Typo? Manusiawi
"Kelak, aku akan menjadi rindu yang tak lagi bisa kau temui."
Tap ikon bintang di bawah, gratis!
Nita dan Bram juga Feli memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Saat sudah mendarat, ketiga nya buru-buru mencari taxi.
"Nit, tenang .. Damar sudah memeberi tahu kita kan kemarin, kalau Shena baik-baik aja." Ucap Bram menenangkan.
"Tetep aja Mas, perasaan ku gak enak" sahut Nita.
Di sisi lain, Shena baru pulang setelah seharian pergi bersama Bumi. Gadis itu meletakkan sebuket daisy diatas nakas samping tempat tidurnya. Ia juga melepas slingbag yang ia kenakan, kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Shena menatap pantulan dirinya sendiri dikaca. Perlahan darah segar itu keluar dari salah satu lubang hidungnya. Lagi-lagi, pening menguasai kepalanya. Gadis itu menundukkan wajahnya dan berpegangan erat pada wastafel kamar mandi. Beberapa detik kemudian, tubuhnya runtuh.
"Agh! Sakit," rintihnya sendirian. Pandangannya mulai kabur. Seketika, gelap memenuhi kelopak matanya.
Taxi yang ditumpangi ketiga manusia ini akhirnya sampai, setelah menempuh perjalanan hampir empat puluh menit lamanya.
Ketiga manusia ini menggeret koper mereka masing-masing, dan memasuki rumah dengan desain minimalis itu.
"Shen?!" suara Nita menggema disetiap sudut ruangan yang nampak kosong itu.
"Kak Shena? Feli pulang!" lagi, tak ada suara manusia yang menyahuti panghilan mereka.
"Mas, coba kamu cari ke belakang sama Feli .. aku cek ke atas dulu." Ujar Nita dan diangguki oleh sang empu.
Mereka meninggalkan koper masing-masing di ruang tengah. Kemudian berlalu mencari keberadaan gadis itu.
Nita mengetuk beberapa kali pintu anak gadis nya ini, namun sama sekali tak ada jawaban. Tadinya, ia ingin kembali turun ke lantai satu. Tetapi, ia menyadari bahwa pintu kamar Shena tidak dikunci saat itu.
Nita membuka perlahan dan mengintip kedalam. Suasana sunyi, hanya ada sebuket daisy yang tergeletak diatas nakas. Juga slingbag yang berada diatas ranjang tempat biasa gadis itu tidur.
Nita melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang ada dalam kamar Shena. Betapa terkejutnya ia, saat mengetahui Shena tergeletak dengan darah yang keluar dari hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENI PROSAIS (TERBIT)
Romance[⚠️] Seni prosais yang dimaksud bukanlah rangkaian puisi indah yang melontarkan prosa dengan makna hiperbola. Melainkan seni yang menorehkan picisan disetiap kata nya. Prosais berkisah tentang bentala yang merindukan hujan. Bentala sempat membenci k...