Chapter 31 ; can we meet again?

256 14 2
                                    

-guys kalo ada typo dikit dikit di komenin ya. thx-

~happy Reading guyss~ 

🍀

Meeka: Bian

Arka: Meeka?

Arka: Kamu dimana? Kamu baik-baik aja kan?

Meeka: Aku baik-baik aja tapi aku gak tau ini dimana

Arka: Coba kamu liat sekitar kamu. Apa aja yang kamu lihat disana

Meeka: Rumah ini punya dua lantai. Diluar cuma ada pepohonan. Aku gak kelihatan rumah di sekitar sini. Cuma ada pepohonan seperti di dalam hutan.

Meeka: Bian. Jemput aku aku takut disini

Arka: Iya kamu tenang ya. Aku pasti bakal temuin kamu

Meeka: Oh iya dalang di balik ini semu-

"Meeka"

Suara berat khas milik Bara yang memanggil nama Meeka membuat sang empunya khawatir dan buru-buru untuk menutup telfon yang sedang ada di genggamannya. Berdiri sambil menghembuskan nafas agar tak terlihat nervous, Meeka melangkahkan kakinya kembali ke dapur dimana bara sedang berdiri membelakanginya sekarang.

"Ngapain aja? Kamu gak ngelakuin hal yang aneh kan?" tanya Bara saat melihat Meeka sudah berada di belakangnya setelah mengurungkan niatnya untuk menghampiri Meeka karena wanita itu tak kunjung datang saat di panggil tadi.

"Nggak. Aku cuma nonton Tv tadi" jawab Meeka dengan nada sesantai mungkin agar Bara tak mencurigainya.

"Ambil piring" suruh Bara.

Meeka mengambil piring di lemari sesuai perintah Bara lalu memberikan kepada Bara.

Tapi bukan bara namanya kalau tidak jahil. Bukannya mengambil piring di tangan Meeka, dia malah mengenggam pergelangan tangan Meeka lalu menariknya perlahan hingga Meeka berada di dalam kurungan tangannya.

"Apasih!!" kesal Meeka. Piring yang di pengannya tadi kini menjadi satu-satunya pelindung baginya apabila laki-laki di depanya berani berbuat macam-macam padanya.

Wajah serius Bara kini dihiasi oleh senyum hingga tawa setelah melihat wajah kesal Meeka di depannya. Sudah puas dengan tingkah jahilnya, Bara mengambil piring yang di pengan erat oleh kedua tangan kecil Meeka di depan dadanya.

"Mikir apasih? Pasti pikirannya kotor nih" canda Bara sambil meletakkan Carbonara pesanan Meeka di atas piring, "Orang cuma mau ngambil piring aja kok. Nihh" lanjutnya sambil menyodorkan piring berisi carbonara kepada Meeka.

"Ini tuan putri" ucap Bara lag karena Meeka tak cepat mengambil piring di tanganya.

Masih dengan wajah kesalnya, Meeka mengambil piring di tangan Bara lalu duduk di meja makan, dia hanya makan sesuap saja. Karena sebenarnya perutnya sudah kenyang, "Emm enak sih tapi gue udah kenyang"

Meeka mendorong piring di depannya ke depan Bara, "buat lo aja"

"Gimana sih tadi katanya pengen carbonara tapi cuma makan sesuap"

"Habisin" Bara mendorong juga piring di depanya.

"Gak mau udah kenyang" Meeka berdiri lalu berlari ke lantai dua.

***

Semua orang terdiam saat mendengarkan suara Meeka dari handphone Arka hingga panggilan telfon terputus begitu saja. Arka, Sandi dan tim penyelidik juga mendengar dengan jelas ada suara laki-laki yang memanggil nama Meeka tadi.

OBSESSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang