Pagi ini, tepatnya di hari ke-2 setelah ia resmi menjadi penduduk legal, Rellona nampak tengah bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat. Perjalanan yang cukup jauh, yang akan melewati berbagai Grid —sebutan dari tingkatan kota terapung. Grid f5 adalah kota teratas yang sepertinya kini masih dalam tahap proses penyelesaian bangunan, lebih tepatnya kota itu belum sepenuhnya jadi. Kota itu juga tentu belum diresmikan dan sudah direncanakan tidak akan diberikan izin siapa pun untuk memasuki area sana, selain orang-orang penting dan tertentu.
Tepat di pukul 5 subuh, Rellona mendapat notifikasi dari monitor rumahnya, yang juga menjadi alasan mengapa ia akan pergi di pagi buta seperti ini. Sebuah pesan yang bertuliskan undangan spesial yang diselenggarakan di Grid f5.
Setelah ia membaca sepenuhnya dari pesan itu, di akhir kalimat dalam undangan tersebut, terdapat sebuah barcode yang dapat dihubungkan melalui Q-Hom. Dan begitu ia menautkannya pada benda pipih itu, seketika muncul-lah sebuah garis merah yang menjalar panjang keluar rumahnya bahkan hingga ke jalanan. Detik itu pun gadis itu memahaminya, bahwa garis itu adalah sebuah petunjuk arah menuju Grid f5.
"Grid akan terus dibangun, bahkan terus bertambah selagi dunia belum berakhir." Rellona membaca notes di akhir lembar pada salah satu bab di dalam buku panduan. Sebelum pergi, ia menyempatkan untuk membaca buku penting itu terlebih dahulu -sekiranya sedikit mengenai tempat yang akan ia tuju.
Heran. Mengapa ia diundang kesana? Ditambah lagi pesan itu rupanya ditulis sendiri oleh tangan Prof. Born. Ada apa? apa jangan-jangan ini karena Rellona adalah satu-satunya yang memiliki simbol b. Seolah gadis itu adalah orang penting yang wajib mengikuti rencana rahasia negara?
Mendapat spekulasi itu, Rellona menyadari satu hal bahwa memang sudah saatnya untuk beraksi. Dengan kesempatan itu juga ia akan memanfaatkan situasi untuk mencari jalan keluar dari dimensi ini.
Tapi, perlukah ia hubungi Riga? Huft, jangankan menghubungi pria itu. Bahkan ia tak tahu alat apa untuk bisa berkomunikasi secara jauh di negara ini. Tidak ada ponsel, telepon rumah, bahkan telepon umum pun tidak ada. Dan sangat disayangkan juga ia lupa dimana tempat tinggal Riga. Jarak rumah keduanya sangat jauh, Rellona tidak ingat jalan mana saja yang pernah dilaluinya kemarin saat ke rumah Riga. Ketahuilah, meski keduanya tinggal di Grid yang sama yaitu Grid c2, namun wilayah tersebut sangatlah luas luar biasa. Belum lagi ia juga bingung melihat banyaknya jalan layang yang sudah seperti benang kusut bertaut dimana-mana.
Agaknya gadis itu kali ini memang harus pergi sendirian.
Rellona kini telah berada di lift Gridzoxm X, dan siap meluncur dengan perjalanan menuju Grid teratas. Namun sebelum itu, ia harus menunggu tiga menit terlebih dahulu untuk lift itu benar-benar tertutup, mungkin untuk mendeteksi objek di dalamnya terlebih dahulu.
Karena gadis itu menaiki lift dengan tipe X, dan lift tersebut juga hanya mampu dimuat satu orang saja. Banyak sekali pasang mata aneh yang ia dapat selama di perjalanan, seolah gadis itu adalah sebuah objek yang amat langka yang menaiki lift khusus orang penting di negara itu. Ya.. memang sih, Rellona tahu bahwa lift itu hanya mampu dilalui oleh orang-orang tertentu saja. Lagipula apa boleh buat? memang itulah petunjuk arahnya. Mau tak mau Rellona pun harus memakai kacamata No-P miliknya dengan bertujuan menutupi sorot dan gelagat matanya yang seolah terasa canggung dan risih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Life: Another World [END]
Khoa học viễn tưởng[ Mystery, Fantasy, Sci-fi, & Adventure ] ❝Jika mimpi dapat membuat sebuah kehidupan yang gila, mengapa dinyatakan mutlak tidak nyata? Darimana bisa terciptanya jikalau bukan kehidupan itu benar adanya?..❞ Mengisahkan tentang beberapa pemuda yang te...