Helio menandang pada teman vampirnya yang barusan hampir merenggang nyawa. Vampir itu memegang dadanya yang berlubang karena kena tembakan. Ia juga tampak kelelahan karena bertarung.
"Pergilah. Aku akan menangani disini." Ucap Helio datar. Vampir itu setuju dan segera menghilang.
Helio mendekati Kira yang terjatuh. Raut wajah gadis ini sama terkejutnya saat pertama kali mereka bertemu. Mereka saling berpandangan satu sama lain selama beberapa saat. Kira yang tak kuasa menahan perasaannya segera bangkit berdiri dan dengan cepat menerjang Helio dan memberinya pelukan.
Helio tidak pernah menyangka akan mendapatkan pelukan pun menjadi kaku. Ia bisa merasakan pelukan Kira mengerat dan gadis itu menangis.
"Helio... Helio... Syukurlah kau baik-baik saja." Suara Kira serak karena menangis. "Syukurlah..."
Mendapat perlakukan ini, Helio jadi bingung. Ia tidak tahu harus apa. Helio melihat sekitar, mencari kemungkinan apakah ada orang lain disini selain mereka. Bisa saja ini jebakan untuk membuatnya lengah. Tapi sejauh penglihatannya, tak ada siapapun selain seorang gadis yang terkulai pingsan.
"Hey, lepaskan aku!" Helio mendorong Kira menjauh. Matanya memandang Kira tajam. "Bagaimana bisa kau tahu namaku?"
"Kamu... Tidak ingat aku?"
Mata Kira mulai berkaca-kaca. Ia memang sudah menduga bahwa Helio sudah melupakan kenangan mereka. Tapi mendengar langsung dari mulut Helio seperti ini membuat perasaan Kira semakin sakit. Tidak menyangka pertemuan mereka akan semenyakitkan ini setelah sekian lama berpisah.
Melihat Kira yang tampak berwajah sedih, Helio merasakan ada perasaan tidak nyaman. Entah kenapa ia tidak suka melihat gadis di depannya ini bersedih. Kenapa? Mereka bahkan tidak kenal. Helio tidak pernah merasa bahwa ia mengenal Kira sebelum-sebelumnya.
"Spring! Winter!"
Kira tersentak saat mendengar suara rekan setimnya yang memanggil namanya. Refleks dia langsung menarik tangan Helio, berlari cepat menjauhi daerah itu ke tempat lain. Helio bahkan tidak sempat protes, ia jadi mengikuti Kira.
Teman-temannya tidak boleh tahu keberadaan Helio. Apalagi tahu bahwa Kira mengenalnya. Kira juga tidak ingin vampir lain menemukan Helio. Kira pikir mereka harus bersembunyi dulu untuk beberapa saat dan membicarakan semuanya dengan keadaan yang lebih tenang.
"Kita harus pergi dulu. Jangan sampai teman-temanku tahu kamu." Ucap Kira di tengah lariannya. Helio kemudian berhenti. Membuat Kira juga berhenti berlari.
"Helio?"
"Ikut aku."
Helio mengangkat tubuh Kira dengan gampang dan mengendongnya dengan cara dipanggul dibahu. Kira terpekik karena terangkat tiba-tiba. Helio langsung berlari dengan kecepatan luar biasa. Kira menutup matanya dan merasakan udara yang bergerak cepat disekitarnya. Entah sampai mana Helio membawanya. Mereka seperti melewati berbagai macam daerah, sampai menembus hutan dan sampai akhirnya Helio berhenti berlari.
Kira mulai membuka matanya saat Helio menurunkannya. Ia melihat sekitarnya. Ia tidak pernah datang ke tempat ini sebelumnya. Tempat ini adalah hutan dengan sebuah tebing yang tinggi. Kira melihat ke bawah. Ada jurang yang menganga dan begitu dalam dibawah sana.
"Ini dimana?" Tanya Kira.
"Hutan yang tidak jauh dari kediaman vampir. Ini tempat yang tidak berada di bawah kekuasaan vampir ataupun manusia." Jelas Helio. Lalu dia duduk dibawah pohon. "Disini tidak akan ada siapapun yang datang. Tempatnya terpencil."
"Lalu kenapa kita kesini?" Tanya Kira lagi.
"Inilah tempat aman jika ingin bicara. Jadi, bisa jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?" Seakan paham, Helio menjelaskan tujuannya kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crescent Moon [ Ddeungromi ]
FantasySerangan mendadak yang dilakukan bangsa vampir pada panti asuhan Dellmount membangkitkan peperangan antara vampir dan manusia. Kira bergabung dalam pasukan pembasmi vampir untuk membalaskan dendamnya atas tragedi Dellmount dan mencari keberadaan Hel...