29 ° Izeire Beach

113 19 0
                                    

Satu bulan berlalu dengan damai. Sama sekali tidak ada penyerangan apapun setelah insiden perang waktu itu. Wilayah vampir yang direbut juga sudah selesai diperbaiki. Walaupun belum ada bangunan apapun yang disana, tapi keadaannya sudah lebih baik daripada sebelumnya.

Selama itu pula, Kira terus mengumpulkan informasi yang ia bisa dapatkan terkait dengan Goddess Blood. Kira meminjam banyak dokumen lama pada Dimitri dan mulai mencatat semua yang dia temukan. Begitu sibuknya dia sampai tidak sempat bertemu dengan teman-temannya dari kelompok Hartwin.

"Kira sedang melakukan apa sih? Sepertinya dia menghabiskan terlalu banyak waktu di kamarnya." Tanya Nicole. Saat ini tim Hartwin sedang berkumpul di tempat makan yang berada tidak jauh dari barak militer.

"Entahlah. Waktu itu, aku melihat dia membawa banyak buku ke kamarnya. Saat ku panggil, dia tidak menanggapi dan langsung masuk kamar." Sahut Wynee.

"Saat datang ke kamarnya pun, dia sering tidak mau buka pintu. Selalu bilang ada pekerjaan yang harus dilakukan. Pekerjaan apa? Padahal kita semua sedang libur begini." Ucap Grace pula.

"Dia juga sering terlihat bolak-balik ke perpustakaan. Yah, tidak aneh karena Kira memang suka membaca. Hanya saja frekuensi kunjungannya jadi meningkat." Kata Nicole sambil meminum es jeruknya.

"Apa kita tanyakan saja pada Dimitri?" Ide dari Grace itu langsung di angguki oleh dua temannya.

"Hei, itu ide bagus!" Seru Nicole semangat. "Dimitri kan baik. Dia pasti akan menjawabnya."

Setelah saling setuju dengan ide itu, ketiga gadis itu segera meninggalkan tempat makan menuju ke perpustakaan militer. Dengan langkah cepat, mereka akhirnya tiba di tempat tujuan. Sampai sana, tanpa disangka mereka malah berpapasan dengan Kira yang baru saja keluar dari perpustakaan. Ditangannya dia membawa 3 buku. Keempat orang itu terkejut bersamaan.

"Kira?" Wynee menyapa lebih dahulu. "Baru saja kami membicarakanmu."

"Teman-teman..." Kira memeluk buku yang tadi dia bawa dengan tangan. "Hai, sudah lama tidak bertemu."

"Kau yang susah untuk ditemui." Kata Grace. "Apa yang sedang kau kerjakan sebenarnya?"

"Ah, bukan hal penting." Kira mengalihkan pandangan.

"Kalau bukan hal penting, jangan terlalu fokus mengerjakannya. Sampai-sampai kau tidak punya waktu untuk bersama kami." Nicole ikut bersuara.

"Aku minta maaf. Memang benar ini bukan hal yang penting. Hanya saja, aku ingin cepat menyelesaikannya." Kata Kira dengan nada pelan.

"Hey, sudahlah. Hari ini tinggalkan dulu perkejaan itu. Bagaimana kalau kita pergi ke pantai Izeire?" Wynee mencoba untuk merubah topik pembicaraan.

"Wah, ayo!" Nicole langsung setuju. Tangannya langsung menggandeng lengan Kira. Mencegah kemungkinan Kira akan pergi dan menolak ikut.

Kira akhirnya pasrah saja diseret oleh teman-temannya pergi meninggalkan perpustakaan. Setelah itu, mereka memisahkan diri untuk kembali ke kamar masing-masing untuk mengambil barang-barang yang akan dibawa. Kira meletakkan buku yang di pinjamnya diantara tumpukan buku-buku lain. Dia agak bimbang untuk memutuskan apakah dia akan membawa buku itu bersamanya atau tidak. Tapi, kalaupun dibawa, Kira yakin temannya tidak akan begitu banyak curiga.

Memikirkan bahwa dia mungkin akan menemukan petunjuk lain, Kira memilih untuk membawa serta buku yang dipinjamnya. Selain itu, Kira juga membawa robekan kain dari Helio. Jaga-jaga saja dia punya informasi bagus yang bisa langsung ia sampaikan pada Helio.

Setelah selesai mengemas itu, Kira juga membawa beberapa barang yang dia perlukan dan pedangnya. Ia menukar ukurannya menjadi lebih kecil agar mudah dibawa. Semua dimasukan dengan rapi ke dalam ranselnya. Kira merasa lebih aman jika dia membawa senjata bersamanya. Karena bahaya itu tidak mengenal tempat dan situasi. Walaupun begitu, Kira harap bahwa tidak akan ada yang terjadi disana.

Crescent Moon [ Ddeungromi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang