SCUS - 16

553 63 4
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Bagian 16

Surat Cinta Untuk Shankara

Anjani menatap layar ponselnya dengan jantung berdegup kencang. Harap-harap cemas menunggu balasan dari Shankara yang tak kunjung mengetik meskipun cowok itu sudah membaca pesannya.

"Duh, kok belum dibalas sih, Pril? Ini gue beneran salah? Kak Shankara marah banget ya sama gue sampe dibaca aja?" Anjani mulai overthinking. Ia memandang April yang sibuk mengoleskan masker di wajahnya dengan raut memelas.

Malam ini Anjani memang menginap di rumah April untuk menghabiskan waktu bersama berhubung besok adalah weekend. Dan kebetulan lagi, orang tua April sedang tidak ada di rumah, jadi mereka bisa bebas melakukan apapun sepuasnya.

"Marah karna apa coba? Kan dia sendiri yang bikin gosip itu. Coba deh mikir, gosip lo sama Kak Shankara pacaran gak bakal ada kalau aja Kak Shankara gak ngusap kepala lo begitu." April berucap seraya berkata di cermin.

Anjani masih cemberut. "Ya iya sih, tapi bisa aja kan Kak Shankara marah? Soalnya digosipin sama gue yang kaya upil ini."

April mendengkus kasar. Ia menatap Anjani dengan wajah yang berwarna hitam karena masker. "Lo tuh gak capek ya merendah mulu? Lo tuh cantik Anjani Sarasamitha! Mikir lah, emang di SMA Gemilang ada yah cewek semanis dan secantik elo? Haha, kata gue sih gak ada, soalnya elo yang tercantik di dunia ini. Senyum aja manis, apalagi ketawa. Rugi cowok tuh kalau gak naksir sama elo, soalnya lo cantik banget masyaallah tabarakallah! Berasa kejatuhan duren gue temenan sama lo tuh!"

Anjani melongo mendengar penuturan April yang kelewat... berlebihan? Astaga. Anjani berusaha menahan tawanya karena merasa April terlalu lucu saat mengatakan itu.

"Sumpah, ada yah orang yang muji selebay elo? Berlebihan banget, pasti lo bohong buat nyenengin gue aja kan? Gak mungkin lah gue cewek tercantik di dunia ini, gak percaya gue. Kecuali kalau muka gue sekelas Bella Hadid atau Emma Watson, baru deh." Anjani balas mencerocos, telah sepenuhnya mengabaikan pesannya yang tak dibalas oleh Shankara.

"Abisnya lo merendah terus, kesel gue lama-lama. Gue jodohin sama Pak Ujang juga lo kalau merendah terus!" ucap April seraya membawa-bawa tukang mie ayam yang warungnya dekat sekolah mereka.

"Ih, gak mau!" Anjani tentunya menolak mentah-mentah. Meskipun mie ayam Pak Ujang enaknya kebangetan, namun tetap saja ia tak mau. Terlebih mengingat istrinya Pak Ujang yang galaknya minta ampun, Anjani jadi makin takut membayangkannya.

"Makanya jangan merendah. Kalo kata motivator anak muda tuh love yourself, Anjani, cintai diri sendiri dulu, baru mencintai orang lain. Anjay, lama-lama gue jadi motivator juga nih." April menarik-turunkan alisnya mengatakan itu. Ia berjalan mendekati kasur, lalu langsung menghempaskan badannya di sana sampai kasur bergetar. Anjani hanya bisa mendengkus melihat itu.

Surat Cinta Untuk Shankara✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang