Chapter 14 ; Aneh

2.4K 81 0
                                        

Kenapa ya votenya dikit bgt. Kit hati dehhh 💔

~ I try my best guys ~

🍀

"Kenapa?"

Bukannya menjawab Meeka malah tambah mengencangkan pelukannya di pinggang Arka. Sedangkan Arka menepis rasa penasarannya lalu membalas pelukan Meeka dengan erat hingga kepalanya berada di bahu Meeka.

Aroma maskulin ciri khas milik Arka memenuhi indera penciuman Meeka. Aroma yang membuat Meeka tenang dan seakan-akan terasa aman ketika di peluk erat oleh Arka. Untuk sejenak Meeka bisa melupakan kejadian beberapa bulan lalu yang membuatnya trauma. Sebenarnya sangat aneh saat dirinya merasa aman dan tenang saat dipeluk oleh laki-laki yang membuat trauma tersebut.

"Ada apa?" tanya Arka sedikit khawatir karena tak biasanya Meeka bertingkah seperti ini.

"Nggak ada apa-apa" ucap Meeka sambil melepaskan dirinya dari Arka.

"Aku tadi belajar masak sama Mama. Aku buatin kamu nasi goreng, karena kata Mama kamu suka baget sama nasi goreng pake resep punya Mama. Itu buat kamu" ucap Meeka menunjuk piring diatas nampan.

Arka menoleh ke arah yang ditujuk oleh Meeka dan benar saja secara visual nasi goreng itu persis dengan buatan mamanya. Arka mengalihkan pandangannya kepada Meeka lagi kemudian tangannya meraih pinggang Meeka.

"Terima kasih istriku yang cantik. Boleh aku coba sekarang?" tanya Arka.

"Emm boleh sih tapi mending kamu mandi dulu setelah itu baru boleh coba nasi gorengnya" suruh Meeka.

Mendengar itu Arka menggukan kepalanya sambil tersenyum lalu mengecup singkat bibir Meeka. Arka berbalik melangkahkan kakinya menuju kamar mandi mendengarkan perintah istri kesayangannya.

Kenapa harus pake cium gue sih ck –batin Meeka. Kedua tangannya merangkup pipinya yang terasa panas akibat tidakan Arka yang singkat.

Setelah 15 menit Meeka menunggu akhirnya dia melihat Arka keluar dari kamar mandi menggunakan baju santai. Meeka berdiri lalu sedikit berlari ke arah Arka dan menarik tangan Arka seperti anak kecil.

Arka duduk berhadapan dengan Meeka. Di atas meja sudah terdapat nasi goreng yang sedari tadi sudah tak sabar untuk dia cicipi. Sebelum memasukkan satu sendok nasi goreng kedalam mulutnya, Arka terlebih dahulu melihat wajah Meeka yang terlihat penasaran. Barulah dia melahap suapan pertama lalu mengunyahnya dengan pelan.

"Gimana?" tanya Meeka penasaran.

"Enak! Ini mirip banget sama buatan mama" jawab Arka membuat istrinya tersenyum lebar.

"Iyalah aku gitu loh" ucap Meeka sambil menepuk dadanya mirip orang yang sedang menyombongkan diri. Lalu, "Yaudah kalo gitu makan sampe habis ya" lanjut Meeka yang dibalas anggukan oleh Arka.

"Oh iya. Minggu depan kita balik ke Yogyakarta ya" ucap Arka.

"Loh ngapain? Kan liburan semester masih kurang satu bulanan" tanya Meeka bingung.

"Organisasi aku lagi ada project yang ngeharusin aku balik lebih cepet. Aku juga mau kontrol bisnis aku yang ada di Yogyakarta. Sekalian kita cari Apartemen baru" jelas Arka.

Apartemen baru adalah salah satu syarat yang diminta Meeka kepada Arka secara pribadi sebelum menikah. Karena di Yogyakarta mereka harus tinggal bersama, jadinya Meeka meminta apartemen yang memiliki dua kamar tidur. Meeka tak mau tidur satu kamar dengan Arka.

"Tapi kan sayang banget liburan aku. Kamu balik sendiri aja, aku gak mau balik lebih awal. Aku nanti nyusul. Masalah Apartemen aku serahin ke kamu asal kamarnya ada dua" ucap Meeka.

"Gak! Kamu harus balik ke Yogyakarta bareng sama aku minggu depan. Gak terima alasan lain"

"Tapi kan ak–"

"Gak ada tapi tapian!" tegas Arka memotong ucapan Meeka yang ingin beralasan lagi.

Mendengar itu Meeka hanya bisa pasrah. Dia harus melupakan liburannya dan balik ke Yogyakarta. Sebenarnya di Yogyakarta juga seru tapi disana tidak ada kedua sahabatnya yang limited edition.

"Yaudah" setelah itu Meeka mengambil handphonenya di meja lalu berjalan menuju tempat ternyamannya yaitu kasur.

Meeka menghubungi kedua sahabatnya melalui pesan teks via WA padahal maunya melakukan panggilan video tapi berhubung ada Arka dan pembicaraannya sangat rahasia jadinya dia tidak bisa melakukan itu.

Meeka mulai mengirim pesan ke grup Trio Macan menceritakan semua yang dia bicarakan tadi siang dengan Agam. Setelah menceritakan semuanya ternyata kedua sahabatnua setuju dengan saran yang diberikan Agam.

Sedangkan Arka selesai menyantap nasi goreng buatan istrinya kemudian dia keluar kamar untuk meletakkan piring kotor di dapur. Saat masuk kamar dia melihat Meeka sedang sibuk dengan handphone di genggamannya. Saat itu juga Arka merasa diabaikan lagi oleh istrinya.

Arka akan mengambil handphone Meeka untuk mengeceknya tapi belum juga tangannya menyentuh handphone Meeka, benda tersebut sudah ditarik oleh pemiliknya dan di letakkan di belakang badannya.

Ck. Pasti dia mau sita hp gue lagi. Untung aja gue gercep –batin Meeka.

Meeka memegang tangan Arka yang berada di atasnya lalu berganti ke posisi duduk, "Bian malam ini kamu tidur di kasur aja" ucapnya.

"Gak" tolak Arka. Lalu, "Terus kamu mau tidur di sofa gitu? Gak. Aku gak mau" lanjutnya.

"Nggak kok aku juga tidur di kasur" jawab Meeka tanpa berpikir panjang.

Mendengar ucapan Meeka membuat Arka lupa dengan tujuannya tadi untuk mengecek handphone Meeka. Arka masih terdiam memegang tangan Meeka sambil menatap mata Meeka dengan dalam. Semakin menatapnya Arka semakin terpesona dengan indahnya mata Meeka yang berwarna coklat itu.

Dilihat seperti itu oleh Arka membuat jantung Meeka berpicu dengan kencang seperti habis mengikuti lomba lari maraton. Tapi dia harus menahannya demi keberlangsungan hidup handphonenya agar tidak disita lagi oleh Arka.

"Ce– cepet sini" ucap Meeka sambil menepuk kasur sisi lainnya dengan satu tangannya.

Mendengar itu membuat Arka mengalihkan pandangannya dan menuruti istrinya untuk tidur di kasur malam ini. Arka memindahkan kembali bantal dan selimut yang tadi sudah diletakkan di sofa ke atas kasur.

Saat Arka naik ke atas kasur dan merebahkan dirinya. Itu membuat Meeka salah tingkah dan jantungnya sudah tidak karuan lagi. Meeka tidur membelakangi Arka. Tapi baru saja memejamkan matanya ada tangan yang melingkari pinggangnya dengan possessive lalu menarik Meeka supaya lebih dekat lagi.

Arka memutar badan Meeka yang mungil supaya menghadap kepadanya. Tangannya tetap setia memeluk pinggang Meeka lalu Arka sedikit menarik lagi tubuh Meeka untuk mengikis jarak di antara mereka sampai Arka bisa mencium dengan jelas aroma manis dari tubuh Meeka. Tangan satunya Arka taruh di bawah kepala istrinya sebagai bantal malam ini.

Dear hati gue. Lo yang kuat ya dan gue minta jangan sampe jatuh cinta –batin Meeka.

Aroma maskulin sudah memenuhi indera penciuman Meeka sekarang. Wajahnya sudah ada di depan dada bidang Arka. Dia ingin berpura pura tidur hingga tertidur sungguhan, tapi kali ini tidak bisa. Kali ini jantungnya tidak bisa di ajak kompromi. Meeka sudah mencoba menenangkannya tapi tetap saja tidak bisa.

Cuma gara-gara hp gak mau di sita gue harus tidur gini bareng dia. Bodoh banget sih –batin Meeka.

Sedangkan Arka merasakan badan Meeka yang kaku saat berada dipelukannya mulai mengusap-usap punggung Meeka untuk menenangkannya. Dan benar saja itu membantu Meeka sampai tertidur di pelukan Arka.

Saat nafas Meeka sudah mulai terartur Arka mencium kening Meeka lalu mulai memejamkan matanya untuk tidur dengan Meeka yang masih berada didalam pelukannya.

.

.

Ciee tidur bareng nih malam ini. hihihi 🫣

Terimakasih banyak buat yang udah vote 🤍 I appreciate it~ 

OBSESSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang