SCUS - 10

734 79 5
                                    

*Jangan lupa vote dan komennya ya!

*Jangan lupa vote dan komennya ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Bagian 10

Surat Cinta Untuk Shankara

Hari telah berganti hari bersama Anjani yang semakin jatuh hati. Anjani rasanya lelah sendiri, karena semakin hari semakin tak bisa mengendalikan hati untuk tak semakin ingin memiliki.

Pesona Shankara itu sangat membutakannya. Alhasil, keinginan Anjani untuk memiliki semakin besar. Bayangkan saja, cukup melihat dari kejauhan dan tak saling sapa saja Anjani telah jatuh hati, apalagi diperlakukan dengan manis seperti di malam itu, makin jatuh cinta lah Anjani.

Dalam kasus ini, awalnya Anjani tak banyak memiliki harap karena merasa terlalu mustahil untuk membuat Shankara menjadi miliknya. Namun, setelah hari-hari yang ia lewati dengan diisi oleh kehadiran Shankara. Rasanya bohong jika Anjani tak berharap lebih.

Lagipula, siapa yang tidak berharap setelah diperlakukan cowok dengan sebegitu manisnya? Bagi orang lain mungkin biasa saja, tapi bagi Anjani itu sangat luar biasa. Keberuntungan macam ini hanya muncul satu kali dalam seabad, dan Anjani tak akan pernah menyia-nyiakannya.

"Lo tau nggak? Dulu tuh rasa suka gue ke Kak Shankara sepuluh per sepuluh, sekarang nambah jadi sebelas per sepuluh." Anjani berucap seraya menyantap batagor miliknya. Gadis itu senyum-senyum sendiri saat melihat Shankara yang tengah mengobrol dengan teman-temannya.

Shankara itu indah sekali. Anjani jadi tak habis pikir.

"Yah, terserah lo aja deh, namanya juga udah bucin tingkat akut," balas April seraya menusukkan garpunya pada bakso, lalu menyodorkannya pada Anjani, "mau nggak?"

Anjani menggeleng. April cemberut, "Harusnya mau, biar gue juga bisa minta batagor lo."

Anjani berdecak, lalu menggeser piringnya ke arah April. "Makan aja, susah banget tinggal minta."

April menyengir, "Hehe, makasih ya Anjani baik."

Kala itu, Anjani tak membalas dan memilih fokus memperhatikan Shankara di ujung sana.

"Wajar sih kalau Kak Shankara ganteng, soalnya Pak Andi juga ganteng meskipun umurnya udah hampir setengah abad," gumam Anjani. April tak memedulikan karna masih sibuk dengan batagor milik Anjani.

Anjani melotot kaget, lalu cepat-cepat mengalihkan pandangnya ketika Shankara menoleh padanya. Gadis itu bahkan merebut batagornya yang masih diminta oleh April dan berpura-pura melanjutkan makannya, semata-mata agar Shankara tak curiga bahwa ia sedang memperhatikan cowok itu.

"Gue belum selesai! Kenapa diambil sih?!" April mencubit tangan Anjani sampai gadis itu kesakitan.

"Aw! Sakit April!" Anjani memukul tangan April yang masih bertengger mencubit tangannya.

Surat Cinta Untuk Shankara✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang