"Sampai kapan kau akan menghindariku?"
Suara berat bak bariton itu membuat Eun Mi Ran menghentikan langkahnya dari ruang dapur.
"Siapa yang menghindarimu?"
"Kau fikir aku bodoh? Tindakanmu ini terlalu kentara, Nona Eun Mi Ran,"
"Tidak. Aku tidak menghindari Anda." Jawab Mi Ran berusaha tenang.
"Ah benarkah? Lalu kenapa dimataku, kau terlihat seperti akan melarikan diri dari sini?" Ucap Pria tersebut—Taehyung yang sedang berjalan kearahnya.
Eun Mi Ran, wanita itu memang tidak bisa menyembunyikan raut wajahnya. Dia, tidak bisa menipu seseorang, apalagi orang itu adalah Kim Taehyung. Untuk sekelas Taehyung, harus seseorang penipu yang sangat-sangat handal yang bisa mengelabuinya.
"Aku bukan melarikan diri, aku harus kembali ke dalam kamarku. Banyak tugas yang harus aku kerjakan. Dan juga—pekerjaan yang kau berikan kemarin. Jadi aku bukan menghindari anda, jangan salah faham." Ujar Mi Ran meluruskan.
Taehyung menaikan satu alisnya. "Pekerjaan apa?"
"Zico memberitahuku lewat email."
Taehyung terdiam berfikir sejenak. "Ah benar. Aku perlu kau membuat PPT untuk presentasiku minggu depan dengan perusahaan investor."
Mi Ran memutar malas kedua bola matanya. "Kalau begitu saya pamit dahu,-"
"Tunggu. Kenapa kau berubah?"
"Huh? Apa maksud anda saya berubah? Saya tetap sa,-"
"Tidak. Kau beda. Kau sekarang berbicara dengan formal padaku. Padahal kau biasanya santai saat bicara denganku.."
Mi Ran terdiam, kemudian di detik berikutnya Mi Ran menunduk, "mohon maaf atas sikap kurang ajar saya. Saya akan berusaha lebih sopan pada anda." Katanya kemudian memberikan salam sebelum beranjak pergi.
Namun satu tangan Taehyung menarik lengan Mi Ran. Dan dengan sekali hentak mereka saling berhadapan satu sama lain.
Mata tajam Taehyung menatap mata Mi Ran yang juga menatap tajam padanya. Kenapa? Kenapa dia marah? Apa karena aku membentaknya lusa kemarin? Atau mengacuhkannya saat di depan lift? Aku tidak tahu!
"Ada perlu apa lagi Tuan?" Tanya Mi Ran dingin.
Taehyung terdiam masih dengan mata memicing pada Mi Ran. Mencari jawaban dari kemarah wanita itu. Entah mengapa Taehyung tak menyukai tatapan dingin dari kedua bola mata wanita itu.
"Tugas wawancara.. Aku sudah menemukan narasumber yang tepat untuk kelompok kita. Sore ini kita akan berangkat kesana."
"Begitu? Boleh saya tau siapa narasumber yang anda maksud ini?"
"Namanya Ji Eun Ha. Dia adalah pemilik dari EH Department Store, istri dari Ji Youngsoo, Presdir dari JB Group."
"JB Group? Kenapa anda tidak memilihnya saja?"
"Pria sinting itu tidak akan mau diwawancarai."
Mi Ran mengerutkan alisnya. "Ya? Pria sinting?"
"Ah bukan apa-apa. Pokoknya dia bukan tipikal orang yang bersedia diwawancarai. Bahkan untuk sekelas BBC saja harus menunggu beberapa bulan agar bisa bertemu langsung dengannya. Pokoknya begitu."
Mi Ran mengangguk, "baik saya akan mencari tahu mengenai beliau. Apa ada lagi?"
Nyut. Taehyung merasakan sesak di dadanya. Sikap wanita di depannya terlalu dingin. "Tidak ada." Jawabnya pelan.
"Kalau begitu saya pergi. Dan juga—tolong lepaskan tangan saya." Ujar wanita itu sembari menghentakan tangannya. Dengan sekali hentak cekalan tangan Taehyung pun terlepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Don't Touch My Cheese!
RomanceKim Taehyung? Ada tiga kata yang bisa mendeskripsikan nama itu. Licik, bengis dan juga egois. "Noona, aku mungkin lebih muda darimu. Tapi aku tau cara memuaskanmu." Eun Mi Ran yang berstatus sebagai sekretaris kakak Kim Taehyung harus berakhir sebag...