Chapter 2 Arkabian

2.2K 72 0
                                    

Bughhh

Suara pukulan dan suara seseorang terjatuh karena di dorong dengan sengaja disebuah gedung tua yang tak terpakai. Belum lagi suara rintihan karena kesakitan memenuhi gedung tersebut. Dua orang laki-laki yang masih menggunakan seragam putih abu-abu sedang berkelahi satu sama lain. Saling melemparkan tinjuan yang keras.

Agam sudah terkapar di lantai, berusaha berdiri dengan sisa tenaga yang dia miliki. Tetapi belum juga berdiri dia kembali merasakan sakit di bagian kaki kananya.

“Kalo lo masih berani ngedeketin Meeka lagi. Bukan cuma satu tapi dua kaki lo bisa gue patahin” kata Arka dengan kejamnya sambil mengijak kaki Agam dengan keras hingga terdengar suara sesuatu yang patah.

“Arrghh”  teriak Agam saat merasa ada sesuatu yang patah di kaki kanannya itu. Dia sudah tak berdaya untuk berdiri. Diam dan menuruti perintah orang di depannya adalah pilihan terbaik untuk sekarang.

Sedangkan Arka terlihat santai sambil menghapus darah yang mengalir dari sudut bibirnya. Dia sudah terbiasa melakukan ini, sudah ada beberapa orang yang dia patahkan tulangnya entah itu tangan atau kaki. Arka melakukan hal yang sama kepada semua laki-laki yang berusaha mendekati Meeka, entah itu satu sekolah dengannya atau berbeda sekolah.

“Mulai sekarang , lo jangan pernah hubungin Meeka lagi kalo perlu jangan pernah muncul di depan dia. Dan kalo lo sampe berani buka mulut tentang kejadian hari ini, gue pastiin mulut sama mata lo udah ketutup pas ketemu gue” ancam Arka.

Agam bergidik ngeri saat mendengar itu. Sangat jelas itu adalah acaman pembunuhan untuk dirinya dari Arka yang sedang tersenyum dingin di depannya. Psikopat adalah satu kata yang cocok untuk menggambarkan orang di depannya.

Setelah mengatakan hal yang mengerikan, Arka keluar dari gedung kosong tersebut. Dua orang yang sedang menggunakan jas hitam mengangguk saat mendapatkan kode dari tangan Arka. Kedua pengawal tersebut masuk kedalam gedung tua, sedangkan Arka sudah pergi menggunakan mobil pribadinya.

***

Dentingan dari sendok dan piring yang beradu memenuhi ruang makan dengan nuansa putih yang terlihat mewah dan elegan. Sebuah keluarga yang beranggotakan empat orang sedang duduk dan menikmati makanan yang terhidang di atas meja. Keadaan sunyi mulai terpecah saat kepala keluarga tersebut membuka suara.

“Bian gimana sekolah kamu ?” Tanya Abraham membuka topik pembicaraan.

Abraham Randika aka Papa dari Arka sekaligus pemilik perusahaan ternama di Indonesia. Bian adalah nama panggilan Arka dari kecil dan hanya orang terdekanya saja yang bisa menggail arka dengan nama tersebut.

Arka menganggukkan kepalanya lalu menjawab “Lancar pa”

“Kamu udah yakin mau masuk Universitas Yogyakarta? Apa nggak kuliah di luar negeri aja nak kayak Abang kamu?” Tanya Caliana atau yang akrab di panggil Liana adalah Mama Arka. Dia masih merasa ragu dengan pilihan anaknya yang satu ini.

“Enggak Ma. Aku udah yakin masuk Universitas Yogyakarta. Universitas di Indonesia juga bagus kok. Kalo aku masuk Universitas luar negeri aku takut nanti bakalan jauh dari Mama” Alasan Arka.

“Yaudah kalo itu kemauan kamu, Mama gak akan maksa kamu sayang” kata Liana dengan lembut. “Yang terpenting kamu harus belajar dengan baik” lanjutnya.

Orang tua Arka memang tidak pernah memaksa dan selalu menuruti kemauan kedua anaknya, selagi itu adalah hal yang baik dan kedua anaknya bisa bertanggung jawab dengan keputusan yang mereka ambil.

Tadi Liana hanya menanyakan hal tersebut. Karena dari kecil Arka selalu mengikuti jejak Abangnya untuk urusan sekolah, mulai dari sekolah dasar bahkan sampai SMA sekarang. Mangkanya dia merasa sedikit ragu tadi. Tetapi setelah mendengar jawaban anaknya yang merasa yakin dengan pilihannya, dia jadi merasa bangga, pasalnya anak bungsunya sekarang sudah tumbuh besar dan dapat menentuntukan pilihannya sendiri.

Keluarga Randika memang dikenal dengan keluarga yang harmonis dan kenyataannya memang benar. Banyak yang merasa iri terhadap keluarga Randika, pasalnya selain hubungan keluarganya yang harmonis perusahaan yang didirikan oleh Abraham Randika selalu berhasil dalam sektor apapun. Pantas saja perusahaannya saat ini sedang meenduduki perusahaan nomor 1 terbesar di Indonesia.

Abraham Randika yang notabenya adalah founder sekaligus pemegang saham tebesar serta memiliki citra yang baik. Dia juga terbebas dari rumor-rumor buruk seperti om-om genit, memiliki simpanan, melakukan usaha-usaha gelap dan lain sebagainya. Namanya sangat bersih.

Mangka dari itu banyak ibu-ibu yang merasa iri terhadap Caliana Nandita karena memiliki suami setia seperti Abraham. Tak jarang juga saat berkumpul arisan dengan nyonya-nyonya dari perusahaan lain, Liana selalu di tanya bagaimana tipsnya supaya keluarga harmonis serta memiliki anak yang berbakat dan penurut.

Bagaimana Abraham tidak setia coba. Liana adalah perempuan yang cantik, lemah lembut dan berpikiran terbuka. Meskipun sudah memasuki umur 40 tahun, kecantikannya tidak pudar. Masih terlihat awet muda seperti berumur 30 tahun. Dia juga berhasil mendidik kedua anaknya dengan baik dan penuh dengan kasih sayang.

Anak pertamanya Nathan Joel Randika adalah lulusan salah satu Universitas terbaik di Inggris. Nathan lulus di usia 22 tahun dan sekarang sedang melanjutkan S2 di Inggris. Setelah S2nya selesai ia akan menjadi wakil direktur di perusahaan milik papanya. Dia juga pewaris utama dari perusahaan Randika. 

Kemudian anak keduanya Arkabian Randika yang sembentar lagi akan memasuki Universitas, selalu mendapatkan nilai yang memuaskan dan banyak prestasi yang di dapatkan. Mulai dari akademik maupun non akademik. Meskipun Liana selalu mendengar rumor bahwa anak bungsunya ini selalu bersikap dingin jika di sekolahannya. Tapi sejauh ini Arka tidak pernah membuat masalah.

Setelah selesai berbincang-bincang dengan keluarganya saat makan malam tadi, Arka pergi ke kamarnya mengambil handphone di nakas samping tempat tidur lalu duduk di sofa dalam kamarnya. Dia menghidupkan TV di depannya  kemudian membesarkan volume TV tersebut. Bukannya menonton TV yang sudah dia nyalakan, Arka malah siduk mengotak-atik handphone yang ada ditangannya. Membuka applikasi Instagram lalu membuka profile seseorang yang selama beberapa tahun ini sudah dia stalking.

“Tunggu beberapa bulan lagi cantik. Aku pastiin kamu jadi milik aku untuk selamanya” gumamnya yang beberapa hari lalu mengetahui bahwa wanita yang sedang di stalkingnya saat ini akan masuk Universitas Yogyakarta.

Pemilik akun tersebut  yang tidak lain adalah Meeka, tidak mengetahui bahwa selama ini profile instagramnya  selalu dikunjungi oleh Arka. Beberapa hari yang lalu Meeka membuka QandA melalui story instagramnya dan ada yang bertanya mau melanjutkan ke Universtas mana setelah lulus dan jawaban Meeka adalah Universtas Yogyakarta dan pada hari itu juga Arka mengatakan kepada Mamanya akan masuk Univertas Yogyakarta.

Arka masuk Universitas Yogyakarta karena Meeka. Dia akan melakukan niat tersembunyi disana. Niat sudah dia pendam sendiri selama beberapa tahun.

Siapa sangka dibalik sikapnya yang hangat terhadap keluarganya, dia menyimpan obsesi yang besar terhadap Meeka gadis malang yang sudah ditinggal ibunya. Tidak ada yang mengetahui hal ini bahkan orang tuanya dan abangnya sendiri sekalipun.

Sudah hampir enam tahun Arka terobsesi terhadap Meeka. Ia mengetahui semua tentang Meeka. Mulai dari latar belakang Meeka, teman-teman Meeka, dan bahkan dia tahu siapa saja yang sedang berusahan mendekati perempuan itu. Dan pada akhirnya  mereka akan berakhir dirumah sakit dengan keadaan tangan yang patah atau kaki mereka yang patah. Dan tentu saja itu semua perbuatan dari Arka hanya untuk memenuhi obsesinya memiliki Meeka Paradibta.

OBSESSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang