Kejadian yang menimpa panti asuhan Dellmount menjadi berita besar yang menggemparkan. Seluruh wilayah terkejut dengan hal itu. Dalam satu malam, hampir seluruh penghuni panti ditemukan tidak bernyawa dan bersimbah darah. Hampir semua karena Kira masih hidup dan menjadi saksi satu-satunya peristiwa mengerikan itu.
Hal itu juga membuat perubahan yang nyata pada Kira. Dia menjadi pendiam dan tidak ingin bicara apapun. Para petugas yang menemukannya membawa Kira ke rumah sakit. Dokter menyatakan bahwa dia sangat terguncang dan butuh waktu sampai bisa bicara kembali. Para petugas menemukannya dengan tubuh bersimbah darah di tengah ruangan yang penuh dengan mayat. Kira akhirnya di rawat selama beberapa waktu di rumah sakit dengan pengawasan yang ketat.
Butuh sekitar 6 bulan setelah kejadian itu, barulah Kira mau bersuara. Itupun dia hanya mau bicara dengan dokter yang merawatnya. Melalui dokter tersebut, Kira bercerita tentang apa yang sebenarnya terjadi malam itu. Dengan terbata-bata dan menangis, Kira membuka luka itu pada dokternya.
Setengah ungkapan Kira disampaikan pada para petugas, mereka segera meningkatkan keamanan pada setiap wilayah. Terutama panti asuhan agar tidak terjadi kejadian yang sama. Panti asuhan Dellmount juga akhirnya di hancurkan dan menjadi lahan kosong selama beberapa waktu.
Karena hal itu, Kira akhirnya di pindahkan ke panti asuhan baru, bernama panti asuhan Redvers. Panti asuhan itu memiliki 3 bangunan yang terpisah dan lebih besar daripada Dellmount. Satu di pakai untuk kepala panti, satu untuk pengasuh dan satu lagi untuk anak-anak. Panti asuhan Redvers tidak memiliki balita. Paling kecil diantara mereka berumur sekitar 8 tahun. Lebih banyak anak berusia remaja sekitar 15-17 tahun. Itupun jumlah seluruhan anak tidak sebanyak yang dimiliki Dellmount.
Kira diantar ke sebuah kamar oleh salah satu pengasuh disana. Ia hanya bisa diam sambil mendengarkan apa saja yang dijelaskan pengasuh itu tentang panti ini. Tidak ingin bertanya apapun.
"Nah, Kira. Disini adalah kamarmu. Satu kamar diisi oleh 4 orang. Ada tiga orang lain yang juga ada disini. Semoga kalian bisa akrab, ya."
Kira hanya diam. Pengasuh itu mencoba untuk mengerti keadaan Kira dan kemudian pergi meninggalkan Kira sendiri. Setelah ditinggal pergi, Kira langsung membuka pintu kamar itu dan sebuah bunyi kencang dan confetti mengejutkannya.
"Selamat datang di kamar nomor 15!"
Sambutan yang tidak pernah Kira sangka. Tiga orang anak gadis remaja menatapnya dengan tatapan penuh antusias. Persis seperti tatapannya dahulu saat semua masih baik-baik saja. Dikarenakan kejutan ini, Kira sampai tidak tahu harus mengatakan apa. Ia memandang satu persatu orang baru ini lalu memaksakan sebuah senyuman kaku.
"H-Hai..."
Suaranya gemetar. Bukan karena gugup, tapi lebih karena ia memang sudah sangat jarang menggunakan suaranya. Tapi, ketiga anak itu tampak tidak peduli. Salah satu dari mereka langsung menggandeng tangannya dan mengajaknya masuk ke dalam kamar.
"Kamu Kira, kan? Aku Nicole." Kata gadis berambut hitam sebahu. Kira mengangguk saja.
"Hai, Kira. Aku Grace dan dia Wynee."
Masing-masing dari mereka mengenalkan diri mereka pada Kira yang masih kebingungan.
"K-Kira."
"Namamu bagus dan mudah di ucapkan!" Puji Grace. Kira hanya mengangguk dengan canggung.
"Selama datang di panti asuhan Redvers, Kira. Panti ini hanya menampung anak-anak yang berumur tua dan tidak menerima balita. Karena para pengasuh juga lebih banyak orang-orang yang lebih muda. Bahkan kebanyakan dari mereka adalah anak asuh disini juga." Jelas Wynee.
"Oh, begitu..." Pantas saja Kira sama sekali tidak mendengar atau melihat adanya balita disini.
"Oh, iya. Disini kami lebih fokus dalam bidang bela diri, lho. Menyenangkan sekali." Seru Nicole dengan ceria. "Lihat ini, hiyaaat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crescent Moon [ Ddeungromi ]
FantasySerangan mendadak yang dilakukan bangsa vampir pada panti asuhan Dellmount membangkitkan peperangan antara vampir dan manusia. Kira bergabung dalam pasukan pembasmi vampir untuk membalaskan dendamnya atas tragedi Dellmount dan mencari keberadaan Hel...