Helio baru saja tiba di kediaman setelah menyelesaikan pekerjaan dari Tuan Besar. Beberapa hari ini ia terlalu berusaha keras sampai rasanya sangat lelah. Beruntung dia masih diberi kesempatan untuk istirahat, sekedar untuk menarik nafas.
Membobol pertahanan manusia yang sudah semakin kuat itu bukan hal yang mudah. Belum lagi jika mereka kebetulan bertemu dengan pasukan militernya. Akan jadi sangat merepotkan. Lalu jika para manusia kembali menguasai suatu daerah, mereka harus mengambil balik daerah itu. Begitu terus, berputar ditempat.
Helio tahu bahwa mereka, para vampir memiliki tujuan untuk menguasai seluruh dunia. Menghapuskan keberadaan manusia adalah salah satu caranya. Mau bagaimanapun, manusia sudah membuat dunia menjadi tidak seimbang dan juga membuat berbagai macam kekacauan. Mereka harus segera di bereskan jika tidak ingin kehancuran yang terjadi pada dunia semakin buruk.
Setelah terakhir ia membantu pada penyerangan di Fivirvend, Helio dipanggil menghadap Tuan Besar. Helio pikir beliau akan marah karena penyerangan itu gagal. Tapi, rupanya Tuan Besar hanya memberikannya waktu liburan sebentar sebelum memulai penyerangan lainnya.
"Kak Helio!"
Sebuah suara memanggil namanya membuat Helio menoleh. Seorang laki-laki dengan wajah manis melambaikan tangan padanya. Helio berhenti berjalan dan menunggu sampai pemanggil itu tiba padanya.
"Sinon." Ucap Helio.
"Sudah lama tidak bertemu, Kak! Kakak terlalu sibuk dengan pekerjaan." Sinon mencebikkan bibirnya, merajuk. "Ayo main lagi!"
"Ah, sebenarnya aku ada urusan lain." Helio menghindari pandangan Sinon. "Coba kau ajak yang lain. Mana Josien dan Neleus?"
"Mereka tidak asyik. Tidak seperti Kak Helio!"
Helio hanya tertawa canggung. Ia tidak bisa menghindar kalau begini ceritanya. Sinon memang memiliki kebiasaan untuk mengajak siapapun bermain. Helio adalah orang yang paling sering dia ajak. Permainan yang dimainkan oleh Sinon bukan permainan biasa, melainkan permainan dengan mengendalikan pikiran orang lain.
Seharusnya aku pura-pura tidak dengar tadi. Pikir Helio menyesali keputusannya.
Beberapa vampir lain juga sering menghindari Sinon karena tidak mau diajak bermain bersamanya. Kebanyakan dari vampir yang pernah bermain, mereka merasa pikiran mereka mendadak jadi aneh dan sering tidak sadarkan diri. Mereka juga tidak ingat apa saja yang sudah mereka lewati bersama Sinon. Tahu-tahu saat sadar mereka akan berakhir merasa sangat lelah dan ingin pingsan.
Helio beberapa kali telah melayani permainan Sinon. Terakhir kali ia berakhir dengan tubuh bersimbah darah dan pergelangan yang patah. Untung saja cepat di obati sehingga hal itu tidak merenggut nyawanya. Perbuatan Sinon sampai membuat Tuan Besar harus memisahkan mereka selama beberapa waktu.
Dua orang yang selalu meladeni Sinon adalah Josien dan Neleus. Mereka sudah berteman dengan Sinon sejak kecil sehingga mengerti bagaimana alur permainan Sinon. Bahkan mereka sekarang jadi lumayan sulit dikendalikan oleh Sinon. Karena itulah Sinon merasa mereka tidak menyenangkan.
Sekarang, Helio harus segera bisa melepaskan diri dari Sinon jika tidak ingin berakhir dengan tubuh yang tidak utuh.
"Tuan Helio, anda disuruh menghadap Tuan Sideris." Salah satu vampir menghampiri mereka. Helio merasa terselamatkan.
"Aku akan pergi segera." Ucap Helio pada vampir yang menyampaikan pesan. "Sayang sekali, Sinon. Aku juga ingin bermain denganmu. Mungkin lain kali, ya."
Helio mengusap rambut Sinon dengan lembut sambil tersenyum. Vampir itu cemberut tapi kemudian mengangguk. Ia membiarkan Helio pergi bersama vampir yang tadi menyampaikan pesan. Helio mengusap dadanya dengan lega. Ia selamat dari kemungkinan untuk patah tulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crescent Moon [ Ddeungromi ]
FantasySerangan mendadak yang dilakukan bangsa vampir pada panti asuhan Dellmount membangkitkan peperangan antara vampir dan manusia. Kira bergabung dalam pasukan pembasmi vampir untuk membalaskan dendamnya atas tragedi Dellmount dan mencari keberadaan Hel...