Happy Reading!
Bagian 1
Surat Cinta Untuk Shankara
Anjani berdiri di depan kelasnya yang berada di lantai dua seraya mengedarkan pandangnya pada lapangan di bawah sana. Netranya tertuju pada seorang cowok yang baru saja memasukkan bola ke dalam ring basket.
Anjani sontak membentuk senyumnya.
Shankara Dipta Anggara tak pernah gagal untuk membuatnya jatuh cinta semakin dalam setiap harinya. Tak pernah sekalipun Anjani mengalihkan pandang dari sosok menawan itu. Pesona yang dimiliki seorang Shankara berhasil menarik perhatian semua orang.
Fakta bahwa bukan hanya Anjani yang menyukai Shankara berhasil menyadarkannya bahwa cowok itu memang susah untuk ditaklukan.
Banyak siswi-siswi yang menyatakan perasaannya pada Shankara, namun tak ada seorangpun dari mereka yang berhasil memilikinya.
Memiliki hubungan dengan Shankara mungkin hanya akan menjadi sebuah mimpi indah yang tak akan pernah bisa Anjani wujudkan. Karena... Shankara memang sesulit itu untuk ditaklukan.
Anjani mengambil surat yang ada di saku seragamnya, lalu memandangnya lama. Apa salahnya untuk mencoba? Barangkali Shankara memiliki ketertarikan padanya dan mau mengenalnya lebih jauh, kan?
Anjani mendengkus geli saat pikirannya sudah melalang buana kemana-mana. "Jangan terlalu berharap, Jan," ucapnya pada diri sendiri.
Hari ini, Anjani berniat untuk memberikan sebuah surat cinta untuk Shankara. Surat cinta yang Anjani sendiri tak yakin Shankara akan membacanya.
"Serius mau ngasih surat itu hari ini?" Kedatangan April berhasil menginterupsi lamunan Anjani.
Gadis itu menoleh, lalu tersenyum seraya memasukkan kembali surat itu ke dalam saku seragamnya. "Iya. Menurut lo, Kak Shankara bakal baca surat dari gue, gak?"
April tampak berpikir sesaat. "Susah ditebak sih, tapi dari sikap Kak Shankara yang cuek, gue pikir dia gak bakal terlalu peduli sama surat yang lo kasih."
Penuturan April barusan sontak membuat Anjani cemberut. Gadis itu merasa tertampar kenyataan bahwa memang tidak ada harapan untuk hubungannya dengan Shankara.
Menyadari perubahan raut sang sahabat, April segera meralat ucapannya. "Maksud gue, itu kemungkinan terburuknya, Jan. Bisa aja nanti Kak Shankara malah jatuh cinta pada pandangan pertama sama lo."
Anjani mendengkus geli, "Itu mah mustahil banget. Lagian dari sekian banyak cewek-cewek yang nyatain perasaannya ke Kak Shankara, muka gue yang paling pas-pasan, mana mungkin Kak Shankara tertarik sama gue yang biasa-biasa aja ini?"
April terkekeh geli. "Kan kita gak ada yang tahu alur hidup kedepannya bakal gimana. Gak ada yang mustahil di dunia ini, Jani."
Anjani mengangguk-anggukkan kepalanya. "Ya, semoga aja begitu." Pandangannya kemudian tertuju pada Gladys yang baru saja memasuki kelas dengan roti rasa keju di tangannya. "Duh, jadi pengen roti," gumamnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Cinta Untuk Shankara✔️
Teen FictionAnjani mengagumi Shankara Dipta Anggara sejak lama. Namun, ia tak pernah berani untuk sekedar menyapa. Sikap dingin yang dimiliki Shankara menjadi alasan utama kenapa Anjani tak berani untuk mengakui perasannya. Sampai kemudian, sebuah insiden yang...