Happy Reading!
Bagian 28
Surat Cinta Untuk Shankara
Hai, Kak Shankara. Ingat insiden waktu gue kena bola di lapangan? Gue gak mengira bahwa insiden itu akan membawa gue untuk mengenal lo lebih jauh. Tentang malam di mana lo nyamperin gue yang lagi nangis di dekat minimarket. Gue gak ngerti kenapa lo nyamperin gue dan bilang mau 'dekat' sama gue.
Gue bertanya-tanya, kenapa tiba-tiba lo mau dekat sama gue? Padahal lo gak pernah kenal gue sebelumnya. Lo juga bersikap baik banget sama gue, lembut, manis, perhatian, beda jauh sama lo yang dikenal dingin di sekolah.
Dapat perlakuan kaya gitu, tentu gue merasa spesial dong? Alhasil, gue yang awalnya cuma suka biasa ke lo, jadi makin jatuh cinta dan semakin ingin memiliki. Gue merasa lo juga suka sama gue.
Tapi, apa yang gue lihat kemarin benar-benar menyakitkan. Gue lihat lo pulang bareng sama cewek bernama Alisha, gue juga ngelihat lo gandengan bareng dia di koridor. Jujur, gue sakit hati. Terlebih sama omongan cewek-cewek yang membandingkan gue sama Alisha. Mereka bilang gue jelek dan gak pantas buat lo. Denger itu, gue ngerasa sesak, gue ngerasa cemburu, gue ngerasa kecewa berlebihan. Kepercayaan diri gue hilang. Gue merasa lo mempermainkan gue.
Dan gue kembali bertanya-tanya, apa alasan lo mendekati gue kalau memang lo gak punya perasaan yang sama? Maksud semua yang lo lakuin itu apa? Apa cuma karna kasihan liat gue nangis? Atau, cuma buat mempermainkan perasaan gue? Gue gak tau, karna jawabannya ada di lo.
Terakhir, atas saran dari Mama, gue mau bilang bahwa gue suka, sayang, cinta sama lo, terserah mau anggap kaya gimana. Yang pasti, gue punya rasa sama lo.
Kalau lo juga punya perasaan yang sama, lo bisa menghubungi gue. Tapi kalau lo gak punya perasaan yang sama, suratnya gak perlu dibalas, dan jangan berusaha nemuin gue cuma buat bilang kalau lo gak suka sama gue. Karna gue gak mau tambah sakit hati.
- Anjani Sarasmitha
Anjani menghembuskan napas berat setelah selesai membaca ulang surat yang ia tulis semalam untuk Shankara.
Anjani melipat surat itu, lalu mengantonginya. Ia berkaca sebentar, mematut penampilannya di depan kaca besar. Setelah dirasa penampilannya tak ada yang aneh, Anjani melangkah keluar dari kamarnya.
"Semangat, Jani!" seru April dengan senyum riang gembira, tampaknya sahabatnya itu sangat bahagia karena Anjani akan memberikan surat cinta untuk Shankara. Pun, dengan Saras yang tak henti tersenyum sedari tadi.
"Apapun jawabannya, semoga kamu bisa ikhlas ya, Sayang?" ujar Saras.
Anjani mengangguk, lalu balas tersenyum pada dua orang pendukungnya itu. "Kalau gitu aku berangkat ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Cinta Untuk Shankara✔️
Teen FictionAnjani mengagumi Shankara Dipta Anggara sejak lama. Namun, ia tak pernah berani untuk sekedar menyapa. Sikap dingin yang dimiliki Shankara menjadi alasan utama kenapa Anjani tak berani untuk mengakui perasannya. Sampai kemudian, sebuah insiden yang...