*Jangan lupa vote dan komennya!
Happy Reading!
Bagian 4
Surat Cinta Untuk Shankara
"H-hai, Kak."
Shankara di depannya mengangguk, "Hai," sapanya balik dengan senyum yang teramat tipis sampai Anjani tak menyadarinya.
Anjani menilin jari-jari tangannya dengan jantung yang melaju cepat. Gadis itu tak tenang, terlebih saat Shankara tak kunjung berbicara. "Ada urusan apa ya, Kak? Kok ngajak ketemu?" Ia sebisa mungkin mengendalikan nada bicaranya agak tidak terdengar aneh.
"Ah itu, keadaan lo gimana? Udah baikan?" Shankara bertanya seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Cowok itu tampak kebingungan untuk memulai pembicaraan karena merasa sangat canggung berhadapan dengan Anjani.
Mereka tak pernah mengobrol santai sebelumnya. Jadi, wajar jika baik Shankara maupun Anjani merasakan kecanggungan.
Sejujurnya, Anjani tak pernah mengira bahwa Shankara akan bertanya hal ini padanya. Secara tidak langsung, cowok itu mengkhawatirkannya, kan? Astaga, ia ingin melompat saat ini juga jika saja tidak ada Shankara di depannya. "Udah kok, udah sehat banget sekarang," jawab Anjani dengan senyum simpul.
Shankara mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. "Tentang kemarin, gue minta maaf karna gak sengaja lempar bola ke arah lo. Maaf juga udah bikin lo pingsan dan mimisan."
Anjani menahan cengirannya agar tidak keluar. Gadis itu mati-matian menahan detak jantungnya agar tak terdengar di telinga Shankara. Tangannya bergetar akibat gugup yang mendominasi. Sedangkan lututnya lemas dan hampir kehilangan keseimbangan.
Kenapa efeknya sangat luar biasa? Lebay sekali dirinya ini.
"Ini, roti yang kemarin gue ganti. Lo belum sempat makan, kan?" Shankara menyodorkan dua buah roti rasa keju pada gadis di depannya.
Anjani sempat terpaku selama beberapa saat, sementara kedua pipinya sudah memerah malu. "Ah, gak usah diganti juga gapapa kok, gue gak masalah," ujarnya menolak.
Tak mempedulikan penolakan Anjani, Shankara masih menyodorkan roti itu, "Ambil," ucapnya.
Mendengar itu, Anjani mau tak mau menurut. Ia mengangkat tangannya yang bergetar, lalu mengambil satu roti keju yang disodorkan oleh Shankara. "Makasih, Kak."
Anjani pikir Shankara akan menurunkan tangannya setelah ia mengambil satu roti keju, namun, tangan itu masih terangkat yang membuat Anjani mengerutkan kening keheranan.
"Ambil satu lagi," kata Shankara.
Anjani mengerjapkan matanya tak mengerti. "Kan yang kemarin cuma satu? Satunya buat lo aja, Kak," tolak Anjani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Cinta Untuk Shankara✔️
Teen FictionAnjani mengagumi Shankara Dipta Anggara sejak lama. Namun, ia tak pernah berani untuk sekedar menyapa. Sikap dingin yang dimiliki Shankara menjadi alasan utama kenapa Anjani tak berani untuk mengakui perasannya. Sampai kemudian, sebuah insiden yang...