14 ° Fivirvend's Incident

143 23 0
                                    

Rombongan militer itu akhirnya tiba di Fivirvend. Jarak antara pusat militer dan Fivirvend tidak sejauh Rivervilles. Hanya butuh waktu 5 jam, mereka telah sampai di tempat tujuan.

Sama seperti Rivervilles, keadaan Fivirvend juga tidak lebih baik. Malah seperti sangat-sangat rusak. Tidak seperti Rivervilles, Fivirvend tidak memiliki penduduk. Hanya ada satu menara pengawas dan dua buah rumah kecil yang digunakan para petugas pertanian untuk beristirahat. Karena jaraknya yang dekat dengan pusat kota, membuat orang-orang memilih tinggal di kota daripada tinggal disana.

Suasana Fivirvend sangat gersang karena tanah yang kering setelah terbakar api. Perkebunan sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Dua buah rumah yang ada juga diselimuti oleh darah yang tersebar dimana-mana.

"Ugh, ini mengerikan." Celetuk Grace. Perasaan jijiknya mulai muncul.

"Jauh lebih parah daripada kerusakan yang ada di Rivervilles." Ucap Wynee pula.

"Mereka pasti sengaja mengincar daerah penghasil pangan, untuk menyulitkan kita." Kata Kira. Diangguki oleh tiga anggota lainnya.

"Katanya vampir ini kategori kuning? Mungkin akan sedikit sudah untuk kita." Nicole mulai khawatir. "Apa kita bisa melakukannya?"

"Tenang saja, Autumn." Jase yang menguping pembicaraan tim Hartwin langsung bersuara. Nicole menatapnya kesal lalu melayangkan pukulan.

"Siapa yang bicara denganmu?!" Pekik Nicole. Jase hanya tertawa.

"Hey, hey, kami ini tim yang kuat dan terkenal, tahu." Hagio menambahkan. "Pokoknya kalian jangan khawatir."

"Itukan hanya rumor." Sahut Nicole. "Jangan banyak tingkah!"

"Sudahlah. Ayo kita pergi." Kira menengahi.

Kira bukan ingin segera menghabisi vampir-vampir itu. Ia ingin mencari keberadaan Helio. Keyakinan hatinya mengatakan bahwa Helio terlibat dengan kasus ini. Mungkin Helio juga masih ada disekitar ini. Kira harus segera menemukan keberadaan Helio jika ia ingin semua pertanyaan di kepalanya terjawab.

Diam-diam Jerzy memperhatikan Kira. Sedikit banyak, ia tahu apa yang sebenarnya diinginkan Kira disini. Pasti mencari keberadaan vampir waktu itu. Terlihat sekali dari sikapnya yang terkesan pura-pura tenang. Jerzy sangat kenal gestur seperti itu. Seperti orang yang tengah menyembunyikan sesuatu.

Jerzy mencoba untuk diam saja dan melihat sampai sejauh mana Kira akan berpura-pura. Ia juga ingin melihat apa sebenarnya rencana Kira dan bagaimana gadis itu menemukan vampir yang dicarinya. Sepertinya menyenangkan jika Jerzy bisa memergokinya lalu melaporkan tindakan Kira pada atasan mereka.

"Vampir pertama terlihat!" Teriak Rouvin.

Tak jauh dari mereka, ada seorang vampir yang berdiri dengan tegak. Tampak sekali auranya terasa sangat kuat. Bahkan membuat mereka semua terdiam di tempat.

"Teman-teman, dia yang waktu itu, kan?" Tanya Wynee. Ketiga temannya, terutama Kira dan Grace juga terkejut saat menyadari.

"Dia yang menyerang kita saat di basecamp!" Pekik Grace.

"Kalian pernah berhadapan dengannya?" Tanya Rouvin. Grace mengangguk.

"Dia menyandera Autumn dan menyerang kami." Jelas Grace. "Kita benar-benar bertemu dengannya lagi."

"Auranya seperti vampir tingkat tinggi. Apa dia kategori merah?" Tanya Jerzy.

"Kami tidak begitu yakin. Tapi, dia memang hebat." Sahut Kira.

"Apapun itu, dia pasti lawan yang kuat karena berani muncul sendirian. Padahal kita ada berdelapan." Ucap Jase.

Mereka semua bersiap dengan senjata masing-masing. Tapi, vampir itu hanya diam saja memperhatikan mereka dari jauh. Tak ada satupun dari kedua pihak untuk memulai serangan lebih dulu. Tapi, Jerzy dengan gerakan cepat langsung berlari mendekat dan menebaskan pedangnya pada vampir itu. Hampir semua orang tidak melihat gerakannya yang memang sangat cepat.

Crescent Moon [ Ddeungromi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang