Pagi musim panas yang cerah. Kira sudah disibukkan dengan membantu para pengasuh untuk menyiapkan sarapan di dapur. Sebagai salah satu anak tertua di panti asuhan ini, Kira merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga anak-anak lain yang lebih muda. Terutama para balita yang sedang aktif.
Selain Kira, ada Helio yang juga merupakan anak tertua di panti asuhan tersebut. Tapi dikarenakan Helio adalah anak laki-laki, dia lebih sering disuruh membantu pekerjaan berat. Karena pekerja laki-laki di panti asuhan ini sangat sedikit. Meskipun begitu, Helio tidak pernah mengeluh. Dia menjalani harinya dengan menyenangkan bersama orang-orang panti.
"Kira, tolong bangunkan anak-anak. Sebentar lagi sarapan siap." Suruh Ibu kepala.
"Baik, Bu."
Kira segera menghentikan kegiatannya di dapur untuk segera melakukan perintah sang kepala panti. Ia mencuci tangannya dan keluar dari dapur menuju lorong panjang dimana terdapat beberapa pintu. Kira membangunkan anak-anak panti sesuai dengan perintah. Satu persatu anak-anak mulai bangun. Suasana berubah menjadi lebih berisik karena para balita juga ikut bangun.
"Anak-anak, jangan lari-lari di koridor!" Kira berteriak kencang untuk mengingatkan anak-anak panti yang mulai berlarian.
Beberapa anak mendengarkan teriakannya dan mulai berhenti untuk berlari. Tapi, beberapa yang lain masih saja tidak mengindahkan peringatan dari Kira. Gadis itu segera mempercepat langkahnya, menangkap beberapa anak yang masih berlarian.
"Dion! Berhenti berlari!"
Anak yang berusia 7 tahun itu hanya tertawa karena Kira yang tidak dapat menangkapnya. Dion kembali berlari dengan riang.
"Dion, awas!"
Karena terlalu sibuk berlari, Dion akhirnya tersandung kakinya sendiri. Tubuh kecil itu langsung limbung ke depan. Dion langsung menutup mata sebelum tubuhnya menghantam lantai. Tapi, bukan kerasnya lantai yang menyentuhnya, melainkan sebuah pelukan dari lengan kurus. Dion membuka mata. Seraut wajah tenang menyambut pandangannya.
"Kak Helio?"
Kira menghela nafas lega melihat Helio yang menangkap Dion tepat waktu. Dion akhirnya menangis di pelukan Helio. Entah karena terkejut atau karen merasa bersalah. Helio akhirnya menggendong tubuh Dion dan menenangkannya.
Anak-anak lain akhirnya mulai berhenti berlarian. Kemungkinan melihat bagaimana Dion yang hampir jatuh karena berlari. Kira dan Helio menjadi sibuk mengurusi beberapa anak lain. Membawa mereka ke kamar mandi, dan membantu mereka untuk berganti pakaian. Setelah selesai, mereka berdua menggiring anak-anak itu menuju ruang makan. Dimana sudah tersaji hidangan sarapan di beberapa meja besar. Masing-masing anak segera menuju kursi mereka dan mulai menyantap sarapan dengan riang.
Pagi kali ini terlewat dengan baik, meskipun melelahkan.
"Terima kasih sudah membantu anak-anak, Helio, Kira." Kata Ibu pengasuh pada mereka sambil tersenyum teduh.
"Sudah tugas kami, Bu." Sahut Kira juga ikut tersenyum.
"Kalian juga sarapan dulu. Hari ini ada kelas pengetahuan umum, kan?" Helio dan Kira mengangguk bersamaan.
"Baik, Bu."
Mereka berdua menuju kursi kosong yang memang biasanya mereka gunakan. Kira sambil membantu beberapa anak untuk makan dengan rapi dan tidak berantakan. Beberapa pengasuh lain juga ikut membantu anak-anak. Helio beradu pandang dengan Kira dan kemudian bertukar senyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crescent Moon [ Ddeungromi ]
FantasySerangan mendadak yang dilakukan bangsa vampir pada panti asuhan Dellmount membangkitkan peperangan antara vampir dan manusia. Kira bergabung dalam pasukan pembasmi vampir untuk membalaskan dendamnya atas tragedi Dellmount dan mencari keberadaan Hel...