SCUS - 18

524 68 15
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Bagian 18

Surat Cinta Untuk Shankara

Kak Shankara

Jani?

Marah ya? Gue ada salah?

Anjani membaca dua pesan terakhir yang dikirimkan Shankara tadi pagi. Kemarin, setelah menghabiskan waktu jalan sore di sekitaran komplek, Shankara memutuskan pulang karena Anjani usir secara halus.

"Gue mau istirahat, Kak. Mungkin kita bisa ngobrol lagi lain waktu."

Begitu kalimat Anjani kemarin, yang dibalas anggukan oleh Shankara sebelum cowok itu pergi meninggalkan kediaman Anjani.

Malamnya, Shankara mengiriminya beberapa pesan yang menanyakan tentang keadaan Anjani. Namun, sampai sekarang Anjani hanya membaca pesan itu.

Mungkin karena itu juga lah yang membuat Shankara kembali mengiriminya pesan pagi ini. Pesan yang sedang Anjani lihat sekarang pada layar ponselnya.

Anjani marah? Tidak, tidak sama sekali. Anjani hanya merasa sedikit... kecewa? Tentu Anjani kecewa karena ajakan Shankara untuk pacaran kemarin hanyalah candaan semata. Anjani kecewa pada dirinya sendiri yang terlalu berharap banyak. Rasanya ia ingin menampol wajahnya sendiri karena sudah tidak tahu diri dengan perasannya sendiri. Harusnya, Anjani sadar diri kan? Harusnya Anjani tak perlu punya keinginan untuk memiliki Shankara sejak awal.

Tapi, mau bagaimana lagi? Toh, sekarang Anjani telah jatuh, benar-benar jatuh. Rasanya tak mungkin jika Anjani menarik harapannya begitu saja pada Shankara. Karena faktanya, Anjani benar-benar menginginkan Shankara menjadi miliknya. Sangat ingin.

Anjani mengantongi ponselnya setelah mengurungkan diri untuk membalas pesan itu. Ia dan April lalu berjalan melewati koridor setelah bel istirahat berbunyi 5 menit yang lalu. Keduanya sepakat membeli minum di kantin dan membawanya ke taman sekolah sembari memakan bekal yang mereka bawa dari rumah.

"Oppa-oppa koreya gue mau kambek nih, harus nyiapin duit biar bisa beli albumnya." April berucap seraya memainkan ponselnya, tak peduli pada jalan di depan sana yang akan ia lewati.

Anjani memegang tangan April dengan tangan kirinya agar menyingkir dari siswa-siswi yang berkumpul di depan kelas. Hampir saja April menabrak sekumpulan orang itu jika Anjani tak menarik tangannya. Sementara tangan kanan Anjani memegabg lunch bag berisi bekal miliknya dan April.

"Kalau jalan tuh jangan main hape, Pril, nanti jatoh tau rasa," kata Anjani, namun tak mendapat balasan dari sang teman yang masih sibuk dengan kegiatannya tersebut.

"Oh, itu yah pacarnya Kak Shankara?"

"Biasa aja."

"Lebih cantik Kak Alisha."

Surat Cinta Untuk Shankara✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang