Seminggu setelah Meeka menerima tawaran dari Arka yang lebih tepatnya di sebut pemaksaan. Karena mau sekeras apapun Meeka menolak, akhirnya tetap sama yaitu kata setuju. Meeka mulai bisa beraktivitas seperti semula meskipun masih ada beberapa aktivitas yang di batasi oleh laki-laki itu. Dia juga sudah tidak tinggal di kost-annya lagi. Meeka tinggal di apartemen Arka sesuai dengan perintah laki-laki itu.
Selama tinggal dengan Arka. Meeka diperlakukan dengan sangat baik oleh laki-laki itu. Dan juga ada beberapa hal yang membuat Meeka kaget tentang Arka, kerena baru mengetahuinya. Salah satunya adalah laki-laki itu bisa memasak bahkan sangat mahir untuk ukuran seorang laki-laki.
Contohnya seperti saat ini. Meeka duduk di meja makan, melihat Arka yang sedang sibuk menyiapkan sarapan. Celemek masak yang di pakainya tidak membuat Arka terlihat cupu. Malah menambah tingkat ketampanannya.
Meskipun seperti itu. Meeka tidak mau terbuai dengan ketampanan Arka. Dia menggeleng- gelengkan kepalanya guna membuang pikiran yang tidak penting. Karena seharusnya pikirannya saat ini harus penuh dengan bagaimana caranya dia kabur dari Arka.
Ck. Meeka saat ini lo harus pikirin gimana caranya kabur bukan malah kepikiran hal yang gak penting -batin Meeka.
Sudah beberapa kali Meeka berusaha untuk kabur, tetapi tetap saja dia selalu berakhir di tangan Arka. Sampai suatu hari dia memberanikan diri untuk melaporkan kepada salah satu dosennya. Belum juga berbicara tangannya sudah di tarik terlebih dahulu oleh Arka. Bahkan saat sampai di apartemen dia di ancam akan dihamili oleh Arka jika terus bersikap seperti itu. Ancaman itu berhasil membuat Meeka takut.
Jangan tanya kenapa Meeka tidak menggunakan handphonenya atau meminta tolong kepada temannya. Handphonenya disita oleh Arka dan selama dua tahun dia kuliah, Meeka tidak memiliki teman.
Arka meletakkan piring berisi french toast eggs dan segelas susu putih di depan Meeka. Kemudian bergabung duduk di depan wanitanya. Bukannya menyantap makanannya sendiri, Arka malah menatap Meeka yang sedang mengunyah french toast eggs buatannya.
"Gimana? Enak?" tanya Arka.
"Emm" Meeka menganggukkan kepalanya. Dia tidak bisa berbohong jika masakan orang yang dibencinya sangat enak.
Arka mulai menyantap makanannya setelah mendapatkan anggukan dari Meeka. Senyum di wajahnya tak pernah luntur saat di hadapan Meeka. Meskipun wanita dihadapannya tidak pernah membalas senyumnya dan malah bermuka masam.
Setelah selesai dengan sarapannya Meeka jalan dengan langkah yang berat ke basement parking apartemen lalu masuk ke dalam mobil Arka. tentu saja bersama Arka.
Hari ini adalah hari terkhir mereka masuk kuliah sebelum memasuki liburan semester. Jika dahulu Meeka selalu semangat di saat-saat seperti ini. Namun kali ini berbeda, liburan semester kali ini adalah liburan semester terberat dan mungkin terburuk. Karena dia akan menikah dengan lelaki pemaksa yang duduk di sampingnya sekarang.
"Seatbelt jangan lupa!" kata Arka mengingatkan Meeka sebelum menyalakan mesin mobilnya.
Tanpa menjawab Meeka memasang seatbelt seperti yang dikatakan Arka barusan.
"Gue ga mau kejadian kemarin-kemarinnya terjadi lagi. Jangan buat masalah!" tegas Arka mengingatkan Meeka lagi. Dia mengingatkan Meeka tentang percobaan konyolnya untuk kabur dari Arka.
Bawel banget sih. kata Meeka dalam hati namun lain dimulutnya yang mengiyakan perkataan Arka.
***
Sesampainya di kampus, saat hendak turun ada seorang perempuan yang menghampiri mobil yang ditumpangai Arka dan Meeka. Arka yang melihat kenalannya sedang menghampirinya lalu turun dan berbicara sesuatu yang terdengar penting.
![](https://img.wattpad.com/cover/360014044-288-k969019.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSED
Diversos"nikah sama gue atau ga keluar dari ruangan ini buat selamanya" "Buat apa kita aja gak saling cinta" "Cinta?" Laki laki itu tertawa mendengar kata itu. "Gue gak butuh cinta. Yang gue butuhin itu cuma lo" **** Meeka Paradibta menjadi Obsesi terbesar...