contoh, bang Zean ngasih apa Yang adik-adik nya mau selagi mampu, Aldo juga, ngasih apa yang kakak-kakak kamu mau ya nak. Papa harap kalian bertiga tetap jadi saudara yang saling menyayangi" kata Gracio menasehati anak-anaknya.

"Iya papa, kami ngerti" jawab mereka kompak.

"Aldo, itu teman-teman kamu sudah nungguin diluar, sana mulai latihannya. Mama sama kak Christy ambilin makanannya dulu. Kalian diajarin dulu sama papa dan bang Zean" kata Shani lembut.

"Ah, iya mah makasih sudah kasih tau Aldo.

Aldo dan Zean beranjak dengan Aldo membawa sepatu barunya. Zean meraih pundak Aldo dan mereka berjalan beriringan.

Gracio tersenyum hangat.


































Eyyooo!!! Udah update nihhh, jangan lupa vote yaaaa, makasih banyak semoga menghibur kalian.

you are my choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang