SCUS - 07

772 102 13
                                    

*Jangan lupa vote dan komennya!

*Jangan lupa vote dan komennya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Bagian 7

Surat Cinta Untuk Shankara

Shankara masih tersenyum, "Nah gitu dong, sekarang kita udah saling kenal. Jadi, mau berbagi cerita sama gue gak, Anjani?"

Paham tidak sih? Setiap kali Shankara mengucapkan namanya, jantungnya selalu berdebar tak karuan.

Anjani.

Anjani.

Anjani.

Anjani tahu, namanya memang indah. Namun, itu akan berkali-kali lipat lebih indah jika Shankara yang mengucapkannya. Mengerti tidak sih dengan apa yang Anjani maksud?

Perihal Shankara yang mengucapkan namanya berhasil membuat Anjani lupa tentang pertanyaan cowok itu. Kepala Anjani menoleh, matanya memandang netra kelam itu dengan binar penuh damba. "Tadi ngomong apa, Kak? Anjani gak denger."

Lantas, Shankara mengulang pertanyaannya.

Anjani terdiam. Bingung sendiri jadinya. Apakah ia harus menceritakan masalahnya pada Shankara? Tapi, demi apapun itu bukanlah hal yang bagus untuk diceritakan. Pada April saja ia tidak bisa bercerita, apalagi pada Shankara.

Mendapati Anjani yang masih diam dengan pikirannya. Shankara mulai mengerti bahwa gadis itu tengah bimbang ingin membagi ceritanya atau tidak. "Kalau ngerasa hal itu terlalu privasi, gak usah diceritain. Gue gak maksa kok."

"Bukan gitu, Kak. Gue cuma bingung gimana harus ceritanya. Masalah gue bukan hal yang bagus buat diceritain. Lagian, masa gue jadiin lo sebagai ladang curhat, rasanya gak etis banget mengingat kita gak terlalu dekat," kata Anjani.

Shankara menyipitkan matanya, "Jadi kita belum terlalu deket ya? Berarti kita harus deket dulu biar lo bisa cerita ke gue. Terus, apa yang bisa gue lakuin biar kita bisa deket?"

Anjani terlalu shock sampai ia tertawa sendiri seperti orang gila. Wajahnya memerah, sangat amat merah karena menahan malu. Sedangkan air matanya ingin tumpah kembali karena tak percaya.

Kalau ada penghargaan orang paling lebay sedunia, mungkin Anjani akan menjadi pemenangnya. Alias, astaga Anjani kenapa lebay sekali?!

Wajar tidak sih Anjani bereaksi seperti itu? Masalahnya, yang dikatakan Shankara ini membuat Anjani jadi berharap lebih. Apa yang harus cowok itu lakukan agar mereka bisa dekat, katanya. Bagaimana Anjani tidak jadi gila?!

Tidakkah Shankara sadar bahwa ucapannya itu membuat Anjani semakin berharap untuk bisa memilikinya?

"Kenapa sih, Jani? Kenapa ketawa gitu? Kesambet ya?" tanya Shankara keheranan.

Surat Cinta Untuk Shankara✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang