Mobil Mercedes-Benz EQA abu-abu berhenti di sebelah mobil mobil palisade hitam. Jalanan tampak sepi tak ada mobil atau kendaraan lain yang lewat di bawah jembatan Sungai Han.
Pria memakai jaket kulit hitam, celana levis hitam dan sepatu boots yang senada warnanya turun dari mobil Mercedes Benz tersebut. Kemudian ia berjalan menuju ke dalam sebuah terowongan kecil yang berada dibawah jembatan Sungai Han. Disana tampak seorang wanita berdiri menunggunya.
"Apa kau sudah lama menunggu?" tanya pria itu sambil satu tangannya dimasukan kedalam saku jaketnya.
Wanita kemudian melemparkan sesuatu dan ditangkap oleh pria tersebut dengan satu tangannya. "Kau mengagetkan, Senior." ucap pria itu dengan tawa kecilnya.
"Aku tidak tau kau sangat menyukai buah itu. Kau tau, aku mati-matian mendapatkan buah yang tidak jelas—“
"Manggis. Ini buah manggis!" potong pria itu kemudian mengupasnya dengan cara ditekan bagian tengah.
Wanita memutar malas bola matanya. Kemudian menatap kebelakang. "Kau beli mobil baru lagi?" tanya wanita itu.
"Iya." jawab pria itu tenang.
"Wang Hyunbin! Belajarlah untuk hemat!"
Wang Hyunbin—pria itu menyesap sari-sari buah manggis kemudian mengantongi sisa kulitnya.
"Wah-wah.. Senior, aku hanya menikmati hidupku! Sudahlah, kita disini bukan membahas tentang borosnya diriku kan?"
Wanita itu mendesah kasar, kemudian menatap Hyunbin. "Kau sudah menyelidiki pria yang kuminta tempo lalu?"
Hyunbin terdiam sejenak, kemudian ia membuang sisa biji manggis yang ia sesap ke sembarang arah.
Siapa sebenarnya pria itu? Apa dia suaminya?
"Sepertinya butuh waktu sedikit lebih lama. Aku harus meretas beberapa data yang dikunci, dan aku juga sedang diawasi oleh pihak asosiasi karena itu aku berusaha untuk melakukannya hanya saat aku lenggang." ujar Hyunbin menjelaskan.
Hyunbin benar. Saat ini ia adalah salah satu calon ketua yang sedang diincar oleh banyak orang. Kedudukannya sedang diambang kematian apabila ia lengah. Tapi, aku juga lebih diawasi karena aku berdarah campuran. Aku tidak enak karena selalu merepotkannya.
"Aku merasa bersalah padamu." gumamnya.
Hyunbin terkekeh, rupanya ia mendengarnya. "Sudahlah, untuk apa merasa bersalah. Lagipula nantinya kau kan menjadi ibu mertuaku, Seo In Hee."
Seo In Hee wanita itu kemudian tertawa. Menatap pria di depannya sayang. Benar, ia sudah menganggap Wang Hyunbin sebagai anak sendiri.
"Kalau begitu, apa bisa kau awasi pria ini?"
Hyunbin meraih selembar foto yang diberikan padanya. Ia menatap Seo In Hee meminta penjelasan.
"Hiroto Masaki. Dia adalah kakek dari Yoon Chaeyeon, dan... mantan Ayah mertuaku.."
Mata Hyunbin membulat lebar namun kemudian mengerti. Ia tidak punya hak untuk bertanya lebih lagi. Karena ia paham seniornya pasti punya alasan sendiri mengapa ia tidak menceritakan hal ini padanya.
"Kau harus bergegas. Kita tidak punya banyak waktu, selidiki pria ini. Terbanglah ke Jepang."
♡♡♡♡♡
Hiroto's Mansion
"Test kesehatan yang dijalani Tuan Muda Marou lancar. Tidak ada kendala sama sekali." lapor seorang dokter sekaligus direktur rumah sakit di daerah Tokyo. Ia adalah orang kepercayaan Hiroto yang dipercayakan untuk menjaga kesehatan anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Don't Touch My Cheese!
RomansaKim Taehyung? Ada tiga kata yang bisa mendeskripsikan nama itu. Licik, bengis dan juga egois. "Noona, aku mungkin lebih muda darimu. Tapi aku tau cara memuaskanmu." Eun Mi Ran yang berstatus sebagai sekretaris kakak Kim Taehyung harus berakhir sebag...