37 ° The Goddess's Truth

132 25 3
                                    

Josien menyadari bahwa Kira sepertinya sudah menggunakan kain pemberiannya waktu itu. Ada suara memanggil namanya, meski sempat terputus. Josien langsung memberitahu pada yang lain untuk segera pergi menemui Kira.

Josien datang lebih dahulu karena sobekan itu miliknya, keenam vampir lain datang menyusul mengikuti jejak Josien. Namun saat tiba disana, mereka melihat Kira yang sudah terkapar diatas tanah dengan leher terdapat bekas gigitan. Josein mendekat dan menutup luka itu dengan sapu tangannya. Menghalangi aroma darah yang menguar dari tubuh Kira. Tubuh Kira tampak lemas, wajahnya memucat dan nafasnya tipis.

"Apa yang terjadi?" Tanya Jacob.

"Tunggu, ada hawa keberadaan Kak Helio." Kata Josein. "Dia sedang melarikan diri."

"Jacob, Neleus, kejar Kak Helio!" Seru Seirios. Keduanya mengangguk mengerti dan segera melesat pergi.

Tak butuh waktu lama, keduanya sudah hampir menyusul Helio. Mereka bisa melihat Helio yang berlari melewati pepohonan dengan gerakan cepat. Kedua vampir yang mengejarnya juga mempercepat gerakan mereka.

"Berhenti, Kak!" Teriak Jason. "Neleus, sekarang!"

Neleus yang paham langsung menggunakan kekuatannya dan mengikat Helio menggunakan bayangan. Helio langsung jatuh dari atas pohon dan tidak bisa bergerak lagi. Keduanya sampai berhadapan dengan Helio.

"Apa yang sudah Kakak lakukan?" Tanya Jason. Helio membuang mukanya.

"Lebih baik kita kembali, Kak." Kata Neleus pada Jason. Jason mengangguk. Dengan segera ia membawa tubuh Helio yang terikat kembali ke tempat Josien dan yang lainnya berada.

Helio langsung di turunkan saat tiba ditempat awal. Agak jauh dari Kira. Keenam vampir lain menuntut penjelasan apa yang sudah terjadi sebelum kedatangan mereka. Tapi Helio masih tutup mulut.

"Kenapa kau mengigit Kira, Kak?" Tanya Josien. Helio kaget karena Josien tahu nama Kira.

"Kau tahu namanya?" Tanya Helio.

"Kami semua tahu. Kira sudah mengatakannya pada kami." Sahut Josien. "Sekarang jawab pertanyaanku."

Helio mengalihkan pandangan. "Aku tidak bisa mengendalikan diriku karena aku sudah dikuasai rasa lapar."

"Apa yang sebenarnya terjadi, Kak? Kemana Kakak selama ini?" Tanya Jacob.

"Di penjara hitam."

Semua kaget mendengarnya. Siapa yang menyangka bahwa Helio sampai menyambangi penjara hitam. Sepertinya kabar dari Kira mengenai Helio yang sudah ditargetkan militer manusia itu benar. Walaupun begitu, mereka lega karena Kira berhasil membawa Helio keluar dari sana.

Sekarang, bagaimana mereka pada tubuh Kira yang masih lemas. Dilihat dari luka yang diperoleh, sepertinya sudah parah. Mereka tidak tahu apakah Kira akan mati, atau berubah menjadi monster karena gigitan itu. Bahkan untuk membuat Kira bangun saja mereka juga tidak tahu caranya.

"Apa kita tinggalkan saja disini?" Saran Sinon. "Paling dia akan mati atau tidak berubah jadi monster, kan?"

Semua mata mendelik padanya. Sinon yang merasa ucapannya tidak salah jadi kebingungan.

"Apa?"

"Aku tahu kau itu minim empati, tapi tidak kusangka saran itu keluar begitu saja darimu." Ucap Jason. Sinon cemberut.

"Lalu bagaimana kita akan mengurusnya? Tunggu, sebenarnya ini juga bukan tanggung jawab kita untuk mengurusnya, kan? Ini semua karena Kak Helio." Kata Sinon sambil menunjuk Helio yang hanya bisa diam.

"Hentikan, Sinon. Tidak usah saling menyalahkan." Tegur Seirios. "Sementara kita disini saja dulu sambil melihat bagaimana reaksi kedepannya."

"Jika Kira mati, Kak Helio harus mengantarnya kembali ke wilayah manusia. Tapi jika Kira berubah menjadi monster, Kak Helio yang harus membunuhnya." Saran Jason. Helio tidak menyahut walaupun dia tetap keberatan dengan kedua saran itu.

Crescent Moon [ Ddeungromi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang