Bentala yang Patah

80 56 39
                                    

Typo? Manusiawi

"Baiklah jika pertemuan ini adalah kesialan, aku akan meminta pada semesta untuk mengutuk perasaan kita."

Vote biar bisa berak🌻

4 hari berlalu.

Asta. Gadis ini duduk di bangku taman sembari melihat Samudra dan beberapa temannya bermain basket. Kebetulan taman itu berada tepat di sisi lapangan basket.

"Asta," panggil seseorang dari samping. Asta menoleh tanpa memperlihatkan ekspresi apapun.

"Gue mau ngomong sama lo." Ujar Bumi.

"Ngomong tinggal ngomong aja kali," sahut Asta acuh tak acuh. Sebelumnya beredar rumor bahwa Asta sangat menyukai Bumi. Entah rumor itu benar atau tidak, hanya Asta yang bisa memastikannya.

"Lo tau Shena dimana?" tanya Bumi dengan nada khawatir.

"Jh! Ngapain lo nanya sama gue?"

"Lo sahabatnya Asta, lo pasti tau dia dimana."

Asta bangkit dari duduknya, ia berdiri menatap laki-laki di depannya ini tanpa ekspresi apapun.

"Gue gak tau. Oh ya, asal lo tahu .. Shena bukan lagi sahabat gue" ucap Asta.

Percakapan Bumi dan Asta tak luput dari pandangan Samudra. Ia bisa melihat keduanya sedang bersitegang namun, Samudra tidak tahu apa yang sedang diperdebatkan. Apakah masalah perasaan keduanya? Sejatinya Samudra tahu mengenai rumor itu.

"Lagian, bagus lah kalau dia menghilang .. setidaknya dia tidak akan mengusik kebahagiaan orang lain lagi." Jelas Asta tak peduli.

"Maksud lo apa sih? Gue nanya sama lo baik-baik, apa salah Shena sama lo?! Sampai lo bersikap kaya gini." Bumi mulai meninggikan nada nya. Sudah empat hari lamanya Shena menghilang bak ditelan bentala. Tak ada satupun dari mereka yang tau keberadaan gadis itu.

"Dari pada lo terus bertanya tentang apa yang Shena lakukan ke gue dan keluarga gue, mending lo tinggalin dia .. lo masih gak nyadar apa? Dia hilang empat hari tanpa kabar, udah jelas-jelas itu kode kalau dia udah bosen dan muak sama lo! Lo aja yang bucin tolol sama dia." Sarkas Asta membuat Bumi makin mengepalkan jarinya.

"Tutup mulut lo!" desis Bumi.

"Kenapa? Panas? Hati lo panas karena denger fakta ini??"

"Buka mata lo Bum, kenapa lo masih nunggu orang yang bahkan menyia-nyiakan lo .. kalau gue jadi lo, gue akan menyadari nya lebih awal. Shena pasti mau balas dendam karena lo pernah ninggalin dia ke Jerman tanpa kabar." Jelas Asta makin membuat Bumi berapi-api.

SENI PROSAIS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang