19 ° Attack on Periara City

130 25 0
                                    

Alarm tanda bahaya berbunyi nyari markas militer yang ada di kota Periara. Hal itu jelas membuat semua orang jadi kaget dan panik. Para anggota militernya yang berjaga disekitar Periara akhirnya menjadi sangat sibuk untuk mengamankan warga dan melakukan evakuasi dengan cepat. Para vampir sudah mulai masuk satu persatu, mengigit beberapa manusia yang mereka temukan dan mengubahnya menjadi monster. Menambah kekacauan yang ada.

Markas pusat yang mendengar kabar ini segera mengirim bala bantuan. Beberapa tim segera di terjunkan untuk ikut serta dalam misi penyelematan di Periara. Termasuk juga tim Hartwin yang diminta untuk segera berangkat menuju Periara dengan mobil militer. Karena jarak Periara yang lebih dekat dengan markas pusat, membuat perjalanan itu berlangsung singkat.

Kira bisa melihat betapa hancurnya keadaan kota Periara yang megah dan ramai. Sekarang hanya tersisa bangunan yang hancur. Sebagian juga telah habis terlalap api. Mayat manusia dengan tidak utuh bergelimpangan dimana-mana. Mereka juga ikut mengamankan warga yang masih selamat bersama dengan pasukan militer Periara.

"Mereka benar-benar serius dengan penyerangan ini." Gumam Kira. Ia mempersiapkan pedangnya.

"Selama ini mereka hanya menargetkan wilayah-wilayah kecil dan perbatasan. Tiba-tiba sekarang menyerang kota besar." Sahut Grace.

"Aku tidak akan kaget jika sebentar lagi mereka akan menyerang ke Skytavem." Kata Wynee.

"Itu adalah mimpi buruk." Nicole menyiapkan busur panah dan mulai membidik pada satu sosok monster. "Tapi, ayo fokus pada misi kali ini."

Anak panah meleset dengan cepat. Mengenai monster itu tepat di kepalanya. Grace melompat dan segera menebas kepala monster itu. Wynee dan Kira juga tidak tinggal diam. Mereka sibuk saling membantu dalam misi baik penyerangan jarak jauh dan jarak dekat.

Satu persatu monster mulai berjatuhan akibat serangan tim Hartwin. Namun, tentu saja itu tidak cukup. Karena masih ada banyak lagi monster yang berdatangan. Mereka terus menyerang monster yang sepertinya tidak akan habis-habis.

Beruntung, beberapa anggota tim lain juga berdatangan ke tempat mereka. Ikut membantu untuk membereskan monster-monster yang tersisa. Tim itu adalah tim Sinclair dan juga Westfall. Dengan bantuan yang ada, monster-monster yang ada disana perlahan mulai habis dan jatuh bergelimpangan.

"Pasti ada vampir yang mengendalikan mereka disini." Ucap Jerzy sambil menatap sekitar.

"Hati-hati, Puppy. Sepertinya kali ini adalah vampir dengan kekuatan yang besar." Kata Hagio memperingati.

"Perasaanku mengatakan bahwa tidak hanya 1 vampir saja."

BWOSHH!

Tiba-tiba muncul sebuah api besar yang menyambar pada mereka. Sangat besar sampai mampu meratakan bangunan yang di lewatinya. Keseluruhan tim segera menghindar dari api misterius itu dan mencoba untuk tidak sampai terkena.

BRUAK!

Setelah api itu padam dengan sendirinya, muncul sesuatu yang menghantam tanah dengan kencang. Sampai-sampai tanah disekitar mereka bergoyang dan mereka sampai terguncang ditempat. Beberapa bangunan yang sudah runtuh, menjadi hancur dan rata dengan tanah karena getaran itu.

Lalu muncul 4 orang dengan jubah hitam khas vampir yang berkibar. Keseluruhan tim langsung waspada. Tidak mengira akan muncul 4 vampir sekaligus.

"Aura ini...." Salah satu anggota tim Sinclair bersuara. Badannya menegang.

"Ada apa, Blossom?" Sesama anggota Sinclair langsung menyadari keanehan pada timnya.

"Ya. Ini adalah aura vampir kategori merah." Sahut Rouvin. Semua yang mendengarnya langsung kaget.

Crescent Moon [ Ddeungromi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang