*Jangan lupa untuk tinggalkan jejak berupa vote dan komennya ya!
Happy Reading!
Bagian 3
Surat Cinta Untuk Shankara
Seperti hari-hari biasanya, Anjani masih merajut kagum pada sosok yang tak bisa dimiliki. Kejadian kemarin mungkin tak terlalu berefek apapun pada keseharian Shankara, berbeda dengan Anjani yang malah semakin memiliki rasa.
Pandangannya tak pernah berpaling dari cowok yang duduk di pojok kantin seraya memakan makananya itu. Sorot kagum penuh rasa itu terlalu sulit dikendalikan sampai—
"Jan! Kalau jalan di-rem dong!" Seruan pelan dari April berhasil membuat Anjani mengalihkan pandang sepenuhnya. Gadis itu tak sengaja menabrak April yang tengah mengambil minuman di lemari pendingin.
"Aduh, maaf-maaf, gue gak liat," balas Anjani tak enak. Ia menerima sodoran teh kotak dari April seraya mengucapkan terima kasih.
"Merhatiin cowok tercinta sih boleh-boleh aja, tapi jangan sampe lupa dunia juga kali. Berasa dia semesta lo aja," ceplos April. Si teman lalu membayar minuman miliknya dan punya Anjani pada penjual, lantas menarik paksa Anjani keluar dari kantin agar berhenti menatap sang cowok tercinta.
"Dia memang semesta gue, Pril." Anjani menceplos dengan senyum bodoh yang muncul di wajahnya. Sementara April hanya bisa memutar bola matanya malas. Makin lama, Anjani makin tidak bisa mengendalikan rasa sukanya, makin menyebalkan pula ia di mata April.
"Huh, susah deh berhadapan sama orang yang lagi kasmaran-kasmarannya," celetuk April selagi menarik Anjani menuju taman.
"Susah juga berhadapan sama orang yang dikit-dikit Chris Evans." Anjani membalas, ia tak terima karena bukan cuma dirinya yang kasmaran, melainkan April pun juga kasmaran, pada Chris Evans tentunya.
Dasarnya, baik Anjani maupun April memang sama-sama merasa jatuh cinta. Bedanya, sosok yang Anjani sukai lebih memungkinkan untuk digapai dibanding Chris Evans-nya April yang berada di belahan dunia yang lain.
Tak terasa, mereka telah sampai di taman samping sekolah. Hamparan rumput hias, pohon-pohon, dan bunga-bunga yang bermekaran memanjakan mata. Anjani dan April duduk pada bangku panjang yang berada di bawah pohon rindang.
Taman memang tempat ternyaman untuk menghabiskan waktu istirahat di kala lelahnya belajar. Sayangnya jarak antara taman dan kelas Anjani yang berada di lantai dua terlalu jauh sampai ia jarang ke sini, hanya sesekali jika April mengajak.
Gadis itu memang hanya memiliki April sebagai temannya di sekolah ini. Anjani tak terlalu pintar untuk berbaur, ia adalah tipe yang pasif jika dengan orang baru. Jika tidak April yang mengajaknya berkenalan duluan, maka mungkin Anjani tak akan memiliki teman di sekolah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Cinta Untuk Shankara✔️
Teen FictionAnjani mengagumi Shankara Dipta Anggara sejak lama. Namun, ia tak pernah berani untuk sekedar menyapa. Sikap dingin yang dimiliki Shankara menjadi alasan utama kenapa Anjani tak berani untuk mengakui perasannya. Sampai kemudian, sebuah insiden yang...