Typo? Manusiawi
Orang baik pasti pencet ikon bintang pojok bawah kiri🗿"Gilaa! Jakarta AC nya lagi rusak ya?" umpat Asta seraya menengadahkan wajahnya menghadap langit yang terik itu.
"Sam, udah ah! Ini panas banget tau." Keluh gadis itu.
"Astaga Yang, baru aja mau lari udah ngeluh." Ungkap Samudra menimpali.
"Ya kamu lihat dong itu, ini masih jam dua siang Samudra."
"Udah ayo!" ajak Samudra sembari menarik pergelangan tangan Asta.
"Nanti kulitku kebakar, perawatan itu gak murah Samudraa," rengek Asta sekali lagi. Laki-laki itu menatap aneh gadisnya ini.
"Kamu milih cantik tapi cepet mati atau sehat tapi hidup lebih lama sama aku?"
"Ya jelas cantik tapi__" Asta menjeda kalimatnya saat menyadari kalimat selanjutnya ambigu.
"Sam, kamu mau apa punya calon istri yang gak cantik? Kamu gak malu kalau reunian bareng temen-temen kamu terus ngajak aku yang gak cantik ini?" sahut Asta.
"Lebih mahal sehat dari pada cantik! Oooh aku tau, kamu lebih milih cantik dari pada sehat, karena kamu mau ninggalin aku dan selingkuh sama malaikat, kan?" ucap Samudra asal.
Pletak!
"Aduh!!"
"Bisa-bisanya yaa," geram Asta.
"Asta, aku gak mau kamu berakhir seperti Shena yang ninggalin Bumi. Aku gak pernah bisa bayangin sehancur apa aku tanpa kamu .. tugas kamu hanya menuruti apa yang aku katakan, aku akan menyediakan semuanya yang kamu butuhkan. Okey?" Asta tersenyum, laki-laki ini adalah yang ia cari. Pria yang bisa menjinakkan egonya.
_____________
"Maafin Shena ya, Ma. Karena tidak bisa hidup lebih lama."
Kurang lebih seperti itulah kalimat dihalaman terakhir buku itu. Nita kembali menutup bukunya dan meletakkan kembali ke rak yang dipenuhi oleh koleksi novel buatan putri sulungnya.
Flashback on
"Shena pulang!"
Brak!
Tubuh Shena terpelonjak kaget kala mendengar suara keras dari arah kamarnya. Ia langsung bergegas naik dan melihat apa yang terjadi disana. Sebelum itu, ia bertemu adiknya Feli yang membawa sekardus penuh buku novel koleksi Shena.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENI PROSAIS (TERBIT)
Romance[⚠️] Seni prosais yang dimaksud bukanlah rangkaian puisi indah yang melontarkan prosa dengan makna hiperbola. Melainkan seni yang menorehkan picisan disetiap kata nya. Prosais berkisah tentang bentala yang merindukan hujan. Bentala sempat membenci k...