Chapter 10

2.3K 62 0
                                    

jumat bersama Bian Meeka lagi...

Happy Reading guys.. 🤍

Meeka pikir selama berada di rumah Arka dia akan merasa sangat bosan setengah mati. Tapi ternyata tidak. Mama mertuanya yaitu Liana selalu membuat dirinya bersemangat setiap harinya. Liana mengajarinya membuat kue, mengajaknya belanja, menonton film dan merangkai bunga.

Tapi ada satu hal yang membuat Meeka malas dan kesal yaitu satu kamar dengan Arka. Selama berada disini dia harus tidur satu kamar dengan laki-laki yang sudah berstatus menjadi suaminya itu.

Malam ini contohnya. Saat Meeka sudah selesai menggunakan 10 step skincare ala Korea yang dia pelajari melalui youtube, dia melihat cermin di depannya dengan wajah cemberut. Di cermin itu Meeka juga dapat melihat Arka yang sedang memainkan handphonenya di kasur.

Enak banget dia bisa main handphone,sedangkan handphone gue belum dikembaliin –batin Meeka.

Meeka berdiri menghampiri Arka lalu mengulurkan tangannya tepat di depan wajah Arka, "Kembaliin Hp gue" kata Meeka.

"Panggil aku-kamu dulu" perintah Arka.

Dih jijik banget –batin Meeka.

"Yaudah tapi setelah itu kembaliin hp gue" kata Meeka menurut lalu melanjutkan perkataannya yang sempat terhenti, "kembaliin hp aku"

"Cium dulu" kata Arka menggoda Meeka sambil menunujuk pipinya sendiri.

"Nggak! Tadi kan udah pake aku kamu. Katanya abis itu mau dikembaliin"

"Aku aja belum setuju" ucap Arka beralasan.

"Cium dulu atau nggak aku kembaliin" Arka mencoba mengambil kesampatan dalam kesempitan.

Mendengar itu Meeka sungguh sungguh kesal tapi dia sangat membutuhkan handphonenya untuk menghubungi kedua sahabatnya.

Gapapa Meeka dia kan udah jadi suami lo. Halal aja kan kalo cuma cium pipi mah –batin Meeka mencoba untuk meyakinkan diri.

Cupp.... terdengar suara kecupan dan itu berhasil membuat Arka mengalihkan perhatiannya dari handphone kini melihat mata Meeka dengan dalam. Dia tidak menyangka Meeka akan menuruti permintaanya yang satu ini.

"Bian. Mana hpnya?" pinta Meeka mencoba untuk santai padahal jantungnya sudah berpacu dengan cepat karena dilihat Arka dengan tatapan se-intens itu.

Arka berdiri lalu menepuk pelan pucuk kepala Meeka, "Bagus" ucapnya.

Setelah itu melangkahkan kakinya ke arah lemari lalu mengambil benda pipih yang selama ini dia sita dari Meeka. Kemudian memberikan benda itu kepada istrinya yang penurut.

Akhirnya Meeka menerima handphone yang selama ini sangat dia rindukan. Meeka merebahkan dirinya di atas kasur milik Arka lalu menghidupkan handphonenya. Hal pertama yang akan dia lakukan adalah mengirim pesan kepada kedua sahabatnya untuk mengjak mereka bertemu di café biasa.

"Malam ini aku tidur di kasur ya" ucap Arka karena selama ini dia tidur di sofa.

"Nggak" tolak Meeka tak tau diri padahal kamar yang sedang dia tempati sekarang dulunya adalah kamar pribadi Arka.

"Tapi badan aku mulai pegel-pegel tidur di sofa terus" ucap Arka yang sangat rindu dengan kasurnya yang empuk.

"Yaudah kalo gitu gue–" ucap Meeka terhenti saat melihat mata Arka sudah menatapnya tajam "A-ku tidur di sofa aja"

"Gak usah Aku aja yang tidur di sofa" ucap Arka membuang niatnya yang ingin tidur di kasur kesayangannya.

Selalu seperti itu. Saat Meeka mengucapkan dia akan tidur di sofa, Arka selalu menolak dan berakhir Arka yang tidur di sofa lagi dan lagi.

OBSESSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang