Mata Kira terbuka. Ia melihat keatas dimana langit sudah berubah gelap. Suasana sekitar yang familiar. Yang mengejutkannya adalah Kira di kelilingi oleh para vampir.
"Dia bangun!"
Suara Sinon mengejutkan semuanya. Helio dengan gesit langsung mendekat pada Kira yang kini sudah benar-benar sadar. Gadis itu melihat mereka satu persatu. Tampak sekali raut wajah lega hanya ada tampak di wajah Josien dan Helio. Yang lain tampak penasaran.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Helio. Kira perlahan mulai bangun dan duduk.
"Baik." Sahut Kira dengan suara agak parau. "Ugh.." tangannya memegang lehernya yang terasa sakit.
"Hebat. Kau adalah manusia pertama yang masih hidup dan tidak berubah setelah di gigit oleh vampir." Celetuk Sinon. Langsung disenggol oleh Neleus.
"Ku anggap itu pujian." Ucap Kira sambil tersenyum tipis. "Sudah berapa lama aku disini?"
"Satu hari." Jawab Josien. "Lebih cepat daripada yang kami kira."
"Sudah selama itu." Kira memegang kepalanya. "Apa yang terjadi di barak militer, ya?"
Tak ada satupun dari mereka menjawab pertanyaan Kira. Karena mereka sendiri juga tidak tahu. Seharian ini mereka cuma duduk disini sambil menunggu reaksi apa yang muncul dari Kira setelah di gigit vampir. Rupanya bukannya mati atau berubah menjadi monster, Kira malah baik-baik saja.
"Apa kau mau kembali sekarang?" Tanya Helio.
"Entahlah. Aku tidak ingin melihat mereka." Jawab Kira tanpa minat.
"Apa kau mau ikut bersama kami?" Tawar Helio.
"Jangan gila, Kak! Bukankah itu jauh lebih berbahaya bagi Kira?" Tolak Josien.
"Josien benar." Kata Kira. "Tak apa. Aku akan kembali jika aku merasa sudah lebih tenang. Setelah apa yang terjadi pada Helio, aku merasa kurang nyaman ingin melihat bangsaku sendiri."
"Yah... Kalau itu maumu..."
Mereka saling berpandangan, lalu membubarkan diri dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Jacob yang memiliki kekuatan api membuat api unggun sebagai penerangan. Beberapa dari mereka sibuk dengan perbincangan sendiri. Kira duduk bersandar pada batang pohon. Ia memperhatikan setiap vampir di depannya. Sekarang semua rasa takutnya pada mereka benar-benar hilang. Kira tidak melihat mereka sebagai ancaman, malah seperti teman barunya yang unik. Walaupun Jacob dan vampir lain pernah membuat teman-temannya cidera, Kira merasa tak begitu marah lagi. Tentu saja Kira mungkin masih ingin membalas, tapi nanti saat mereka ada di medan perang.
Kira tidak pernah menyangka bahwa dirinya yang membenci vampir bisa duduk bersama mereka seperti ini. Bahkan saling bertukar nama. Ini sudah melewati batas yang seharusnya ada antara manusia dan vampir. Kira melirik kearah Helio yang masih saja bertelanjang dada. Apakah vampir itu tidak merasa dingin?
Jika tahu akan begini, mungkin dia akan membawakan baju ganti juga untuk Helio. Tapi semuanya terjadi terlalu tiba-tiba. Bahkan dia juga tidak membawa senjatanya. Benar-benar hanya dengan tangan kosong semata. Sungguh luar biasa karena dia masih hidup saat ini.
Kira menepuk pundak Helio. Vampir itu agak kaget dan menoleh.
"Aku punya informasi penting soal itu." Kata Kira dengan pelan. Beruntung Helio paham apa yang sedang di bicarakan Kira.
"Apa yang kau dapatkan?" Balas Helio dengan nada pelan pula.
"Ini akan panjang. Setidaknya kita harus bicara berdua." Sahut Kira.
"Kalau begitu, akan ku temui nanti setelah semuanya aman."
"Baik."
Keenam vampir lain seperti tidak menyadari bahwa Kira dan Helio yang tengah bicara dengan pelan. Mereka masih sibuk dengan urusan masing-masing. Setelah menyampaikan hal tadi, Kira kembali ke tempatnya dan bersandar lagi seperti sebelumnya. Tubuhnya masih agak lemas dan ia juga mulai merasa lapar. Sejak pagi belum sempat makan apapun. Tapi tidak ada hal bisa di makan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crescent Moon [ Ddeungromi ]
FantasySerangan mendadak yang dilakukan bangsa vampir pada panti asuhan Dellmount membangkitkan peperangan antara vampir dan manusia. Kira bergabung dalam pasukan pembasmi vampir untuk membalaskan dendamnya atas tragedi Dellmount dan mencari keberadaan Hel...