Kapankah Cinta itu Nampak Tulus?

77 48 24
                                    

Typo? Manusiawi

"Ditengah kemarau yang kering kerontang, bentala selalu merindukan hujan. Bentala berharap hujan datang untuk menyapa, tetapi awan selalu menjadi penghalangnya."

Vote nya kakak🌻


Samudra membawa Gibran menuju UKS, tentu saja hal itu tak luput dari pandangan siswa-siswi SMA Surya Kencana.

"Aghh! Lo berat banget sih!" keluh Samudra yang langsung memegangi bahunya setelah memastikan Gibran duduk di brangkar UKS.

"Gue gak minta lo bantuin gue." tukas Gibran membuat Samudra kesal setengah mati.

"Hah? Apa lo bilang?__"

"__Jh! Lo emang manusia gak tau terimakasih ya," ucap Samudra remeh. Ia berniat meninggalkan laki-laki itu. Tetapi sebelum kakinya benar-benar melangkah keluar UKS, Samudra menoleh ke belakang dan berkata. "Oh ya! Jangan jual kesedihan lo buat dapetin empati gadis polos kaya Shena, okey?"

Samudra mengatakannya dengan diakhiri senyum smirk nya. Gibran berdesis pelan membuat Samudra terkekeh remeh.

Samudra beranjak pergi dan meninggalkan Gibran yang masih kesakitan akibat pukulan Bumi tadi.

"Samudra!" teriak seseorang dari belakang. Langkah laki-laki itu terhenti, ia menoleh kaku melihat siapa dia.

"I-iya pak?" Dia adalah Pak Bian, Manusia yang memiliki perut buncit dengan kumis tebal yang menambah kesan killer bagi sang empu.

Pria setengah baya itu berjalan mendekat menuju laki-laki muda yang sedari tadi bersusah payah menelan salivanya sendiri.

"Ada apa dikelas kamu?" tanya Pak Bian.

"Gak ada pak, emang ada apa?"

"Malah balik nanya kamu? Jangan kamu kira saya tau ya!"

Samudra menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Sungguh, berhadapan dengan manusia ini sangat melelahkan.

"Suruh mereka pergi ke ruangan saya!" titah Pak Bian.

"Waduh, gawat nih .. kalau sampai guru-guru ikut turun tangan Tante Sarah bakal marah banget sama Bumi." guman Samudra.

"Sam!"

"Eh! Gak ah pak, males saya .." ucap Samudra dengan raut tak bersalah nya. Mendengar jawaban muridnya itu, Pak Bian membola dan mengeluarkan tongkat ajaibnya.

SENI PROSAIS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang